7 Manfaat Jamu Tradisional bagi Kesehatan dan Sejarahnya, Yuk Intip!

Ternyata begini sejarah jamu tradisional khas Indonesia. Simak juga jenis-jenis dan manfaat jamu bagi kesehatan tubuh sebagai berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jamu tradisional tentunya sudah tidak asing lagi bagi Parents. Ini merupakan salah satu jenis racikan minuman yang kerap digunakan sebagai salah satu pengobatan herbal di Indonesia.

Jenis minuman tradisional ini juga memiliki berbagai jenis yang terbuat dari bahan-bahan beragam. Kebanyakan jamu dibuat dari bahan-bahan alami seperti akar-akaran atau rimpang, dedaunan, serta kulit batang dari tanaman tertentu. Selain itu, uniknya, jamu juga ada yang terbuat dari bagian tubuh hewan seperti tangkur buaya.

Punya banyak jenis, jamu pun memiliki aneka manfaat berbeda bagi kesehatan tubuh. 

Parents penasaran seperti apa asal-usul atau sejarah jamu di Indonesia? Serta, apa saja jenis dan manfaat jamu selengkapnya? Melansir berbagai sumber, simak ulasannya sebagai berikut, yuk!

Artikel terkait: Sempat Jadi Perdebatan Sengit, Ternyata Begini Asal Usul Makanan Laksa

Sejarah dan Asal-usul Jamu Tradisional Indonesia

Jamu merupakan salah satu kearifan lokal yang keberadaannya sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu, loh, Parents. Asal-usul jamu ini juga dijelaskan oleh Pakar Kuliner dari Universitas Gadjah Mada Prof Dr. Ir Mudijati Gardjito. 

Menurut penjelasan Murdijati, Indonesia dinilai sudah membuat jamu sejak ribuan tahun lalu, lebih tepatnya pada abad ke delapan pada masa dinasti Syailendra. Hal ini dibuktikan dengan adanya gambar-gambar pada relief Candi Borobudur serta penjelasan dalam naskah kuno tentang penyembuhan dan pengobatan orang sakit. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia menjelaskan, "Jadi di relief Karmawibhangga digambarkan ada orang yang kepalanya sakit dan dipijat orang, dengan orang lain memegang mangkuk seperti ramuan. Relief lainnya juga menggambarkan, orang sakit itu sembuh"

"Adapun pengetahuan tentang jamu juga diwariskan oleh masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi berdasarkan dari pengalaman yang dipercaya memberikan manfaat yang berguna dalam menjaga kesehatan masyarakat," ungkap perempuan yang dikenal dengan sebutan Bu Mur itu seperti yang dikutip dari laman Liputan6.  

Di lain sisi, keberadaan jamu juga dibuktikan dengan adanya penemuan prasasti Madhawapura dari peninggalan Hindu-Majapahit. Dalam prasasti tersebut disebutkan ada profesi 'tukang meracik obat (jamu)' yang disebut sebagai Acaraki. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penemuan lainnya tentang keberadaan jamu juga tercatat dalam Lontar Usada yang ditemukan di Bali. Di sana, tertulis menggunakan bahasa Jawa Kuno yang menceritakan tentang penggunaan jamu sebagai ramuan obat. 

Tingkat konsumsi jamu tradisional pada masyarakat kita juga disebut dipengaruhi oleh tulisan-tulisan dari para ahli botani yang menganjurkan penggunaan ragam tanaman dan bahan alami sebagai pengobatan alternatif.

Asal-usul Istilah Jamu

Sementara itu, istilah jamu sendiri diketahui berasal dari bahasa Jawa serta mulai dipakai pada abad 16 Masehi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jamu ini berasal dari kata 'Djampi' dan 'Oesodo'. Apabila diartikan secara harfiah, kedua kata tersebut dapat memiliki arti 'obat' dan 'doa'. 

Dari arti katanya, maka tidak heran jika memang dari zaman dulu jamu sudah dipercaya sebagai salah satu obat tradisional yang sering digunakan di Indonesia untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. 

Hingga kini, jamu masih dianggap sebagai pengobatan alternatif atau pengobatan herbal yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Kebanyakan orang mengonsumsi jamu dengan tujuan untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, sebagai salah satu alternatif perawatan kecantikan, hingga sebagai suplemen penambah gairah dan kesuburan. 

