Parents, baru-baru ini pengguna TikTok @euniketika membagikan pengalaman ketika anaknya terkena impetigo. Ia menuturkan jika sang anak mengalami kulit berbintik seperti cacar, tetapi lama-lama bintik-bintik itu membesar dan bernanah.
“Dikira kena cacar ternyata bukan. Awalnya ada bintik merah, terus ada airnya juga. Mirip cacar air, bukan? Tapi anehnya di kulit kepala sampai muncul kerak. Lama-lama semuanya kayak koreng. Tapi masalahnya udah kena cacar, masa kena lagi? Puncaknya, adeknya juga kena. Ternyata dua-duanya kena impetigo.”
“Hati-hati ya, Parents. Soalnya ini penyebarannya cepat dan nular. Bisa sembuh tapi kalau ditangani telat bisa bahaya. Entah sekarang mah penyakit tuh aneh-aneh,” curhatnya.
Apakah Parents pernah mengalami hal serupa? Lalu, sebenarnya apa sih impetigo itu?
Perlu diketahui, impetigo adalah salah satu jenis infeksi kulit yang mudah menyerang bayi dan anak-anak, Parents.
Selain berupa bercak merah, pun kerap menimbulkan tanda seperti kulit yang melepuh. Hal ini tentu bisa mengganggu kenyamanan buah hati lantaran kerap menimbulkan rasa gatal.
Anak, terutama yang berusia lebih kecil, mungkin akan menjadi lebih rewel karena merasa tidak nyaman dengan kulitnya.
Itulah sebabnya, identifikasi penyakit ini sangat penting dipahami untuk mendapatkan penanganan yang efektif. Jadi, simak ulasan tentang infeksi kulit berikut ini!
Pengertian Impetigo
Impetigo merupakan infeksi kulit yang umum terjadi pada anak-anak dan cukup menular. Bakteri seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes menginfeksi lapisan luar kulit, yang disebut epidermis. Oleh sebab itu, penyakit ini sering muncul pada wajah, lengan, dan kaki.
Impetigo merupakan penyakit yang telah lama muncul dalam peradaban manusia. Di Inggris pada abad ke-14, penyakit tersebut dikenal berasal dari kata latin impetere yang berarti “menyerang”.
Bakteri tersebut tumbuh dan berkembang dalam kondisi panas dan lembap sehingga penyakit ini cenderung musiman dan memuncak di musim panas dan gugur. Pada negara yang beriklim hangat dan lembap, penyakit ini cenderung muncul sepanjang tahun.
Siapa pun bisa terkena impetigo, tetapi paling sering menyerang anak-anak, terutama mereka yang berusia 2 hingga 5 tahun. Infeksi pada kulit umumnya dimulai dengan luka kecil, gigitan serangga, ruam yang menyerupai eksim yang muncul pada bagian kulit yang rusak.
Penyakit ini juga cukup menular sehingga apabila ada anak terinfeksi sebaiknya segera jauhkan dari teman-temannya ya, Parents.
Artikel terkait: Impetigo bulosa, penyakit kulit yang banyak menyerang bayi dan anak-anak
Gejala Impetigo
Impetigo ditandai dengan luka kemerahan pada kulit. Luka tersebut sering muncul bergerombol pada area sekitar hidung dan bibir. Luka tersebut bisa berkembang dengan cepat menjadi lecet hingga pecah dan mengeluarkan cairan kemudian membentuk kerak berwarna kekuningan.
Setelah fase kerak, mereka membentuk tanda merah yang memudar tanpa meninggalkan bekas. Bayi terkadang memiliki jenis impetigo yang kurang umum, dengan lepuh yang lebih besar di sekitar area popok atau di lipatan kulit.
Berikut rincian gejala Impetigo selengkapnya:
- Luka kemerahan pada kulit
- Muncul bergerombol di sekitar hidung dan bibir
- Berkerak
- Kulit melepuh berisi cairan
- Disertai rasa gatal
Penyebab Impetigo
Menurut Centers of Disease Control and Prevention, infeksi kulit ini disebabkan oleh salah satu dari dua jenis bakteri strep, yakni Streptococcus grup A dan Staphylococcus aureus.
Seseorang bisa terpapar bakteri ini melalui sentuhan dengan luka dan barang-barang yang disentuh oleh orang yang terinfeksi, seperti pakaian, sprei, handuk, dan bahkan mainan.
Bakteri ini juga bisa masuk ke dalam kulit melalui luka, goresan, gigitan serangga, dan ruam.
Faktor Risiko Impetigo
Penyakit ini bisa menyerang siapapun, tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi penyakit ini, yaitu:
- Usia: Paling sering menyerang anak-anak berusia 2 hingga 5 tahun.
- Infeksi atau cedera yang merusak kulit: Orang yang memiliki infeksi kudis berpotensi tinggi mengalami terinfeksi bakteri penyakit ini.
- Berada di lingkungan banyak orang: Penyakit ini mudah menular di lokasi berkumpulnya orang banyak seperti sekolah, penitipan anak, bahkan di rumah sekalipun.
- Iklim: Infeksi kulit ini sering terjadi di daerah dengan musim panas yang panas dan lembab dan musim dingin yang ringan (subtropis), atau musim hujan dan kering (tropis).
