X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Kuputuskan Jarang Bermedsos demi Hindari Komentar Julid Teman, Salahkah?

Bacaan 4 menit
Kuputuskan Jarang Bermedsos demi Hindari Komentar Julid Teman, Salahkah?Kuputuskan Jarang Bermedsos demi Hindari Komentar Julid Teman, Salahkah?

Berawal dari kebiasaan mengupdate unggahan ke media sosial, lama kelamaan bermunculan komentar bernada julid dari teman. Aku pun memutuskan jarang bersosmed

Hari gini nggak update di media sosial, kenapa? Jawaban saya adalah untuk menghindari komentar julid dari teman yang cukup menyakitkan hati. Izinkan saya berbagi cerita mengapa saya akhirnya memutuskan jarang bermedsos.

Saya wanita 32 tahun, telah menikah namun belum memiliki anak. Pekerjaan saya adalah jurnalis online. Otomatis kehidupan sehari-hari saya berkutat dengan dunia digital dan medsos sebagai sarana untuk mencari bahan tulisan. Di balik kedekatan saya dengan aplikasi medsos kekinian seperti Instagram, TikTok dan Twitter, saya pribadi jarang sekali update di media sosial pribadi. Alasan terbesar saya adalah saya tidak tahan dengan komentar julid dari teman sendiri.

Untuk diketahui, saya bukan artis atau selebgram yang punya banyak followers. Saya hanya wanita biasa yang medsosnya tidak banyak diikuti kecuali oleh keluarga dan teman dekat. Saya tidak pernah membayangkan akan memiliki haters yang setia mengisi kolom komentar atau membahas postingan saya.

Ganti tema unggahan jadi sumber perkara

jarang bermedsos

Bermula dari proses detox medsos saya pada fase peralihan remaja yang alay menjadi dewasa, saya memilah-milah konsep postingan yang saya ingin bagi di medsos. Kebetulan di waktu yang sama, suami mendapat pekerjaan menyenangkan yaitu melakukan review berbagai hotel, kuliner dan tempat wisata.

Konsep kerja kami yang terapkan adalah suami akan menggali informasi dengan narasumber dan saya kebagian jatah mengambil foto dan video. Otomatis dalam galeri saya bertumpuk banyak gambar yang pada akhirnya sayang jika hanya menumpuk dan dibuang begitu saja.

Kemudian saya memutuskan daripada medsos saya hanya berisi deretan foto wajah yang tidak seberapa indah, maka saya unggahlah sisa-sisa foto yang tidak digunakan suami dalam pekerjaannya. Niat saya hanya ingin berbagi hasil kerja saya sekaligus menyimpan momen ke mana saja kami sudah bekerja bersama.

Artikel terkait: Si Kecil Sudah Aktif Main Medsos? Ini 6 Risikonya Menurut Psikolog!

Saya tidak menyangka bakal punya haters

jarang bermedsos

Saya pun tidak mengira jika unggahan foto-foto di akun medsos saya akan menjadi target sasaran komentar julid beberapa teman. Sejatinya saya pun jarang bertemu dengan mereka karena setelah menikah saya tinggal di perantauan. Komunikasipun seadanya karena kami pun tidak seberapa dekat.

Namun justru foto-foto saya tidak bisa ditangkap dengan baik oleh mereka. Mulanya yang muncul hanya komentar-komentar ringan yang masih mudah ditanggapi seperti:

"Asyik ya jalan-jalan terus..."
"Wih,tempatnya mahal tuh!"

Semakin ke sini, beberapa komentar pedas mampir di kolom komentar hingga saya sendiri merasa gerah. Bukan mengapa, namun saya merasa tidak enak hati untuk membacanya.

"Tiap bulan ngehotel, kapan hamil?"
"Hedon banget, bisanya cuma foya-foya. Kasian suaminya"
"Mending duitnya buat bayi tabung daripada dibuat jalan-jalan, sis. Inget umur"

Artikel terkait: 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Posting Foto Anak di Medsos

Malas berkonflik, saya evaluasi diri

Saat itu saya bingung sekaligus heran. Saya mengambil waktu memproses komentar-komentar julid di medsos saya ini dan tidak langsung menanggapi. Saya memang tipe orang yang malas untuk berkonflik.

