Pembelajaran dengan interaktif learning (interactive learning) diyakini mampu menjadi stimulasi perkembangan anak yang baik, terutama di kondisi usai anak lama tidak bisa keluar rumah karena pandemi ini.
Pembelajaran interaktif akan membawa anak menghadapi dunia nyata yang lebih praktis, berhadapan dengan lingkungan dan sosial, serta memungkinkan anak lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran bersama teman dan fasilitatornya.
Sebaliknya, pembelajaran pasif bergantung pada mendengarkan ceramah guru atau menghafal informasi, angka, atau persamaan saja.
Sejauh mana interaktif learning mampu mengembalikan energi positif dan semangat bersosialisasi selepas pandemi Covid-19 ini? Berikut penjelasan selengkapnya dari psikologi Anak.
Artikel terkait: Kapan Anak Mulai Sekolah, Simak Tanda-tanda Anak Siap untuk Bersekolah
Interactive Learning Penting untuk Stimulasi Anak Selepas Pandemi
Psikolog klinis anak, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si memaparkan bahwa selama pandemi, anak ikut menjalani pembatasan sosial sehingga mayoritas waktunya hanya berinteraksi dengan orang-orang terdekat dan banyak terpapar audio visual electronic devices secara berlebihan.
Ia menyampaikan, apabila tidak mendapat intervensi dan stimulasi yang tepat, hal ini dapat memengaruhi perkembangan anak-anak secara keseluruhan (meliputi aspek perkembangan kognitif, emosi, sosial, motorik, bahasa dan pembentukan karakter ); dan akan dapat berpengaruh pula pada kesehatan mentalnya.
“Keluarga perlu aktif-kreatif memberikan stimulasi yang komprehensif agar anak tidak kehilangan semangat bereksplorasi.,” jelas psikolog Gama dalam agenda Danone Indonesia Relaunching PAUD Generasi Maju di Taman Pintar dan Sosialisasi Program Edukasi Anak dalam Program Isi Piringku di Yogyakarta.
Menjawab masalah anak tersebut, psikolog Gama menyampaikan Interactive learning adalah salah satu solusi agar anak bisa berkembang lebih baik. Apa itu interaktif learning?
Artikel Terkait: 9 Kecerdasan Majemuk Anak yang Perlu Kita Stimulasi
Apa Itu Interactive Learning?
Pembelajaran interaktif atau interactive Learning adalah metode pembelajaran yang mendorong dan memakai pendekatan ‘langsung’, baik dari siswa maupun pendidik. Interaktif learning berfokus untuk memastikan siswa terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran sosial yang dipandu dan difasilitasi oleh guru, demikian sebagaimana dikutip laman Massila.
Laman Scholastic menambahkan, dalam interaktif learning, anak akan terus diajak untuk berpartisipasi dalam percakapan, pemecahan masalah, atau melalui latihan kelompok bermain peran di kelas.
“Anak akan dibimbing dengan berinteraksi secara positif dan efektif yang merupakan metode pembelajaran interaktif atau interactive learning yang menyenangkan, dan menarik,” kala psikolog Gama terkait apa itu interactive learning.
6 Manfaat Interaktif Learning untuk Perkembangan Anak
Membantu Si Kecil Bersosialisasi dengan Teman dan Lingkungan
Kegiatan pembelajaran yang melibatkan kebersamaan dengan guru dan teman-teman akan membuat si kecil mengembangkan kemampuannya dalam bersosialisasi dengan sekitarnya.
Manfaat Interaktif Learning dalam Membangun Kepekaan Rasa Si Kecil
Manfaat pembelajaran interaktif yang melibatkan lingkungan, teman dan guru adalah membantu anak mengolah kemampuan emosionalnya.
“Ketika anak belajar dari lingkungannya, ia akan belajar dari kebijaksanaan semesta. Anak juga akan belajar tentang ‘kepekaan rasa’ yang akan memberikan keseimbangan dan arah dalam menghadapi kehidupan nantinya,” jelas psikolog Gama.
Menstimulasi Perkembangan Anak
Interaktif learning juga berperan dalam menstimulasi perkembangan si kecil.
“Mengajak anak bermain di ruang publik yang menyediakan sarana rekreatif dan edukatif seperti di PAUD Generasi Maju – Taman Pintar dapat meningkatkan kualitas hubungan orang tua dan anak serta memberikan stimulasi perkembangan pada semua aspeknya,” kata psikolog Gama.
Membantu Anak Mengembangkan Potensinya
Psikolog Gama juga menjelaskan, apabila semua aspek perkembangan terstimulasi dengan baik, anak akan tumbuh menjadi anak yang unggul dan berkarakter.
“Anak mampu mengembangkan potensi positifnya, percaya diri, kreatif, pandai bergaul dan memiliki ketahanan mental yang prima,” jelas Dr. Gamayanti.
