Cuka atau yang dikenal juga dengan vinegar adalah salah satu bahan tambahan makanan yang umum digunakan untuk memasak. Fungsinya pun banyak mulai dari sebagai marinasi, dressing hingga pembersih alat rumah tangga.
Tapi tahukah Anda ada banyak jenis cuka di pasaran saat ini?
Cuka dibuat melalui proses fermentasi cairan beralkohol atau cairan manis yang telah difermentasi untuk menghasilkan etanol oleh bakteri asam asetat. Beberapa bahan fermentasi seperti kelapa, beras, kurma, kesemek, madu dan lain-lain dapat digunakan untuk membuat cuka.
Cuka yang digunakan untuk memasak sangatlah beragam. Bahkan masing-masing masakan menggunakan jenis cuka yang berbeda. Berikut ragam jenis cuka dan kegunaannya, dirangkum dari berbagai sumber.
10 Jenis Cuka untuk Memasak
1. Jenis Cuka yang Banyak Ditemui di Restoran: Cuka Putih
Cuka ini akan sering Anda temui di meja makan restoran. Cuka putih adalah cuka yang kandungannya sebagian besar terdiri dari air dan 5 – 10% asam asetat dan 90-95 persen air. Ini salah satu jenis cuka yang serbaguna.
Rasanya cukup tajam sehingga gunakan sedikit saja. Cuka putih ini biasanya digunakan untuk pembuatan saus tomat, telur rebus, bahkan untuk membuat kentang tumbuk tetap berwarna putih cerah.
2. Cuka Beras
Berikutnya, cuka beras yang merupakan salah satu bentuk cuka kuno. Dibuat dengan memfermentasi anggur beras, cuka beras tersedia dalam warna putih, merah atau hitam dan juga tersedia dalam bentuk dibumbui atau tidak berbumbu serta mengandung asam asetat dan asam amino dalam jumlah sedang.
Cuka beras putih digunakan untuk mengawetkan sayuran, sedangkan cuka beras merah digunakan untuk membuat saus atau celupan.
Manfaat kesehatan dari cuka beras adalah membantu melancarkan pencernaan, mengobati kelelahan, meningkatkan kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan jantung dan hati.
Artikel terkait: 5 Manfaat cuka apel untuk kesehatan yang menakjubkan!
3. Jenis Cuka yang Populer: Cuka Sari Apel
Cuka sari apel telah mengalami lonjakan popularitas dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai kegunaannya. Terbuat dari jus apel yang difermentasi, cuka ini memberikan rasa yang benar-benar unik.
Cuka ini terbilang paling ringan dan murah. Karena ringan, cuka ini jadi pilihan paling baik untuk marinasi ikan atau ayam. Cuka sari apel juga bisa dicampur dengan bahan lain sehingga jadi flavoured vinegar.
Untuk penyimpanan, cuka sari apel wajib disimpan di kulkas. Hal ini diperlukan sebab bakteri berbahaya seperti E.coli bisa tumbuh di lingkungan yang asam.
4. Cuka Anggur Merah/Putih
Cuka anggur merah/putih ini terbuat dari anggur yang difermentasi hingga menghasilkan asam. Cuka ini banyak digunakan dalam berbagai masakan western, misalnya untuk saus salad, bumbu marinasi, ataupun pengawet.
Ada beberapa jenis cuka anggur yang dapat ditemukan di pasaran, seperti cuka anggur merah dan anggur putih. Cuka anggur putih memiliki rasa yang tajam, sedangkan cuka anggur merah dibumbui dengan raspberry alami.
Cuka merah biasanya digunakan dalam olahan daging sapi, babi dan sayuran. Sedangkan cuka anggur putih digunakan untuk olahan ayam/ikan. Cuka ini juga bisa digunakan untuk mengawetkan bahan makanan.
5. Champagne Vinegar
Seperti namanya, cuka sampanye terbuat dari sampanye. Ini memiliki rasa yang relatif ringan, dan sebenarnya merupakan salah satu cuka yang lebih lembut yang tersedia di pasaran.
Cuka sampanye harus memiliki konsistensi yang mirip dengan air dan harus berwarna emas pucat atau oranye aprikot. Seharusnya tidak berwarna hijau, merah, coklat atau warna lebih gelap yang mungkin ditunjukkan oleh cuka rasa lainnya.