Kemudian saya diskusikan juga dengan sahabat terdekat. Apakah saya punya masalah dengan orang-orang ini, atau memang unggahan saya terlalu berkesan riya atau pamer. Maksud saya, jika kesalahan ada pada saya maka akan segera saya perbaiki agar komentar-komentar julid ini tidak muncul kembali.

Tapi menurutnya, tidak ada yang salah dengan unggahan medsos saya. Apalagi akun medsos saya saya terlalu terkunci, jadi jika saja saya ingin pamer seharusnya saya buka saja semua orang melihat.

Artikel terkait: 9 Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental

Saya putuskan untuk jarang bermedsos

jarang bermedsos

Saya kemudian memahami bahwa ada hal-hal yang tidak bisa saya kendalikan termasuk cara berpikir orang lain, kondisi mereka sebenarnya di balik layar dan juga apa yang diketik oleh jemari ganas mereka. Saya mencoba berpikir dari dua sisi, tak hanya diri saya sendiri.

Mungkin teman saya tidak mampu untuk mengunjungi tempat-tempat yang fotonya saya unggah hingga postingan saya menyakiti perasaannya. Mungkin juga hidupnya banyak masalah hingga harus melimpahkan semua kekesalannya pada saya di kolom komentar. Dengan sugesti itu, saya mencoba berempati.

Dari situ saya memilih jalan paling mudah, yaitu dengan mengurangi frekuensi unggahan saya di medsos alias jarang bermedsos. Saya tidak menganggap pilihan untuk jarang update di medsos ini karena merasa kalah atau mengalah. Lagipula saya tidak merasa rugi karena jarang update medsos, daripada harus terus makan hati dan menguras energi menghadapi komentar julid dari teman sendiri.

Ditulis oleh Puspa Sari, UGC Contributor theAsianparent.com.

Artikel UGC Contributor lainnya:

id.theasianparent.com/pillow-talk-dengan-anak

id.theasianparent.com/cara-berdamai-dengan-mertua

id.theasianparent.com/kekhawatiran-saat-hamil

Cerita mitra kami
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
3 Alasan Penting Beli Rumah Idaman untuk Keluarga harus Jadi Prioritas
Tips Liburan ke Bandung Bersama Anak, Anti Repot dan Nyaman di Jalan
Tips Liburan ke Bandung Bersama Anak, Anti Repot dan Nyaman di Jalan
Si Kecil Bebas Rewel Saat Perjalanan Mudik, Ini Tipsnya!
Si Kecil Bebas Rewel Saat Perjalanan Mudik, Ini Tipsnya!
Rahasia di Balik Kesuksesan Seorang Ibu Jalankan Usaha dan Mengurus Keuangan dengan Lancar
Rahasia di Balik Kesuksesan Seorang Ibu Jalankan Usaha dan Mengurus Keuangan dengan Lancar

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Semua opini & pendapat dalam artikel ini merupakan pandangan pribadi milik penulis, dan sama sekali tidak mewakilkan theAsianparent atau klien tertentu.
img
Penulis

puspa sari

Jadilah Kontributor Kami

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • Kuputuskan Jarang Bermedsos demi Hindari Komentar Julid Teman, Salahkah?
Bagikan:
  • 22 Tempat Wisata di Bukittinggi yang Wajib Dikunjungi

    22 Tempat Wisata di Bukittinggi yang Wajib Dikunjungi

  • 10 Cara Dapat Uang Dari Internet, Halal dan Minim Modal

    10 Cara Dapat Uang Dari Internet, Halal dan Minim Modal

  • 12 Drama Korea Tentang Kehidupan Jurnalis, Plotnya Menantang!

    12 Drama Korea Tentang Kehidupan Jurnalis, Plotnya Menantang!

app info
get app banner
  • 22 Tempat Wisata di Bukittinggi yang Wajib Dikunjungi

    22 Tempat Wisata di Bukittinggi yang Wajib Dikunjungi

  • 10 Cara Dapat Uang Dari Internet, Halal dan Minim Modal

    10 Cara Dapat Uang Dari Internet, Halal dan Minim Modal

  • 12 Drama Korea Tentang Kehidupan Jurnalis, Plotnya Menantang!

    12 Drama Korea Tentang Kehidupan Jurnalis, Plotnya Menantang!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.