Mempertajam Kemampuan Berpikir Kritis Si Kecil
Terkait manfaat interactive learning ini, Scholastic menulis, dengan melibatkan dalam lingkungan yang sangat terstimulasi, pembelajaran interaktif akan berperan dalam mempertajam keterampilan berpikir kritis, yang merupakan dasar untuk pengembangan penalaran analitik.
Dalam interaktif learning, seorang anak dapat mengeksplorasi pertanyaan apa saja yang ia komunikasikan ke guru, fasilitator, atau temannya. Dengan imajinasi dan logikanya, si kecil akan belajar bagaimana membuat keputusan sendiri, bukan hanya menghafal informasi/materi yang dihafal semata.
Interactive Learning Mengajarkan Anak Kolaborasi
Selain itu, pembelajaran interaktif mengajarkan anak-anak bagaimana berkolaborasi dan bekerja dengan baik dalam kelompok. Keterampilan ini tentu sangat diperlukan di masa depan nanti.
Artikel Terkait: Kenali 8 tipe kecerdasan ini; mana yang anak Anda punya?
Cara Melakukan Interaktif Learning Bersama Anak
Sebagai orangtua sekaligus pendidik, Parents perlu memahami bahwa cara terbaik bagi anak kita untuk belajar adalah dengan membiarkan mereka terlibat langsung dalam prosesnya. Anak-anak dari segala usia menikmati kegiatan yang melibatkan mereka secara langsung.
Jika Parents merasa sedikit bingung tentang bagaimana memasukkan interaktif learning ini ke dalam kelas dan rutinitas keluarga Anda, lihatlah ide-ide berikut ini.
Pikirkan, Pasangkan, Bagikan
Salah satu gaya belajar interaktif yang paling umum dikenal adalah teknik think, pair, share. Yang menarik dengan ide pembelajaran ini adalah hal itu dapat diterapkan dalam banyak cara yang berbeda.
Misalnya, Guru mengajukan pertanyaan atau tugas, siswa masing-masing memikirkannya secara individu, kemudian berbagi pemikiran mereka dengan pasangan temannya sebelum akahirnya berbagi sebagai satu kelompok. Cara ini memberi siswa kesempatan yang tidak mengintimidasi untuk berbagi pemikiran mereka dengan teman sebayanya. Alih-alih seperti kebiasaan kebanyakan yang menempatkan siswa sendiri di depan kelas untuk berbagi pemikirannya dalam perasaan yang lebih ‘terintimidasi’ karena menyampaikannya di depan banyak teman dan guru di kelas.
Kegiatan Kelas yang Aktif, Kreatif, dan Interaktif
Kegiatan interaktif dan aktif seperti memotong, menempel, membuat flip book, mewarnai, dan menulis bersama teman dan fasilitator adalah ide menarik di interactive learning. Kegiatan yang dilakukan bersama-sama ini tentunya akan banyak menstimulasi perkembangan bahasa dan motorik si kecil. Yang memungkinkan ia mengobrol dan mengkomunikasikan apa yang sedang ia lakukan dengan teman atau fasilitatornya
Dengan Memberi Anak Pilihan dengan Gaya Belajar Mereka Sendiri
Di interaktif learning, siswa diberi kesempatan untuk memilih gaya belajar seperti apa yang mereka sukai.
Ketika siswa diberi kebebasan untuk memilih gaya belajar mereka, mereka akan lebih berdaya dan lebih aktif dalam pendidikan mereka sendiri.
Cara penerapannya bisa sesederhana membiarkan siswa memilih metode presentasi mereka. Mungkin mereka lebih suka menulis esai, atau lebih suka mempresentasikan menggunakan Powerpoint; bahkan mungkin bisa dengan membuat film dokumenter pendek mereka sendiri, demikian sebagaimana disampaikan Mussila.
Salah satu keunggulan terbesar dari pembelajaran interaktif adalah kemampuan untuk menjadikan pembelajaran sebagai proses yang lebih kolaboratif, organik, dan langsung.
Ini memungkinkan guru untuk mendapatkan gambaran tentang seberapa baik siswa menguasai materi pelajaran. Guru tidak lagi harus menunggu sampai akhir suatu unit studi untuk menilai apakah seorang siswa mampu dan menguasai materi atau tidak. Guru bahkan dapat menilai kemampuan anak di setiap langkah prosesnya. Dengan cara ini, guru atau fasilitator dapat membuat penyesuaian untuk menghindari kegagalan si kecil.
Demikian hal-hal yang bisa kita pahami terkait interactive learning. Menciptakan pembelajaran menarik dan kolaboratif bersama teman dan fasilitator mungkin adalah cara asyik mengembangkan kemampuan anak di masa-masa sekarang.
**
Baca Juga:
Bingung Menghadapi Sikap Anak Galak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Usia Ideal Anak Masuk Taman Pendidikan Alquran (TPA) Berserta Pembagian Jenjangnya
Sudah Tahu Manfaat Gaya Belajar dan Kecerdasan Majemuk Anak? Ini Penjelasan Psikolog!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.