TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Melahirkan saat koma, ibu ini tersadar setelah bayinya ditempatkan di pelukannya

Bacaan 4 menit
Melahirkan saat koma, ibu ini tersadar setelah bayinya ditempatkan di pelukannya

Seorang ibu melahirkan anak dalam keadaan koma, berhasil sadar setelah skin to skin dengan bayi yang ditempatkan di dadanya. Bagaimana kisahnya?

Perjuangan ibu saat melahirkan memang luar biasa. Dan tentunya, banyak keajaiban yang terjadi saat persalinan. Salah satunya, kisah ibu melahirkan anak dalam keadaan koma.

Ibu ini mengejutkan para dokter ketika ia terbangun dari koma selama 23 hari setelah bayinya yang baru lahir ditempatkan di pelukannya. Bagaimana kisahnya?

Kisah ibu melahirkan anak dalam keadaan koma

ibu melahirkan anak

dok. foto: Daily Mail

Amanda da Silva, seorang ibu berusia 28 tahun yang saat itu menderita epilepsi, mengalami kejang saat hamil 37 minggu. Menurutnya, hal ini dipicu oleh perdebatan panas dengan suaminya.

Advertisement
Ezoic

Amanda yang juga telah memiliki dua anak, yang berusia 4 dan 2 tahun, dilarikan ke rumah sakit dengan kejang akut menjelang kehamilan 9 bulan. 

Kejang tersebut tentu mengancam hidup ibu dan sang bayi, karena rendahnya jumlah oksigen yang mencapai otak dan rahimnya.

Karena khawatir kejang itu bisa mengancam nyawanya dan bayi yang ada di dalam kandungannya, sang dokter membius Amanda dan terpaksa melahirkan putranya, Victor melalui operasi caesar darurat pada bulan Februari lalu.

Akibat komplikasi, Amanda dinyatakan koma secara medis untuk menstabilkan kondisinya. Sementara itu, sang bayi berhasil dilahirkan seberat 2,1 kilogram. 

Victor lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan masalah pernapasan karena obat yang dikonsumsi ibunya untuk menstabilkan epilepsi selama kehamilan. Karena itu Victor harus menjalani perawatan intensif neonatal.

Amanda dipindahkan ke perawatan intensif tetap dalam keadaan koma. Ibu muda itu sempat membuka matanya, tetapi tidak dapat menanggapi atau bereaksi terhadap komunikasi apa pun.

Ahli kebidanan Carlos Alencar mengatakan, “Lebih dari seminggu setelah dia dirawat di rumah sakit, kami mulai memberikan obat penenang yang membuatnya tertidur, tetapi dia tidak merespon seperti yang kami harapkan. Meskipun semua tes menunjukkan respons neurologis yang baik, dia tetap tidak bergerak.”

“Kami menerapkan rangsangan rasa sakit, tetapi dia tidak bereaksi. Ujian menunjukkan aktivitas otak, tetapi ia tidak menanggapi apa pun yang spesifik, bahkan terhadap suara kerabatnya. Dia tidak menggerakkan tangan, kakinya, atau apa pun.”

Tim medis sempat kehabisan ide, sampai akhirnya menemukan suatu cara yang luar biasa.

Terbangun setelah skin to skin dengan sang bayi

Setelah berminggu-minggu Amanda tidak dapat bergerak atau berkomunikasi, sang perawat Fabíola Sá menyarankan untuk menempatkan Victor di dada Amanda. Tak disangka, tindakan itu menyebabkan detak jantung Amanda menjadi cepat dan air mata mengalir turun di wajahnya dan menghasilkan ASI.

ibu melahirkan anak

dok. foto: Daily Mail

“Begitu Amanda merasakan sentuhan kulit bayi di bibirnya, air mata mulai mengalir di pipinya. Mungkin itu adalah luapan cinta,” terang sang perawat.

Wanita asal Fortaleza, Brasil itu pun perlahan mulai membaik. Dua puluh hari setelah dia pertama kali menggendong putranya, Amanda akhirnya bisa pulang setelah hampir 3 minggu masa penyembuhan. 

ibu melahirkan anak

dok. foto: Daily Mail

“Kami tidak memiliki jawaban ilmiah atas apa yang terjadi, tetapi jelas kita tidak boleh meremehkan pentingnya kontak kulit antara ibu dan anak,” ungkap perawat Fabíola Sá.

Namun, Amanda mengaku sama sekali tidak ingat bagaimana ia melahirkan. “Hal pertama yang saya ingat adalah memeluk Victor, melihat kepala kecilnya dan mencium bau harumnya. Itu adalah situasi yang luar biasa, tetapi juga membingungkan.”

“Saya sempat bertanya kepada ayah saya apa bayi itu adalah milik saya. Saya meletakkan tangan di perut, dan menyadari bahwa saya tidak lagi hamil,” lanjutnya.

Fabíola Sá, sang perawat ruang perawatan intensif di Ceara Assis Chateubriand Maternity Hospital mengatakan, “Setelah ia 23 hari koma, reaksinya tidak dapat dijelaskan. Kami tidak pernah mengharapkan perubahan secepat itu dan semua orang di tim medis menangis  bahagia dan lega,” jelasnya.

Cerita mitra kami
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga

Namun karena obat yang dikonsumsinya, dokter masih belum memperbolehkannya menyusui sang bayi.

Artikel terkait: Luar Biasa! Tangisan Bayi Bangkitkan Ibu dari Kondisi Koma Kritis

Ibu melahirkan anak saat koma sudah menderita epilepsi sejak kecil

Amanda ternyata menderita epilepsi kronis dan telah minum obat sejak berusia 7 tahun.

Pada kehamilan anak ketiga yang tidak direncanakan ini, dokter menyarankannya untuk menghentikan salah satu perawatan epilepsinya karena risiko kelainan janin.

Kasus ini sedang dipelajari oleh tim medis untuk menilai pentingnya obat khusus pada wanita hamil dengan epilepsi.

 

Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya selalu menjaga kesehatan selama hamil. Jangan lupa banyak berdoa dan yakin keajaiban Tuhan selalu datang.

 

 

Referensi: Daily Mail
Baca juga: 

Ibu Alami Koma 5 Tahun Paska Melahirkan, Keluarga Minta Suntik Mati

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Melahirkan saat koma, ibu ini tersadar setelah bayinya ditempatkan di pelukannya
Bagikan:
  • 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam Serta Maknanya untuk Anak

    6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam Serta Maknanya untuk Anak

  • 11 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

    11 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

  • Arti Mimpi Hamil Besar Benarkah Tanda Keberuntungan?

    Arti Mimpi Hamil Besar Benarkah Tanda Keberuntungan?

  • 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam Serta Maknanya untuk Anak

    6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam Serta Maknanya untuk Anak

  • 11 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

    11 Bacaan Istighfar Penghapus Dosa Beserta Keutamaannya

  • Arti Mimpi Hamil Besar Benarkah Tanda Keberuntungan?

    Arti Mimpi Hamil Besar Benarkah Tanda Keberuntungan?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti