Pandemi COVID-19 memang belum kunjung usai, baru-baru ini ada anak meninggal karena penyakit kawasasi, diduga merupakan komplikasi dari COVID-19.
2 Orang Anak Meninggal Karena Penyakit Kawasaki yang Terkait COVID-19
Dilansir dari Suara, dua orang anak asal Inggris telah meninggal dunia karena penyakit Kawasaki. Kondisi keduanya dikaitkan dengan COVID-19 yang mereka derita.
Sebuah studi asal Inggris di unit perawatan intensif anak mendapati 15 dari 78 anak yang dirawat di bangsal perawatan intensif akibat mengalami gejala penyakit radang yang langka.
15 orang anak tersebut menderita Sindrom Multi Sistem Inflamasi Anak. Mereka menjalani perawatan intensif selama 6 minggu sejak bulan April hingga Mei 2020.
Dari keseluruhannya berhasil sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit dalam waktu satu minggu, namun dua orang anak meninggal akibat kondisi mirip Sindrom Syok Beracun dan penyakit Kawasaki.
Para peneliti mengatakan bahwa dibutuhkan perawatan intensif dengan kualitas tinggi untuk menangani para pasien anak dengan kondisi langka tersebut.
Pada semua kasus, mereka mengalami gejala seperti demam, sakit perut, muntah, dan syok. Menurut The Sun, anak-anak yang mengalami kondisi penyakit radang ini berasal dari beberapa negara bagian di Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa.
78% dari mereka yang dirawat dari rumah sakit berasal dari komunitas BAME (Hitam, Asia, dan Etnis Minoritas). Setelah dilakukan pemeriksaan, sebagian besar anak-anak ini tidak terinfeksi COVID-19, namun mereka memiliki antibodi terhadap virus tersebut.
Dengan begitu dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kemungkinan mereka telah terinfeksi Virus Corona sebelumnya.
Dr. Barney Scholefield, penulis senior dan konsultan perawatan intensif pediatrik di Birmingham Women’s and Children’s NHS Foundation Trust mengungkapkan bahwa kelompok dokter perawatan intensif untuk anak dari seluruh NHS akan bekerjasama untuk menangani kondisi ini.
“Kolaborasi yang berhasil telah menghasilkan banyak informasi untuk membantu menangani kasus saat ini dan dalam gelombang COVID-19 di masa depan,” ungkap dr. Barney.
Meskipun demikian, komplikasi yang disebabkan oleh Virus Corona ini masih belum jelas. Masih belum diketahui penyebab kondisi penyakit radang para pasien anak ini dan bentuk implikasi jangka panjangnya.
Apa Itu Penyakit Kawasaki dan Gejalanya
Penyakit Kawasaki pada anak harus diwaspadai lantaran bisa berakibat buruk pada jantung. Penyakit peradangan yang menyerang arteri ini rentan dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun. Inflamasi atau peradangan akan cenderung terjadi pada arteri koroner yang membawa darah ke otot jantung, mengutip dari Halodoc.
Etnis Asia berisiko tinggi untuk terkena penyakit Kawasaki. Kemudian, anak laki-laki juga lebih berisiko disbanding anak perempuan. Usia paling rentan terpapar penyakit Kawasaki adalah enam bulan sampai lima tahun.
Hingga saat ini penyebab penyakit Kawasaki masih belum diketahui dengan jelas. Gejala awal dari penyakit Kawasaki mirip dengan infeksi. Diduga penyakit ini berkaitan dengan kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua.
Dikutip dari Alodokter, gejala penyakit Kawasaki akan muncul dalam tiga tahap dan berlangsung selama kurang lebih 6 minggu. Berikut adalah tanda-tandanya yang harus diperhatikan.
Pada 2 Minggu Pertama
- Demam 39 derajat celcius selama lebih dari 3 hari
- Bibir dan lidah kering, kemerahan, dan pecah-pecah
- Timbul ruam kemerahan mengkilat di sekujur tubuh
- Telapak tangan dan kaki membengkak
- Mata memerah
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Pada Minggu ke-2 Hingga Ke-4
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri sendi
- Kulit jari tangan dan kaki terkelupas di ujung-ujung kuku
- Muntah
- Diare
- Bagian putih mata tampak kuning
- Terdapat nanah dalam urine
2 Minggu Terakhir
- Gejala di atas sudah mulai mereda
- Anak lemas dan mudah lelah
Butuh waktu hingga 8 minggu hingga anak bisa kembali normal. Untuk mencegah timbulnya peradangan pada dinding pembuluh darah jantung, penyakit ini harus ditangani secepat mungkin.
Jika terlambat ditangani, dapat muncul kondisi kesehatan seperti peradangan otot jantung, masalah pada katup jatung, dan gangguan irama jantung. Dinding pembuluh darah akan melemah dan berisiko menimbulkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah jantung.
Meski kasus anak meninggal karena penyakit Kawasaki ini terjadi jauh di Eropa, akan tetapi kita tetap harus waspada ya, Parents.
Baca juga:
Dikira demam biasa, anak ini ternyata kena penyakit langka berbahaya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.