Apakah Parents tertarik untuk berinvestasi demi masa depan keuangan keluarga yang lebih baik? Ada banyak instrument investasi yang bisa Parents pilih sesuai dengan kebutuhan, salah satunya adalah deposito. Terdapat pula berbagai jenis deposito dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dengan berinvestasi, kita dapat mulai mempersiapkan kebutuhan di masa depan dengan memanfaatkan dana yang kita miliki saat ini. Tak hanya tujuan jangka panjang seperti mempersiapkan dana pensiun, berbagai macam kebutuhan dalam jangka pendek yang tak terduga dapat diatasi dengan cara berinvestasi.
Yuk, kenali apa itu deposito dan macam-macam jenisnya yang bisa dipilih untuk investasi berikut ini.
Artikel Terkait: 6 Pilihan Investasi untuk Biaya Pendidikan Anak
Apa Itu Deposito?
Deposito adalah investasi sederhana dengan cara bekerjasama antara bank dan nasabahnya untuk menaruh sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu sesuai waktu yang disepakati bersama. Investasi dengan menggunakan deposito akan menjanjikan suku bunga yang tetap dalam jangka waktu tertentu.
Ada beberapa jangka waktu yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Investor pun tak bisa sembarangan menarik dana yang sudah didepositokan sebelum jatuh tempo, jika tidak maka investor bisa terkena denda penalti.
Semakin lama dan semakin besar dana yang disimpan dalam bentuk deposito, maka semakin besar pula bunga yang ditawarkan. Deposito juga termasuk instrumen investasi dengan risiko yang rendah.
Lalu bagaimana cara membuka deposito? Caranya mudah, Investor cukup mentransfer sejumlah uang yang hendak diinvestasikan ke rekening tabungan yang akan disimpan oleh bank.
Nah, jumlah setoran minimal deposito ini bisa bervariasi tergantung bank tempat Parents akan membuka deposito. Pada umumnya jumlahnya lebih banyak dibanding membuka tabungan biasa.
Artikel Terkait: Mau Mulai Investasi Reksadana? Ini Hal yang Perlu Dipahami Lebih Dulu
4 Jenis Deposito yang Bisa Dipilih untuk Investasi
Sebelum membuka rekening deposito, ada baiknya mempelajari terlebih dahulu jenis-jenis deposito agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Parents. Berikut adalah jenis-jenis deposito yang bisa Parents pilih untuk investasi.
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah jenis deposito yang paling umum. Ini adalah tabungan berjangka dalam waktu tertentu, mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, hingga 24 bulan. Apabila Parents memilih jenis deposito berjangka, maka penarikan atau pencairan dananya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu saja.
Mengutip dari laman resmi CIMB Niaga, deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan atau Lembaga. Pihak bank kemudian akan memberikan bunga ke tabungan deposito nasabahnya. Tingkat bunganya lebih tinggi dibandingkan rekening tabungan biasa.
2. Deposito ARO
Deposito Automatic Roll Over atau ARO adalah deposito berjangka dengan tenor atau waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan.
Berbeda dengan jenis deposito lainnya, deposito ARO bekerja secara otomatis memperpanjang jangka waktu dan menambahkan hasil bunga ke dana deposito, tanpa perlu menunggu persetujuan dari investor terlebih dahulu.
Jenis deposito ini cocok untuk Parents yang ingin melakukan investasi jangka panjang.
Artikel Terkait: 5 Jenis Investasi yang Cocok untuk Gaji Kecil, Apa Saja?
3. Jenis Deposito untuk Jangka Pendek, Deposito On-Call
Apabila Parents ingin berinvestasi dalam jangka pendek saja, maka Parents bisa memilih jenis deposito On-call. Deposito On-call adalah tabungan berjangka dengan waktu jatuh tempo yang relatif singkat, yaitu mulai dari satu minggu hingga paling lama satu bulan.
Biasanya deposito jenis ini terbit dalam jumlah yang besar, serta pencairan bunganya baru bisa dilakukan jika investor memberitahukan terlebih dahulu tabungan tersebut akan diambil sebelumnya atau tak bisa mendadak.
4. Sertifikat Deposito
Jenis deposito berikutnya adalah sertifikat deposito, yaitu deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Dilansir dari Lifepal, siapapun bisa mencairkan deposito ini asalkan dapat menunjukkan sertifikatnya.
Berbeda dengan deposito berjangka dimana bunganya baru bisa diterima saat jatuh tempo, bunga dari sertifikat deposito akan diterima di muka.
Jenis deposito seperti ini biasanya menjadi pilihan investasi dalam bentuk warisan atau hadiah. Sayangnya, sertifikat deposito memiliki risiko yang cukup tinggi seperti bisa hilang atau disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
***
Keuntungan memilih deposito adalah risikonya yang rendah serta aman dan terpercaya karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun kekurangannya bunganya relatif kecil jika dibandingkan instrumen investasi yang lain serta pajaknya yang cukup besar yakni 20%. Bunga deposito pun dapat berubah-ubah tergantung perubahan suku bunga acuan BI.
Itulah berbagai macam jenis deposito yang bisa dipilih jika ingin berinvestasi. Apakah Parents tertarik untuk membuka rekening deposito?
Baca Juga:
Aman dan Minim Modal, Ini 5 Investasi yang Cocok untuk Parents yang Baru Belajar
7 Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Saham, Cocok untuk Parents yang Hendak Berinvestasi