Peristiwa influencer asal China dibakar hidup-hidup oleh mantan suaminya berhasil bikin geger khalayak. Adalah Lamu, artis TikTok asal China ini dibakar saat ia masih melakukan live streaming.
Akibat peristiwa nahas itu, Lamu harus dilarikan ke rumah sakit. Ia menderita luka bakar lebih dari 90 persen di tubuhnya. Lalu, dua minggu setelah berjuang menahan rasa sakit, Lamu meninggal.
Inilah cerita lengkap bagaimana influencer asal China dibakar hidup-hidup oleh mantan suaminya.
Influencer Asal China Dibakar Hidup-hidup oleh Mantan Suami saat Livestream
Tindakan Pembakaran yang Disengaja
Lamu merupakan artis Douyin (nama Thailand untuk aplikasi TikTok) asal China yang memiliki pengikut lebih dari 885.000 orang. Ia tinggal di di pegunungan Aba, Provinsi Sichuan, China Barat.
Di hari kejadian, yakni 14 September 2020, saat sedang melakukan siaran langsung, perempuan berusia 30 tahun itu dihampiri oleh seorang laki-laki.
Laki-laki bermarga Tang yang diketahui sebagai mantan suaminya itu kemudian menyiramkan cairan bensin ke tubuhnya dan menyulutkan api. Seketika tubuh Lamu terbakar.
Sesuai laporan polisi, mantan suami Lamu diduga masuk ke rumahnya dengan membawa pisau dan bensin dengan maksud jelas untuk melukainya. Saat kejadian Lamu sedang melakukan siaran langsung di Douyin.
Kericuhan di antara keduanya sempat terekam. Media lokal melaporkan, layar pada streaming langsung menjadi gelap gulita dan terdengar suara jeritan.
Lamu kemudian dilarikan ke rumah sakit lokal terdekat. Tiga hari kemudian, dia dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Provinsi Sichuan untuk perawatan lebih lanjut.
Influencer Asal China Dibakar Hidup-hidup Merupakan Korban KDRT Selama 1 Dekade
Biro Keamanan Umum Kabupaten Jinchuan melaporkan, tubuh Lamu menderita luka bakar di tubunya hingga 90 persen. Lalu, ia meninggal dua minggu setelah serangan itu atau pada Rabu (30/9/2020).
Polisi segera menangkap dan menahan Tang atas dugaan pembunuhan yang disengaja. Tang diduga menyerang Lamu sebagai balas dendam karena telah menceraikannya.
Melansir dari Says.com, selama menikah Tang memang sering melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Di awal, Lamu menerima kondisi pernikahan dan perlakuan suaminya itu.
Akan tetapi, setelah 1 dekade menikah dan kebiasaan KDRT-nya tak berubah, Lamu merasa takut suaminya juga akan melakukan kekerasan pada anak-anaknya. Demi menyelamatkan jiwa kedua anaknya, Lamu kemudian melarikan diri dan melayangkan gugutan cerai menceraikan suaminya.
Laporan mengenai KDRT ini tidak hanya keluar dari mulut Lamu. Kakak iparnya juga bercerita kalau Tang memang sering memukuli Lamu.
Akhirnya, pada Mei tahun ini Lamu dan Tang resmi bercerai. Dan pengadilan memutuskan masing-masing dari mereka mendapatkan hak asuh atas 1 anak, anak pertama berusia 12 ikut Tang, dan anak kedua berusia 3 tahun dengan Lamu. Sejak itu Lamu membawa anak bungsunya dan tinggal bersembunyi dari Tang.
Tang yang tidak terima diceraikan pernah mengancam akan membunuh anak bungsu mereka jika Lamu tidak menikah lagi dengannya. Keluarganya pernah melaporkan ancaman itu kepada polisi setempat, tetapi tidak ada tindakan apapun dari pihak polisi.
Sementara ini, bisa dibilang tindakan pembakaran yang dilakukan Tang kepada Lamu pada 14 September lalu didasari pembalasan dendam atas perceraiannya.
Dukungan 1 Juta Yuan dalam 24 Jam
Melihat kondisinya saat itu, keluarga kemudian meminta bantuan dari masyarakat untuk menutupi biaya perawatan di rumah sakit. BBC melaporkan, hanya dalam kurun waktu 24 jam, terkumpul lebih dari satu juta yuan (sekitar 2,2 miliar). Tapi sayang, nyawa Lamu tidak bisa diselamatkan dan ia meninggal dua pekan kemudian.
Sebagai artis Douyin, ibu dari seorang anak itu mengunggah video secara teratur. Ia terkenal dengan konten-konten kehidupan sehari-harinya saat mencari makan di pedesaan dan pegunungan Tibet tempat ia pernah tinggal.
Situs South China Morning Post menyebut, ia suka memasak dan lipsync lagu-lagu sambil mengenakan pakaian tradisional Tibet. Ia juga dipuji karena kecantikannya yang natural dan tidak pernah menggunakan rias muka di video-videonya.
UUD KDRT di Tingkok Baru Disahkan 2016
Ternyata di China, sejak dahulu kekerasan dalam rumah tangga dianggap sebagai “masalah pribadi”. Baru 4 tahun ini negara tersebut mengkriminalkan pelaku KDRT, setelah diresmikannya UU KDRT pada tahun 2016 lalu.
Momen itu pun dirayakan sebagai kemenangan untuk hak-hak perempuan. Namun, tak semudah membalikkan tangan, implementasinya masih banyak yang tidak menguntungkan korban.
Seperti yang terjadi di awal Juni lalu di China, di mana pengadilan setempat menolak permintaan seorang perempuan menceraikan suaminya yang kasar dan kerap memukulinya dengan sangat brutal. Padahal, dalam laporan tersebut ia juga sudah menyertakan rekaman CCTV bukti penyerangan.
Merasa diabaikan, sebagai bentuk perlawanan dan perlindungan diri, akhirnya perempuan itu melompat dari jendela lantai dua kediamannya. Perempuan itu kini mengalami lumpuh.
Ia yang masih merasa khawatir dengan nyawanya, kemudian mengunggah video kekerasan itu ke media sosial. Video itu menjadi viral di China dan menimbulkan protes publik nasional. Masyarakat memaksa pengadilan untuk kemudian mengabulkan perceraiannya.
Apa yang dialami perempuan itu dan Lamu banyak juga dialami oleh perempuan lain. Masih banyak perempuan-perempuan di luar sana yang berjuang menyelamatkan diri dari kekerasan domestik. Beruntung Lamu dikenal masyarakat sehingga kasusnya bisa mendapat perhatian nasional.
Semoga ia dan perempuan lainnya yang senasib juga mendapatkan keadilan yang sama. Serta, tak ada lagi peristiwa seperti Lamu, influencer asal China yang dibakar hidup-hidup oleh mantan suaminya.
Baca Juga:
Wajib Tahu! Ini 4 Jenis Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang Sering Tidak Disadari
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.