Jengkol dapat mengubah rasa dan aroma ASI? Ini faktanya

Banyak pendapat yang mengatakan jengkol dapat mengubah aroma ASI untuk bayi. Benarkah?

Setiap makanan yang dikonsumsi ibu menyusui, pasti akan menjadi sumber energi dan nutrisi bagi si kecil. Karena itu, jenis makanan tertentu bisa memengaruhi kualitas ASI, aroma, rasa, bahkan jumlah produksi ASI. Salah satu contohnya, jengkol yang dipercaya akan memengaruhi kualitas ASI. Banyak pendapat yang mengatakan, ibu menyusui makan jengkol bisa membuat ASI terasa pahit dan menimbulkan bau tak sedap.

Benarkah?

Klik image di bawah ini untuk baca lebih lanjut

Ibu menyusui makan jengkol, benarkah memengaruhi rasa ASI?

Bunda termasuk yang gemar dengan jengkol? Makanan yang satu ini memang dikenal dengan aromanya yang menyengat tajam. Tapi, rasa manis dan pahit, serta teksturnya yang legit membuat jengkol banyak digemari.

Umumnya, jengkol biasa diolah menjadi berbagai menu makanan, seperti semur jengkol, balado jengkol, atau sekadar direbus dan dibakar untuk lalapan. Setelah mengonsumsinya, efek yang akan ditimbulkan biasanya urin dan mulut menjadi bau.

Bagaimana kalau jengkol sampai dirasakan pula oleh si kecil? Apakah rasa ASI akan menjadi pahit dan berbau?

Meskipun jengkol terbilang aman dikonsumsi ibu menyusui jika diasup dalam batasan yang normal, tidak sedikit busui yang bertanya-tanya bagaimana efek jengkol terhadap kualitas ASI?

Perlu diketahui lebih dulu, pada dasarnya ASI yang normal akan memiliki rasa yang manis dan creamy karena mengandung laktosa (salah satu jenis gula) dan lemak. Tapi, rasa yang manis dan creamy itu bisa berubah karena makanan tertentu yang kita makan.

Faktanya, sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti hasil penelitian medis jika rasa dan aroma ASI akan berubah bila Bunda mengonsumsi jengkol. Namun jengkol diketahui memiliki minyak atsiri yang mengandung senyawa allyl sulfur. Senyawa ini juga terdapat pada bawang putih.

Studi tahun 2016 pada jurnal Metabilites, mengatakan kalau bawang putih dapat mengubah bau ASI. Bawang putih mengandung allyl methyl sulfide (AMS), atau metabolit yang memiliki bau yang khas yang bisa mengalir pada ASI. Berdasarkan penelitian inilah, bisa dikatakan jengkol juga  berisiko memiliki dampak yang sama, bisa mengubah bau pada ASI.

Artikel terkait: Doyan jengkol tapi nggak tahan baunya, hilangkan dengan 3 langkah mudah ini Bun!

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol?

Mengutip dari Alodokter, dr. Nadia Nurotul Fuadah mengatakan kalau belum ada penelitian yang mengatakkan bahaya jengkol untuk ibu menyusui. Namun perlu diperhatikan bila memiliki kondisi medis tertentu.

"Jadi, kemungkinan aman bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi jengkol. Namun, pada beberapa orang yang sensitif, konsumsi jengkol berlebihan bisa memicu peningkatan produksi asam lambung oleh sel-sel parietal," tulis dr. Nadia.

Dikatakan dr. Nadia, bila kondisi tersebut tidak ditangani dengan tepat, hal ini bisa menyebabkan berbagai keluhan, seperti nyeri, perih, kembung, sesak dan mual terutama di bagia ulu hati (bagian atas perut). Akhirnya, kondisi ini menyebabkan munculnya hormon kortisol atau hormon stres yang bisa menurunkan ASI.

Efek samping jengkol lainnya yang mungkin dirasakan ibu menyusui adalah, jengkol mengandung asam amino djenkolik yang dapat membentuk batuan kristal di kandung kemih.

Selain itu, kandungan nitrogen pada jengkol juga bisa mengganggu fungsi ginjal. Untuk itu, disarankan konsumsi jengkol sebaiknya dikurangi, terutama pada seseorang yang memiliki penyakit ginjal ataupun asam lambung tadi.

Bila terjadi perubahan pada ASI, baik rasa ataupun aromanya, sebaiknya hentikan kebiasaan mengonsumsi jengkol ya, Bun. Hal ini agar menghindari si kecil enggan menyusu.

Semoga informasi ini bermanfaat!

***

Referensi: Alodokter, Hellosehat, Very well family

Baca juga: 

id.theasianparent.com/makan-jengkol-saat-hamil