Dibandingkan dengan cuka populer lainnya, seperti cuka anggur putih atau cuka sari apel, cuka sampanye terasa jauh lebih ringan dan merupakan pilihan ideal ketika Anda ingin menambahkan rasa cuka tanpa mengalahkan rasa lain dalam hidangan.
Artikel terkait: 11 Manfaat Cuka untuk Kebersihan, Singkirkan Noda hingga Hilangkan Bau Amis Perabotan
6. Jenis Cuka yang Pembuatannya Tidak Difermentasi: Cuka Balsamic
Jenis cuka selanjutnya adalah cuka balsamic. Cuka ini dikenal memiliki warna cokelat gelap dan dibuat dari perasan anggur tanpa disaring dan difermentasi.
Harganya bervariasi tergantung dari kemurnian dan umur penyimpanan. Semakin lama disimpan, cuka akan semakin manis dan kental.
Tak perlu ragu menyimpan beberapa varian cuka balsamic di dapur. Jenis cuka balsamic yang murah bisa digunakan untuk bumbu marinasi dan saus salad. Rasanya mungkin bukan yang terbaik, tetapi masih bisa dikombinasikan dengan minyak dan bumbu.
Sedangkan, yang harganya mahal alias disimpan bertahun-tahun di wadah kayu pohon ek, cukup jadi dressing keju dan sayuran. Ini cocok untuk sentuhan akhir berbagai masakan.
7. Cuka Malt
Menambah daftar jenis cuka berikutnya, ada pula cuka malt yang terbuat dari biji barley. Cuka berwarna emas muda ini populer di Austria, Jerman dan Belanda. Ini terutama memiliki rasa malty yang tajam.
Cuka malt biasa dipakai dalam resep fish and chip maupun acar khas western. Ada pula yang memakainya untuk kacang pada pelengkap roti panggang.
Manfaat dari cuka malt untuk kesehatan diantaranya membantu mengontrol kadar gula, rendah kalori sehingga bermanfaat untuk menurunkan berat badan dan membantu menurunkan kolesterol.
8. Jenis Cuka Lainnya: Sherry Vinegar
Sherry vinegar adalah sebutan untuk cuka anggur yang dibuat dari provinsi Cadiz di sebelah barat daya Spanyol. Disebut sebagai cuka dengan rasa eksotis dan besar memengaruhi rasa pada satu resep masakan.
Rasanya agak pedas dan tidak semanis cuka balsamic. Ketika memakainya, disarankan tidak terlalu banyak sebab memiliki rasa yang kuat.
Artikel terkait: Ingin konsumsi cuka apel saat menyusui? Simak dulu plus minusnya berikut ini
9. Cuka Hitam (Chinkiang)
Cuka hitam juga dikenal sebagai cuka Chinkiang berasal dari kota Zhenjiang di China timur. Cuka ini menawarkan rasa umami yang bersahaja dan smoky berkat kombinasi beras ketan, gandum, dan millet yang difermentasi.
Bahan pokok untuk masakan Cina ini dapat digunakan untuk dipasangkan dengan pangsit, bebek, dan berbagai saus celup Asia.
10. Cuka Tebu
Jenis cuka yang terakhir, adalah cuka tebu. Seperti namanya, jenis cuka ini diekstrak dari tebu dan biasa digunakan di Filipina. Rasa cuka tebu seperti cuka beras, namun, berbeda dengan namanya, cuka memiliki rasa yang tidak manis dan memiliki rasa yang mirip dengan jenis cuka lainnya.
Untuk resep Filipina, digunakan untuk membuat hidangan populer seperti adobo atau dinuguan (rebusan darah Filipina). Namun, cuka tebu juga umum di Prancis atau Louisiana.
Adapun manfaat dari cuka tebu di antaranya dapat membantu meningkatkan kualitas kulit, mengelola miringitis granular serta membantu mengelola glikemia.
***
Demikianlah jenis-jenis cuka yang bisa digunakan sebagai bahan tambahan makanan pada masakan. Perlu diingat, cara menyimpan cuka sebaiknya dalam tempat yang sejuk dan gelap. Ini untuk menjaga kualitas cuka karena biasanya rasa cuka akan berkurang satu tahun setelah kemasan dibuka.
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/manfaat-cuka-delima
https://id.theasianparent.com/toner-cuka-apel
https://id.theasianparent.com/makan-cuka-saat-hamil