Ikan merupakan sumber protein terbaik. Selain itu, nutrisinya juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga ada beberapa ikan yang baik untuk bayi, apa saja ya?
Kapan bayi boleh makan ikan?
Setelah bayi mendapatkan ASI Esklusif selama 6 bulan pertama, si kecil pun akan lanjut pada tahapan MPASI. Di mana ia sudah diperbolehkan mengonsumsi makanan, baik buah-buahan, sayuran, ikan, ataupun daging.
Dikutip dari laman Baby Center, The American Academy of Pediatrics (AAP) juga menegaskan saat ini pula ia boleh mengonsumsi beragam jenis ikan. .
Tapi ingat, sebelum memberikannya , pastikan si kecil tidak memiliki reaksi alergi (alergenik). Pasalnya tidak sedikit bayi yang mengalami alergi makanan laut. Jika bayi memiliki eksim kronis atau alergi makanan, jangan lupa untuk bicarakan dengan dokter terlebih dahulu.
Artikel terkait: Peringatan bagi Parents! Manik-manik tersangkut di telinga anak ini setelah main pasir buatan
Ikan yang baik untuk bayi
Menurut Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), yang disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Pattiselano Robert Johan, MARS, sebenarnya semua jenis ikan kaya akan sumber protein.
Ikan merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh yang terdiri dari Omega 3, 6, dan 9, yodium, selenium, fluoride, zat besi, magnesium, serta seng.
”Sumber protein ikan memiliki kelebihan dibandingkan susu. Ikan tidak hanya mengandung protein, namun juga mengandung senyawa yang alami, yakni PUFA, EPA dan DHA”, tuturnya dikutip dari website Departemen Kesehatan.
Selain itu, ikan yang tinggi nutrisi dan direkomendasikan untuk segera dikenalkan pada anak sebenarnya tidak selalu ikan yang mahal.
Misalnya saja ikan kembung yang harganya terjangkau, justru memiliki kandungan omega 3 sebanyak 1,5 kali lebih tinggi dari ikan salmon yang harganya justru lebih mahal.
Ikan yang baik untuk bayi juga termasuk ikan yang mengandung sedikit merkuri. AAP mengatakan, jenis-jenis ikan yang rendah merkuri termasuk tuna kaleng (bukan albacore, atau tuna “putih”, yang lebih tinggi dalam merkuri), salmon, cod, lele, flatfish, dan pollock, aman dikonsumsi untuk bayi.
Untuk menjaga kadar merkuri tetap rendah, AAP mengingatkan para orangtua untuk membatasi jumlah makan ikan untuk bayi kurang dari 12 ons per minggu.
7 Jenis ikan yang bisa Parents pilih
1. Kembung
Nyatanya, ikan kembung menjadi salah satu pilihan ikan lokal yang direkomendasikan untuk MPASI si kecil.
Selain mengandung banyak DHA dan omega-3, ikan kembung juga mengandung vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan si kecil. Mulai dari vitamin B12., vitamin D, termasuk kandungan fosfor yang tinggi. Dan tahukah Parents bahwa kandungan omega-3 ikan justru lebih tinggi dibandingkan ikan salmon?
2. Gabus
Siapa sangka kalau ikan gabus juga baik untuk MPASI si kecil. Namun penting untuk dicatat, ikan gabus ini dipilih tentu saja ikan yang masih fresh. Faktanya, ikan ini mengandung protein album tertinggi dibandingkan sumber protein albumin yang ada pada ikan-ikan lainnya.
3. Bandeng
Tahukah Parents jika ikan yang dikenal memiliki banyak duri ini mengandung protein, asam lemak omega-3, dan tidak mengandung karbohidrat? Selain itu, kandungan DHA-nya juga tinggi dan bermanfaat untuk membantu meningkatkan kecerdasan otak si kecil
4. Lele
Ikan lele juga mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi dan dibutuhkan bayi. Di samping itu, kandungan proteinnya sangat tinggi, termasuk fosfor yang dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.
5. Belut
Belut sangat baik untuk pertumbungan anak-anak karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan pertumbuhan anak. Mulai dari zat besi, asam aspartat dan asam glutamat, dan vitamin B1, B2, A. Belum lagi dengan kandungan penting lain seperti protein dan asam amino.
6. Teri
Parents mungkin akan merasa khawatir dan bertanya-tanya, apakah si kecil bisa mengonsumsi teri? Bagaimana dengan rasa asin atau risiko akan kandungan merkuri serta formalin di dalamnya? Tak perlu was-was selama ikan teri yang dipilih dan diberikan adalah ikan teri yang fresh. Lagi pula ikan ini dikenal sebagai sumber makanan yang kaya kalsium dan kaya asam lemak omega-3.
7. Nila
Meskipun kandungan Omega 3 yang terdapat di dalamnya tidak tinggi, namun ikan nila, khususnya nila merah sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Hal ini dikarenakan ikan nila merah mengandung selenium, fosfor dan omega 3 yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, terutama perkembangan organ, sel otak, tulang dan gigi.
Di samping itu, kandungan vitamin B12 yang terdapat dalam ikan nila merah juga bermanfaat dalamn pembentukan sel darah merah.
Artikel terkait: Kadar kolesterol tinggi, Zaskia Mecca lakukan hal ini untuk menjaga kesehatannya
Aturan bayi mengonsumsi ikan
American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa sebagian besar bayi, termasuk bayi dengan eksim ringan, atau riwayat keluarga alergi makanan atau asma, dapat mulai makan ikan setelah mengonsumsi beberapa makanan yang memicu sedikit alergi (seperti sereal, sayuran, dan buah-buahan) tanpa menyebabkan reaksi alergi.
Beberapa anak tidak boleh mulai makan makanan pemicu alergi seperti ikan, sampai dokter sudah memberi lampu hijau. Nah, Parents perlu memerhatikan bila si kecil:
- Memiliki eksim sedang hingga berat setelah mengikuti perawatan kulit dokter
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap makanan
- Sebelumnya didiagnosis dengan alergi makanan
Tanda-tanda bayi alergi ikan
Tanda-tanda alergi makanan adalah pembengkakan wajah (termasuk lidah dan bibir), ruam kulit, mengi, kram perut, muntah, dan diare. Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda ini – ringan atau parah – atau mengalami kesulitan bernapas segera setelah makan makanan baru, hubungi nomor darurat lokal Anda segera.
Selain alergi, ada beberapa hal lain yang harus Anda perhatikan:
- Air raksa. Ikan kaya akan protein, vitamin D, asam lemak omega-3, dan nutrisi lainnya, tetapi jenis ikan tertentu mengandung kadar metilmerkuri yang tinggi, logam yang diyakini berbahaya dalam dosis tinggi bagi otak dan sistem saraf anak yang sedang berkembang. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan agar Anda tidak memberi makan hiu, ikan todak, king mackerel, dan tilefish anak Anda – ikan predator besar yang mengandung merkuri tingkat tertinggi.
- Bakteri dan virus. Pastikan ikan dimasak dengan matang untuk membunuh bakteri dan virus bawaan makanan yang tumbuh subur di ikan mentah atau setengah matang.
- Tersedak. Untuk mencegah tersedak, cincang, dan haluskan ikan.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi: Baby Center, depkes.go.id
Baca juga:
Perhatikan 13 Tanda Bayi Alami Alergi Ikan, Apa yang Harus Dilakukan?