X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Seorang ilmuwan kontroversial menciptakan bayi kembar tahan HIV hasil manipulasi genetika

Bacaan 4 menit
Seorang ilmuwan kontroversial menciptakan bayi kembar tahan HIV hasil manipulasi genetika

Ilmuwan ini mengakui bahwa pekerjaannya ini sangat kontroversial. Tetapi ia percaya, ada keluarga yang memerlukan teknologi ini, dan ia bersedia menanggung kritik untuk hal tersebut.

Ilmu pengetahuan dan teknologi memang selalu berkembang. Perkembangan sains ini tentunya tak luput dari kontroversi. Baru-baru ini seorang ilmuwan kontroversial di Cina mengaku berhasil menciptakan bayi pertama di dunia dengan gen yang dimanipulasi.

Ke depannya, prosedur medis yang dilakukan ilmuwan kontroversial ini bisa menjadi ancaman bagi landasan bioetika.

biaya bayi tabung

Ayah kedua bayi kembar tersebut mengidap HIV

Ilmuwan kontroversial asal Cina tersebut menyatakan bahwa bayi kembar ciptaannya yang tahan HIV tersebut, merupakan hasil rekayasa genetika.

He Jiankui adalah seorang profesor di universitas Southern University of Science and Technology (SUST) di Shenzhen. Ia mengatakan bahwa DNA dua bayi kembar yang diberi nama “Lulu” dan “Nana” ini diubah melalui metode yang disebut CRISPR.

Menurut keterangan He JiankuiGen, kedua bayi itu melewati “pengeditan” yang mencegah embrio terjangkit HIV. Sebagai informasi, ayah kedua bayi kembar itu mengidap HIV.

Ia menerangkan, orang tua kedua bayi tersebut tidak berniat kalau bayi yang gennya dimanipulasi itu, nantinya menjadi anak-anak yang sesuai dengan keinginan orangtua.

ilmuwan kontroversial

“Orangtua mereka hanya ingin bayinya tidak akan menderita penyakit yang bisa dicegah,”
kata ilmuwan kontroversial tersebut lewat video yang dipublikasikan di YouTube.

He mengakui bahwa pekerjaannya ini sangat kontroversial. Tetapi ia percaya, ada keluarga yang memerlukan teknologi ini, dan ia bersedia menanggung kritik untuk hal tersebut.

Kini universitas SUST telah mengeluarkan pernyataan akan segera memulai investigasi, sambil menyebut prosedur itu “pelanggaran serius terhadap etika dan standar akademik.

SUST juga menambahkan, sejak Februari lalu, He Jiankui sedang berada dalam masa cuti tanpa mendapat gaji.

Sementara itu, pakar biokimia AS Jennifer Doudna, yang menciptakan metode CRISPR mengatakan, jika terbukti, langkah He melanggar cara pendekatan transparan yang disetujui komunitas sains dan melanggar prosedur penggunaannya.

Video tersebut telah menyulut debat sengit soal pengeditan gen. Di Amerika Serikat, prosedur kedokteran itu dibatasi ketat, dan hanya untuk penelitian di laboratorium.

Di Cina, pembuatan klon manusia memang dilarang, tetapi pengeditan gen bukan hal yang terlarang.

Penemuan dari ilmuwan kontroversial ini muncul menjelang konferensi besar tentang pengeditan gen di Hong Kong. Menurut David Baltimore, pakar biologi yang memimpin konferensi internasional tersebut mengungkapkan bahwa konferensi bertujuan untuk memutuskan apa yang mereka anggap benar dan salah.

“Kita belum pernah melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh gen umat manusia, dan kita belum pernah melakukan sesuatu yang berdampak terus ke generasi-generasi berikutnya,” demikian kata Baltimore sebelum konferensi dimulai.

ayah stres

Para ilmuwan belum sepenuhnya tahu dampak jangka panjang dari metode pengeditan DNA ini bagi manusia. Lebih-lebih lagi, perubahan gen dalam sperma, ovum, atau embrio bersifat permanen dan menurun ke generasi selanjutnya.

Menindaklanjuti kasus ini, Pemerintah Cina telah mengumumkan sikapnya pada pada Kamis (29/11/2018) waktu setempat.

Sebagaimana dilansir  The Guardian, Wakil Menteri Sains dan Teknologi, Xu Nanping, mereka menyebut jika penelitian itu melanggar hukum.

“Kasus rekayasa genetik yang bahkan sampai dilaporkan terang-terangan oleh media sudah jelas melanggar Undang-Undang serta peraturan yang relevan di Cina. Ini juga telah melanggar garis batas etika yang dianut komunitas akademik,” kata Nanping.

Berdasarkan hal itu, Xu Nanping pun memberi peringatan agar Jiankui segera menghentikan seluruh aktivitas penelitiannya terkait rekayasa DNA. Ia berharap pula para peneliti yang bekerja dengan Jiankui bersedia untuk kooperatif dalam kasus pelanggaran etika ini.

He Jiankui mengejutkan dunia dengan klaim keberhasilannya menciptakan bayi pertama hasil rekayasa DNA. Peneliti itu menciptakan dua bayi kembar sekaligus, yang sama-sama berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Lulu dan Nana. Bayi kembar Lulu dan Nana dikembalikan ke rahim ibunya yang bernama Grace.

Jiankui memanfaatkan teknologi CRISPR, sebuah alat yang berfungsi merekayasa DNA. Ia memperbaiki DNA calon janin dengan menghapus portal tempat virus masuk untuk menginfeksi bayi tersebut.

Para peneliti yang bekerja dengan Jiankui terus melakukan pemantauan terhadap kehamilan, bahkan mengecek seluruh genom lagi setelah bayi lahir.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

 

sumber detik.com, The Guardian

baca juga:

Sepasang balita kembar siam yang punya satu hati ini berhasil dipisahkan

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kiki Pea

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Seorang ilmuwan kontroversial menciptakan bayi kembar tahan HIV hasil manipulasi genetika
Bagikan:
  • Ibu ini bikin tiga bayi kembarnya ‘anteng’ menyusu, begini caranya!

    Ibu ini bikin tiga bayi kembarnya ‘anteng’ menyusu, begini caranya!

  • Twin to Twin Syndrome (TTTS): Penyebab, Gejala, dan Perawatannya

    Twin to Twin Syndrome (TTTS): Penyebab, Gejala, dan Perawatannya

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • Ibu ini bikin tiga bayi kembarnya ‘anteng’ menyusu, begini caranya!

    Ibu ini bikin tiga bayi kembarnya ‘anteng’ menyusu, begini caranya!

  • Twin to Twin Syndrome (TTTS): Penyebab, Gejala, dan Perawatannya

    Twin to Twin Syndrome (TTTS): Penyebab, Gejala, dan Perawatannya

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.