Baru-baru ini viral berita dan potongan video yang memperlihatkan seorang ibu yang ingin dipenjarakan anaknya sendiri.
Keputusan sang anak, sontak membuat sebagai besar masyarakat ikut merasa geram. Mengapa anak bisa melaporkan ibunya sendiri ke polisi? Terlebih, saat mengetahui alasan di baliknya yang berkaitan dengan uang.
Masalah uang terkadang membuat manusia menjadi gelap mata, sehingga mengabaikan hubungan darah serta norma-norma yang berlaku.
Memelihara hubungan yang baik antar keluarga, khususnya hubungan ibu dan anak memang tidak mudah. Berbagai macam faktor bisa mempengaruhi hubungan keluarga, misalnya soal harta. Setidaknya kasus yang terjadi di Lombok ini jadi salah satu buktinya.
Ibu yang Ingin Dipenjarakan Anak Sendiri, Laporannya Ditolak Polisi
M melaporkan ibunya ke polisi karena masalah warisan. Sumber: Tribun
Beredar video viral mengenai seorang anak yang hendak memenjarakan ibunya. Video yang diambil di sebuah kantor kepolisian menunjukkan seorang laki-laki yang melaporkan ibu kandungnya sendiri dan terlihat beberapa anggota polisi lainnya duduk bersamanya.
Laporan pria berinisial M (40) tersebut ditolak oleh Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, AKP Priyo Suhartono. Diketahui, M melaporkan ibunya karena masalah sepeda motor.
Dalam video tersebut, Priyo dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak mau menindaklanjuti kasus tersebut. Ia pun memerintahkan anggotanya untuk melakukan hal serupa. “Silahkan Bapak pulang, kami dari polres tidak akan menindaklanjuti kasus ini, saya mohon maaf,” kata Priyo.
Dirinya juga mengingatkan M bahwa jika ia bersikeras untuk mempermasalahkan motor tersebut, maka harga diri M hanya sebatas harga kendaraan itu saja.
“Mohon maaf Bos, kalau Anda mengejar motor itu sampai Anda berselisih karena motor, harga diri Anda sebatas motor itu.” Priyo menegaskan.
Ia menasihati M bahwa keberadaan ibunya hanya satu-satunya di dunia ini, dan tidak bisa dibandingkan dengan sekadar sedikit harta saja. M pun disarankan untuk menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan dengan semua pihak yang terlibat.
“Iya, saya enggak mau nerima. Saya menyarankan untuk dirundingkan keluarga,” kata Priyo saat dikonfirmasi mengenai kebenaran video tersebut.
Dilaporkan karena Masalah Warisan
Sang anak, M (masker merah) melaporkan ibunya ke AKP Priyo (baju biru). Sumber: Line Today
M menduga ibunya telah melakukan penggelapan uang warisan yang diberikan ayahnya sebesar 15 juta rupiah. Menurut M, ibunya menggunakan uang tersebut untuk membeli sepeda motor yang dipermasalahkan tersebut.
“Si anak (M) menjual tanah bapaknya 200 juta rupiah, ibunya dikasih 15 juta. Kemudian ibunya membeli motor menggunakan uang tersebut. Motor dia lalu pakai sama saudaranya, si anak keberatan,” Priyo menjelaskan duduk permasalahannya.
Selanjutnya, motor yang ditaruh di rumah saudara tersebut dianggap M sebagai penggelapan.
“Gini saja, motor Anda saya beli. Saya beli motornya. Enggak ada yang belain anda, kita ini bukan anak durhaka. Mikir, ya Allah itu ibu sendiri lho,” ucapnya dalam video tersebut.
AKP Priyo Suhartono juga berkata dirinya rela melepas jabatannya untuk membela sang ibu yang ingin dipenjarakan anak tersebut.
“Saya melepas jabatan saya dari polisi, saya melepaskan jabatan saya dari kasatreskrim dan saya sebagai orang biasa. Sebagai orang muslim dan mohon maaf saya membela ibu anda,” lanjutnya.
Di akhir video, Priyo menyuruh M untuk pulang dan memikirkan perbuatannya tersebut.
“Sekarang Anda pulang dan berpikirlah, ingat dosa paling besar adalah durhaka pada orangtua. Ingat itu ya bos, ya, oke? Dan ingat kalau Anda berselisih dengan ibu Anda sendiri, istri Anda tahu, anak juga tahu. Suatu saat Anda akan rendah di mata mereka.
Suatu saat karma berlaku dan gantian ke depan hari, Anda akan dibeginikan oleh anak Anda apa rasanya silahkan,” nasihatnya kepada M.
Tindakan Priyo menolak laporan M tersebut mendapat sambutan positif dari warganet. Tidak sedikit yang mengapresiasi keputusannya itu.
“Masya Allah, pemimpin yang amanah semoga sehat pak Kasatreskrim resort Lombok Tengah. Saya ngefans sama beliau. Dan semoga anak cepat bertaubat, cium kaki ibunya,” kata salah seorang netizen.
Merasa Sedih Karena Kelakuan Sang Anak
Sang ibu, Kalsum, mengaku sedih karena ingin dipenjarakan oleh anak sendiri. Ia merasa prihatin terhadap perilaku anaknya tersebut.
“Perasaan (saya) sedih, dia anak kandung saya keluar dari rahim saya. Bukan anak tiri, hati saya merasa sedih,” ujarnya dalam bahasa Sasak, yang digunakan di daerah asalnya Desa Ranggegate, Lombok Tengah.
Kalsum mengakui bahwa anaknya yang berinisial M itu kerap memukul dan menghardik dirinya di rumah. Baginya, M tetaplah anak dan ia tidak mau mendoakan yang buruk-buruk untuk sang putra.
“Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir),” ungkap Kalsum sambil menangis, seperti dikutip dari Kompas.
Namun ketika dikonfirmasi, M membantah perkataan ibunya tersebut.
“Ibu itu hanya ingin menjelek-jelekkan saya, dia bilang diancam, dipukul, merasa dia saja yang paling benar. Ibu macam apa itu kalau begitu caranya,” kata M.
Kasus ibu yang ingin dipenjarakan anak ini bukan yang pertama, ada banyak kasus serupa yang beredar di masyarakat. Duh, semoga kita semua dijauhkan dengan perilaku yang kurang baik seperti ini ya, Parents.
Sumber: Kompas, Viva
Baca Juga:
Seorang ibu dipenjara karena menolak vaksin, bagaimana hukum memberi vaksin pada anak di Indonesia?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.