Artikel terkait: Nasi Jagung Khas Madura, Ini 5 Manfaat Beserta Resepnya

Manfaat Jamu Tradisional Berdasarkan Jenis-jenisnya

Jamu tradisional memiliki beragam jenis. Masing-masing jenisnya juga memiliki manfaat atau khasiat tersendiri sesuai dengan penggunaannya. Berikut kami rangkum jenis-jenis jamu tradisional yang umum dikonsumsi beserta khasiatnya masing-masing:

1. Beras Kencur

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kalau Parents sering membeli jamu gendong atau keliling, nama beras kencur pasti sudah tidak asing lagi. Rasanya yang cenderung lebih manis dibandingkan dengan jenis jamu lain, membuat beras kencur disukai oleh kalangan anak-anak hingga dewasa.

Adapun jenis jamu ini bermanfaat untuk menghilangkan pegal-pegal dan menyegarkan badan. Tak hanya itu, beras kencur juga dinilai dapat membantu menjaga daya tahan tubuh ketika dikonsumsi.

Jamu ini terbuat dari ekstrak kencur, beras, jahe, serta asam dan gula.  

2. Uyup-uyup

Jamu yang dikenal dengan nama gepyokan ini dinilai bagus untuk ibu menyusui karena bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jamu uyup-uyup ini terbuat dari kencur, jahe, bengle, laos, temulawak, puyang, dan temugiring. 

3. Temulawak

Jamu yang satu ini paling banyak dicari, terutama di saat pandemi. Pasalnya, temulawak dipercaya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh saat dikonsumi. 

Bahan utama dalam jamu ini tentunya adalah temulawak. Ini merupakan jenis empon-empon yang kerap digunakan sebagai salah satu bahan dalam beragam produk vitamin dan minuman berenergi. 

Selain dari temulawak, jamu jenis ini juga dibuat dari campuran lain seperti asam jawa, gula aren, pandan, serta jinten.

Selain meningkatkan daya tahan tubuh, temulawak juga dapat membantu mengatasi masalah pencernaan, kram menstruasi, hingga meningkatkan nafsu makan. 

4. Kunyit Asam

Merupakan jamu yang kerap digunakan untuk mengatasi kram perut serta dipercaya dapat membantu melancarkan menstruasi. Jenis jamu ini sangat populer, sehingga kini sudah banyak produk kunyit asam instan di pasaran. 

Bahan dasar jamu kunyit asam adalah kunyit dan asam jawa yang diracik bersamaan dengan gula merah, temulawak, dan jenis empon-empon lainnya.

5. Jamu Kunci Sirih

Foto: Rodaresep

Terbuat dari rimpang kunci dan daun sirih. Khasiat dari jamu ini adalah dapat menghilangkan keputihan pada perempuan, menghilangkan bau badan, serta merawat kesehatan bagian kewanitaan. 

6. Cabe Puyang

Foto: Bibit Cabe Jamu

Merupakan jamu yang sangat digemari oleh bapak-bapak dan lansia. Pasalnya, jamu ini dipercaya sangat ampuh mengobati masalah pegal linu dan nyeri badan seperti sakit pinggang.

Bahan dasar jamu ini adalah cabai, puyang, serta ditambahkan rempah lainnya. 

7. Pahitan

Foto: Wow Keren

Merupakan jamu yang terbuat dari bahan utama bernama sambiloto. Berbeda dengan beras kencur yang rasanya manis dan segar, jamu jenis ini dikenal sebagai varian yang paling pahit, selaras dengan namanya. 

Meski pahit, jamu pahitan dinilai memiliki banyak manfaat kesehatan, loh. Di antaranya adalah menambah nafsu makan, mengatasi pegal linu, mengatasi masalah kulit seperti jerawat, hingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. 

Artikel terkait: Sejarah Makanan Kerak Telor, Omelet Betawi Khas Ibu Kota Jakarta

Jamu memang memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh saat dikonsumsi. Meski begitu, mengonsumsi jamu tentunya tidak boleh berlebihan. Ketika kita mengonsumsi bahan herbal secara berlebih, maka ini bisa memengaruhi fungsi liver dan dapat mengganggu saluran pencernaan kita. 

Efek samping jangka panjang akibat mengonsumsi jamu secara berlebih juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ginjal.

Maka itu, konsumsi jamu seperlunya saja, ya, Parents. Apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau pun sedang hamil dan menyusui, tidak ada salahnya juga untuk meminta saran dokter sebelum mengonsumsi jamu dan merasakan manfaatnya. 

Itu dia ulasan tentang sejarah jamu tradisional serta manfaat berdasarkan jenis-jenisnya. Jadi, siapa, nih, di antara Parents yang suka mengonsumsi jamu?

***

Baca juga: