Kasus kaburnya pasien yang didiagnosis positif terinfeksi virus Corona bukanlah kali pertama terjadi. Belum lama ini, tepatnya pada Selasa (14/7/2020) seorang ibu positif COVID-19 kabur dari rumah sakit tempatnya diisolasi.
Sang ibu diketahui melarikan diri dari ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA), Malang. Kejadian saat kaburnya ibu tersebut terekam melalui CCTV yang terpasang di area rumah sakit.
Kronologis ibu positif COVID-19 kabur dari rumah sakit
Dilihat dari rekaman CCTV, nampak sang ibu melarikan diri ke luar rumah sakit. Ia pun bergegas menghampiri tukang ojek yang tengah mangkal di depan rumah sakit.
Mengetahui bahwa ibu tersebut positif virus Corona, sontak para tukang ojek berhamburan. Terlebih, ketika petugas pakaian APD lengkap segera mendatangi sang ibu.
Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!
Baru melahirkan anak
Rupanya sang ibu tersebut diketahui baru saja melahirkan sekitar dua hari yang lalu, sebelum ia berusaha untuk kabur dari rumah sakit. Dirinya baru dikaruniai anak kembar yang lahir dalam kondisi selamat. Dirinya dinyatakan terinfeksi virus Corona tepat setelah melahirkan anak kembarnya itu.
“Pasien merupakan pasien isolasi Covid-19 dengan status confirm Covid-19 pasca-persalinan. Pada hari Minggu, 12 Juli 2020 dilakukan tindakan operasi caesar,” kata Direktur RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Kohar Hari Santoso, dilansir daro Kompas.com.
Karena dinyatakan positif COVID-19, dirinya pun harus menjalani isolasi di rumah sakit. Demi keselamaatan bersama, dengan terpaksa sang ibu harus terpisah dengan buah hatinya.
Selain baru dikaruniai anak kembar, ia pun memiliki anak lainnya. Hal inilah yang kemudian mendorong keinginanannya untuk keluar dari Rumah Sakit, lantaran mengkhawatirkan putra dan putrinya di rumah.
“Selain itu keadaan psikis pasien yang mengkhawatirkan putra-putrinya yang ada di rumah. Karena tidak bisa bertemu siapa-siapa di ruang isolasi,” ungkap Kohar.
Artikel Terkait : Tidak menerapkan lockdown, ini 7 kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Corona di Indonesia
Khawatir Tak Bisa Bayar Rumah Sakit
Selama menjalani isolasi, sang ibu pun merasa tidak tenang. Di samping memikirkan buah hatinya, ia merasa khawatir tidak mampu membayar biaya selama isolasi di rumah sakit.
Saat diisolasi di rumah sakit, ia memang ditempatkan di kamar VIP. Hal itulah yang membuat rasa cemasnya semakin membesar. Was-was jika tak mampu membayar tagihan biaya Rumah Sakit.
Padahal, sebetulnya ia dirawat secara gratis di rumah sakit dan kamar tersebut. Hanya saja memang ia tidak mengetahuinya.
“Pasien ditempatkan di ruang isolasi RSSA eks paviliun VIP, sehingga tipe kamar dengan standar VIP. Dengan fasilitas yang ada pasien merasa hal ini di luar kemampuannya jika nantinya akan ada tagihan atau billing dari RSSA,” jelasnya kembali.
Artikel Terkait : Ibu bagikan foto kecelakan anak 12 tahun yang menolak pakai helm, sebagai peringatan ke sesama orangtua
Rumah sakit perketat pengawasan
Setelah melihat kondisi dan berbagai pertimbangan, kini sang ibu sudah kembali ke rumah. Ia menjalani karantina atau isolasi mandiri di rumahnya.
Peristiwa ini menjadi salah satu bentuk introspeksi dari pihak rumah sakit. RSSA Malang kini akhirnya semakin memperketat keamanan.
“Pintu keluar masuk pasien dan tenaga kesehatan yang akan bertugas sudah dibedakan sehingga untuk pengawasan keluar masuk akan diperketat. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Kohar Hari Santoso.
Pada setiap pasiennya yang didiagnosis positif COVID-19, pihak rumah sakit aktif memberikan informasi lengkap. Upaya ini dilakukan agar pasien bisa memahami hak serta kewajibannya saat berada di ruang perawatan dan isolasi.
“Komunikasi efektif kepada pasien dan keluarga pasien yang berada di ruang isolasi akan ditingkatkan sehingga baik pasien dan keluarga memahami betul hak dan kewajiban pasien saat berada di ruang isolasi terkait Covid-19,” jelas dia.
Kita doakan saja ya Parents, agar sang ibu bisa cepat pulih dan berkumpul dengan buah hatinya kembali. Kita pun tentunya berharap agar kejadian kaburnya pasien positif COVID-19 tidak terulang kembali.
Artikel Terkait : Haru, ini pesan terakhir ibu yang bayinya selamat dari kecelakaan maut truk bermuatan timpa mobil
Baca Juga :
2 Anak Meninggal Akibat Penyakit Kawasaki Komplikasi COVID-19, Waspadai Tandanya Berikut Ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.