- Tidak menjaga kebersihan: Orang yang memiliki kepribadian yang kurang menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
- Penderita diabetes
- Orang yang sedang menjalani dialisis
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu, seperti HIV
- Memiliki kondisi kulit seperti eksim, dermatitis, atau psoriasis
- Mengalami sengatan matahari atau luka bakar lainnya
- Terkena gigitan serangga atau poison ivy (reaksi alergi terhadap sejenis tanaman)
Artikel terkait: Penyakit Autoimun Kulit: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Pengobatannya
Diagnosis dan Pengobatan Impetigo
Meski bukan tergolong penyakit yang berbahaya, Impetigo tetap harus mendapat penanganan medis agar tidak menyebar dan menularkan kepada orang lain.
Diagnosis Impetigo
Segera temui dokter apabila mencurigai anak terinfeksi penyakit ini. Dokter biasanya akan langsung bisa mendiagnosis lewat penampilan fisik luka. Umumnya, tes laboratorium tidak diperlukan.
Akan tetapi, apabila luka tidak kunjung sembuh setelah pengobatan, mungkin dokter akan mengambil sampel cairan untuk uji laboratorium untuk menentukan antibiotik yang tepat. Selanjutnya dokter akan memutuskan terapi apa yang tepat untuk pasien.
Luka yang ditimbulkan umumnya tidak membutuhkan pembedahan.
Pengobatan Impetigo
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan menentukan jenis antibiotik yang disesuaikan dengan luas dan seberapa parah luka lepuh yang muncul. Jika memiliki jenis luka di area yang kecil pada kulit, biasanya dokter akan menyarankan antibiotik topikal.
Pilihan lainnya, krim atau salep mupirocin (Bactroban atau Centany) dan salep retapamulin (Altabax) untuk mempercepat penyembuhan luka. Jika kondisi semakin parah dan meluas, dokter akan meresepkan antibiotik oral.
Misalnya amoksisilin/klavulanat (Augmentin), sefalosporin atau klindamisin (Cleocin). Obat-obatan tersebut dipilih karena bekerja lebih cepat daripada antibiotik topikal.
Hanya saja, obat tersebut tidak selalu mampu membersihkan infeksi pada kulit. Di sisi lain, antibiotik oral juga dapat menyebabkan lebih banyak efek samping daripada antibiotik topikal, seperti mual.
Dengan perawatan dari dokter, infeksi kulit ini bisa sembuh dalam 7 sampai 10 hari. Namun, bila pasien memiliki infeksi kulit lain, mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Artikel terkait: Kisah Anak Kupu-Kupu: Tidak Menyerah Meski Menderita Penyakit Kulit Langka
Pencegahan Impetigo
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri pada kulit. Oleh karenanya, menjaga kebersihan dan kesehatan kulit sangat penting dilakukan. Untuk pencegahan, segera rawat luka pada kulit dengan baik agar menghindari kontaminasi bakteri.
Selain itu, beberapa hal juga bisa dilakukan untuk mencegah penularan, antara lain:
- Cuci area yang terinfeksi dengan lembut dengan sabun lembut dan air mengalir, lalu tutup dengan kain kasa.
- Cuci pakaian, seprai, dan handuk orang yang terinfeksi setiap hari dengan air panas.
- Jangan bergantian barang, pakaian, handuk dengan orang terinfeksi.
- Kenakan sarung tangan saat mengoleskan salep antibiotik ke area luka kemudian cuci tangan sampai bersih sesudahnya.
- Potong pendek kuku anak yang terinfeksi untuk mencegah kerusakan akibat garukan.
- Biasakan cuci tangan secara teratur dan menyeluruh serta kebersihan yang baik secara umum.
- Jauhkan anak yang terinfeksi dari anak-anak yang lain sampai dokter menyatakan penyakit tidak menular.
Komplikasi Impetigo
Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya, serta luka yang muncul bisa sembuh. Menurut Mayo Clinic, infeksi kulit ini rupanya bisa menimbulkan sejumlah komplikasi tetapi sangat jarang terjadi, seperti:
- Selulitis: Kondisi ini bisa mengancam jiwa saat bakteri sudah menginfeksi jaringan di bawah kulit dan akhirnya dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah.
- Masalah ginjal. Salah satu jenis bakteri penyebab infeksi ini juga dapat merusak ginjal.
- Jaringan parut: Infeksi penyakit ini sering menimbulkan bekas luka bila tidak ditangani dengan baik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika anak-anak maupun orang dewasa mengalami gejala yang menuju pada Impetigo, segera konsultasikan dengan dokter keluarga, dokter anak, atau dokter kulit anak. Penanganan yang tepat akan mempercepat penyembuhan dan meminimalkan penularan kepada orang lain.
Itulah penjelasan lengkap tentang Impetigo. Satu-satunya cara untuk terhindar dari penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan diri. Semoga bermanfaat!
Everything You Need to Know About Impetigo
https://www.healthline.com/health/impetigo#treatment
Group A Streptococcal (GAS) Disease
https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/impetigo.html
Impetigo
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/impetigo/symptoms-causes/syc-20352352
Baca juga:
Kulit si kecil timbul bercak putih? Mungkin disebabkan penyakit ini
Kulit gatal, merah dan bersisik, waspada penyakit Psoriasis!