Dahulu kala, para ABG perempuan sudah diperkenalkan (lebih tepatnya dicekoki) jamu oleh ibu masing-masing begitu mereka mendapatkan haid pertamanya.
Minum jamu diyakini dapat menjaga bentuk maupun stamina tubuh, juga menghilangkan bau badan yang kurang sedap.
Menjadi cantik luar dalam dengan minum jamu
Ilmu kedokteran dan kesehatan yang semakin mutakhir telah sedikit menggeser peranan obat tradisional ini dari kehidupan masyarakat.
Dan hal ini terbukti dalam sebuah posting di halaman Facebook theAsianparent beberapa waktu lalu. Hanya sekitar 4 orang ibu yang menjawab ‘ya’ pada pertanyaan ‘rutinkah Anda minum jamu?’
Kenyataan ini memang tidak terlalu mengejutkan. Tapi patut disayangkan karena minum jamu adalah salah satu solusi untuk menjaga kebugaran, mempertahankan bentuk tubuh dan performa organ intim wanita.
Bahkan pemerintah melalui Departemen Kesehatan saat ini tengah berupaya menumbuhkan kembali kebiasaan minum jamu dalam masyarakat dengan melakukan riset jangka panjang tentang jamu, sekaligus sebagai upaya agar ramuan tradisional ini bisa diterima oleh kalangan internasional.
Kebijakan ini pun diperkuat dengan dicanangkannya Gerakan Minum Jamu setiap hari Jumat oleh tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Ngurah Agung Gede Puspayoga.
Akulturasi budaya Jawa-India untuk kesehatan wanita
Menurut Wikipedia, ramuan tradisional ini telah ada sejak 1300 tahun lalu di era Kerajaan Mataram Kuno. Meski banyak mendapat pengaruh dari Ayurveda (kitab pengobatan tradisional dari India), ada beberapa tanaman jamu yang merupakan tanaman endemik (tidak tumbuh/ada di tempat lain) Indonesia.
Bagi seorang wanita yang baru saja melahirkan, minum jamu adalah suatu kebiasaan yang wajib dilakukan asal ia melahirkan secara normal dan tidak melalui operasi caesar.
Beberapa ibu mungkin memilih tidak meminumnya karena khawatir akan mempengaruhi kualitas ASI. Padahal kita tahu bahwa tidak ada pantangan makan/minum bagi ibu menyusui, termasuk jamu.
Jamu kunyit asam berkhasiat menjaga tubuh agar tetap langsing.
Beberapa jamu yang dianjurkan untuk kaum wanita di antaranya :
1. Kunyit asam
Cocok untuk wanita yang baru saja melahirkan atau sedang datang bulan. Remaja putri juga dianjurkan minum kunyit asam untuk menjaga performa tubuh dan bentuk perut.
2. Kunci sirih
Ingin lebih disayang suami? Minumlah racikan kunci sirih yang berkhasiat untuk meringankan keputihan, mengencangkan dan menghilangkan bau tak sedap Miss V. Juga ampuh untuk memperkuat gigi.
3. Uyup uyup
Ramuan yang terbuat dari racikan kencur, jahe, bangle, laos, kunir, temulawak, puyang, dan temugiring berkhasiat untuk melancarkan ASI, ‘mendinginkan’ perut dan menghilangkan bau badan.
4. Jamu pahitan
Seperti namanya, komposisi sambiloto, bratawali, doro putih dan babakan pule ini memang pahit sekali rasanya. Jamu pahitan baik untuk mereka yang menderita diabetes, mengurangi bau badan dan jerawat serta mengurangi kolesterol.
Nah, Bunda yuk minum rajin minum jamu mulai sekarang.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.