Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kita harus menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi. Salat tarawih dan witir pun terpaksa dilakukan di rumah, sebab masjid dan musala ditutup. Para Ayah pun didapuk menjadi imam shalat tarawih di rumah.
Jika ini adalah pengalaman pertama ayah menjadi imam salat tarawih, mungkin Ayah akan merasa grogi karena tidak terbiasa.
Namun, siap ataupun tidak, Ayah tetap harus melakukannya demi bisa shalat berjamaah bersama keluarga. Jadikan ini pengalaman seru bersama istri dan anak-anak yang dapat mempererat hubungan.
Agar tak grogi, kami berikan tips untuk para Ayah di rumah.
Tips menjadi imam shalat tarawih untuk Ayah:
1. Pahami siapa makmum Anda
Imam adalah ‘pelayan’ bagi makmumnya. Oleh sebab itu seorang imam harus mengerti siapa makmumnya dan memahami apa yang diinginkan oleh makmum itu. Jika yang menjadi makmum ayah adalah si kecil yang baru belajar salat, jangan membaca surat-surat yang panjang agar shalat tidak terlalu lama.
Namun, jika ada anggota keluarga yang sudah sepuh (orang tua atau mertua), usahakan agar peralihan gerakan salat tidak terlalu cepat. Dengan begitu, mereka bisa mengikuti imam dengan baik. Jika gerakan terlalu cepat, dikhawatirkan mereka akan tertinggal dan merasa pegal.
Hal ini sesuai dengan hadis nabi yang bersumber dari Abu Hurairah yang diriwayatkan Imam Malik.
“Apabila seorang dari kalian shalat memimpin orang banyak, maka hendaklah dia meringankan. Karena sesungguhnya di tengah mereka ada orang sakit dan orang lemah. Apabila dia salat sendirian, maka silakan dia memanjangkan semaunya.”
Artikel terkait: Ramadhan tiba tapi hutang puasa belum dibayar, bagaimana hukumnya?
2. Jumlah rakaat salat
Shalat tarawih dikerjakan 2 rakaat dengan 1 kali salam. Mengenai jumlah rakaatnya, sebagai imam Ayah bisa membuat kesepakatan dengan anggota keluarga selaku makmum. Mau memilih 20 rakaat dengan salat witir 3 rakaat atau 8 rakaat dan 3 rakaat witir.
3. Tips untuk imam shalat tarawih; makan secukupnya saat berbuka puasa
Terlalu banyak makan ketika berbuka membuat perut tidak nyaman untuk dipakai rukuk dan sujud berlama-lama apalagi jika shalat sampai 23 rakaat. Untuk itu, makanlah secukupnya saja. Ayah bisa makan lagi setelah melakukan tarawih.
4. Baca dengan nada sedang dan minum air hangat sebelum shalat
Shalat tarawih dan witir berlangsung kurang lebih selama 30 menit. Ayah tidak harus membaca surat Al-Quran dengan nada suara yang keras. Cukup gunakan nada yang sedang, asalkan makmum dapat mendengar dengan baik. Perlu diingat, Ayah sedang menjadi imam untuk keluarga di rumah, bukan imam di masjid dengan puluhan jamaah.
Selain itu, minumlah air hangat sebelum salat agar tenggorokan tidak kering dan terasa sakit. Ayah juga dapat meletakkan botol berisi air minum di dekat tempat shalat.
5. Bacaan surat pendek
Tenang, ayah tidak harus bisa membaca surat dengan sangat fasih dan nada yang indah seperti para hafidz atau ustadz. Asalkan bacaannya cukup lancar dengan tartil yang baik, itu sudah cukup. Ayah juga tidak perlu menghafalkan 1 juz Amma, cukup hafalkan surat-surat pendek yang umum digunakan shalat.
Artikel terkait: 9 Penyebab batalnya puasa Ramadhan, catat ya Parents!
Beberapa surat pendek yang biasa dipakai dalam melakukan tarawih dan witir antara lain:
- Surat At Takatsur
- SuratAl Ashr
- SuratAl Humazah
- Surat Al Fiil
- SuratAl Quraisy
- Surat Al Ma’un
- Surat Al Kautsar
- Surat Al Kafirun
- Surat An Nashr
- Surat Al Lahab
- Surat Al Ikhlas
- Surat Al Alaq
- Surat An Naas
6. Doa setelah shalat tarawaih dan witir
Lantaran tidak dikerjakan setiap hari, tidak banyak orang yang hafal doa setelah salat tarawih dan witir. Ayah dapat bertanya kepada ustadz atau mencarinya dari sumber terpercaya di internet.
Tulis atau print doa tersebut di selembar kertas lalu tempelkan di dinding di depan tempat imam. Dengan begitu Ayah dapat membacanya dengan mudah.
7. Imam shalat tarawih memberikan tausiyah singkat
Di sela salat tarawih dan witir, Ayah dapat menyelipkan tausiyah singkat atau kultum untuk keluarga. Temanya bisa tentang kisah para nabi atau disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari. Tak perlu menghafal seperti khutbah, Ayah dapat membacakan kisah teladan dari buku-buku islami.
8. Jangan lupa niat puasa bersama
Seusai shalat tarawih dan witir berjamaah, jangan lupa untuk membaca niat puasa Ramadhan bersama-sama. Tujuannya, apabila tidak bisa bangun sahur karena suatu hal, puasa kita tetap sah karena sudah berniat di malam hari. Selain itu dengan membaca bersama, dapat melatih si kecil untuk menghafal niat puasa.
9. Mengaji bersama
Ada baiknya mengajak keluarga mengaji bersama-sama setelah tarawih dan witir. Ayah dapat menyimak bacaan Al Quran si Kecil dibantu Bunda.
Demikianlah tips menjadi imam tarawih di rumah. Semoga Ayah dan keluarga mendapat keberkahan di bulan suci ini.
Sumber: Republika.co.id, Facebook/Nasrudin Banget
Baca juga:
Tata cara shalat tarawih dan witir di rumah selama pandemi COVID-19
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.