Melihat anak berprestasi di bidang akademis, tentu membanggakan sekali, ya. Namun, perlu diingat bahwa prestasi akademis sebenarnya bukanlah satu-satunya tolak ukur kesuksesan anak, lho, Parents. Faktanya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung potensi anak, salah satunya dengan membantu temukan inner strength anak.
Hal ini ditegaskan Psikolog Anak Seto Mulyadi. Menurut pria yang akrab disapa Kak Seto itu, kekuatan dan potensi anak tidak terbatas, tak harus selalu soal prestasi akademis seperti nilai rapor atau perolehan medali. Namun, bisa juga meliputi inner strength anak atau kekuatan yang berasal dari dalam dirinya.
Memahami Inner Strength Anak
Ia mengungkapkan, “Setiap anak itu potensinya tidak terbatas. Bukan sekadar prestasi akademis atau kekuatan yang hanya terlihat di luar saja. Ini juga meliputi inner strength anak atau kekuatan dari dalam.
“Apa itu inner strength anak? Ini bisa berupa kekuatan karakternya seperti berani, percaya diri, tangguh, serta kebaikan hati,” ungkap Kak Seto dalam acara panel Diskusi Gerakan Biskuat #GenerasiTiger Ajak Orangtua Dukung Pengembangan Kekuaran dari Dalam Anak, Senin (27/9).
Artikel terkait: 3 Tips mengembangkan potensi anak sejak dini, Parents sudah melakukannya?
Tips dan Cara Mendukung Potensi Anak
Pada dasarnya, setiap anak memiliki potensi tak terbatas dalam dirinya. Oleh karena itu, menurut Kak Seto, alangkah baiknya jika orang tua memberikan dukungan pada anak untuk menyalurkan potensi tersebut dengan sebaik mungkin.
Prestasi akademis memang baik untuk membantu anak dalam meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Namun, hal ini juga perlu didukung oleh inner strength anak agar karakternya bisa lebih terbentuk. Ketika karakter anak terbentuk dengan baik, maka hal ini juga dapat membantu ia dalam meraih kesuksesan di masa depan.
“Jadi, bukan sekadar menumpuk anak dengan berbagai macam hafalan biar nilai rapornya bagus atau segala macamnya, ya. Namun, orangtua perlu mengembangkan potensi anak-anaknya. Mereka pasti memiliki bakat tersendiri jika digali lebih dalam,” ungkap Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tersebut.
Mendukung Potensi Anak dengan Mengapresiasi Kecerdasan dan Karakternya
Untuk mendukung potensi yang dimiliki anak, Kak Seto juga menekankan bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang beragam. Jadi, tidak harus selalu dilihat dari prestasi akademisnya.
“Kecerdasan itu beragam, ya. Ada anak yang cerdas Matematika, cerdas gambar, bernyanyi, menari. Bahkan, sekarang berkembang lebih banyak lagi seperti cerdas kuliner, finansial, dan sebagainya. Nah, potensi-potensi inilah yang harus diapresiasi,” ungkap Kak Seto.
Selain itu, lanjut Kak Seto, menggali kecerdasan yang dimiliki oleh anak juga perlu dilandasi oleh karakter yang kokor. Anak perlu diajarkan untuk percaya diri tetapi tetap rendah hati. Artinya, ia tahu bagaimana bersikap serta paham bahwa mereka adalah makhluk sosial yang juga membutuhkan orang lain.
Artikel terkait: 5 Manfaat punya cita-cita bagi si kecil, Parents wajib tahu nih!
“Percaya diri itu bukan berarti sombong. Sebaliknya, percaya diri itu berarti paham bersikap dan bergaul. Kalau kita sombong atau arogan, maka kecerdasan yang dimiliki akan sia-sia.
Karakter percaya diri yang diikuti kerendahan hati itulah yang akan membantu seseorang menjadi tangguh, serta dapat memenangkan segala dinamikan dalam hidup.
“Nah, untuk menanamkan karakter tersebut, komunikasi antara anak dan orangtua diperlukan. Dalam komunikasinya, orangtua juga harus mau menerima kritik dari anak agar bisa memicu diskusi dalam keluarga. Dengan begitu, karakter anak pun anak terbentuk dengan baik,” ungkap Kak Seto.
Pentingnya Mengajarkan Anak Belajar dari Kesalahan
Supaya bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya, anak juga perlu belajar dari kesalahan. Orangtua sebaiknya tidak menuntut kesempurnaan dari anak.
Justru, ketika anak menghadapi kegagalan dan menyadari kesalahan yang ia buat, hal tersebut juga bisa menjadi sarana yang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya.
Karena pada dasarnya, kesalahan itu pada dasarnya bagian dari proses kesuksesan anak. Dengan anak memahami dan bisa belajar dari kesalahannya, maka dia juga jadi mampu mengembangkan potensinya ke arah yang lebih baik lagi.
Selebriti Mom Mona Ratuliu yang turut hadir dalam acara pun membenarkan hal ini. Menurut ibu empat anak itu, orangtua juga perlu mengizinkan anak untuk melakukan kesalahan. Hal ini akan memberikan pemahaman pada anak bahwa sebagai manusia itu sebenarnya wajar berbuat salah.
Mona menjelaskan, “Kita perlu mulai mengizinkan anak untuk melakukan kesalahan. Seorang manusia itu nggak perlu selalu benar atau berhasil terus, kok. Namun dengan catatan, ke depannya kita bisa memperbaiki kesalahan itu untuk bisa jadi lebih baik lagi.
“Mereka perlu tahu letak kesalahannya itu di mana, sih? Dengan begitu, inner strengt dirinya akan muncul. Rasa percaya dirinya akan lebih muncul karena mereka yakin bisa mengubah kesalahannya itu,” pungkasnya.
Artikel terkait: 3 Manfaat Hidup Sederhana Bagi Anda, Ajarkan ke Anak Juga!
Sumber: Rilis Biskuat Indonesia
Nah, untuk mendukung serta menggali potensi anak, Bisuat Indonesia menghadirkan Komitmen Bersama Biskuat #GenerasiTiger.
Ini merupakan wujud nyata untuk mendorong Generasi Tiger Indonesia yang bertujuan mengajak orang tua bersama-sama memberikan dukungan serta menggali potensi anak lebih dalam. Sehingga, setiap anak memiliki kekuatan dan potensi sesungguhnya yang penting untuk perkembangan masa depan.
Untuk mendukung dan mewujudkan gerakan #GenerasiTiger, para orang tua bisa mengisi petisi Komitmen Bersama Biskuat #GenerasiTiger melalui www.generasitiger.com yang berlangsung dari 21 September – 13 November 2021.
***
Baca juga:
Dibilangin, kok, Malah Ketawa! Ini 4 Cara Mengatasi Anak Ngeyel
Boleh Marah ke Anak, Tapi Tak Perlu Perlu Membentaknya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.