Waspada! Bumil gampang marah bisa berdampak buruk pada janin

Ibu hamil yang sering marah akan membawa dampak buruk bagi bayi, seperti bayi akan lahir dengan berat badan rendah hingga kemampuan kognitif yang terganggu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu hamil sensitif merupakan kondisi yang sering terjadi, umumnya disebabkan oleh perubahan hormon. Salah satu akibatnya yaitu ibu hamil akan lebih cepat marah dari sebelumnya.

Meskipun disebut kondisi yang wajar, tapi kondisi ibu hamil sensitif, terutama sering marah-marah, tidak boleh disepelekan begitu saja. Pasalnya, sering marah selama kehamilan memiliki efek samping tertentu.

Emosi ibu hamil akan dirasakan juga oleh janin, karena pada dasarnya ibu dan janin memang memiliki ikatan yang kuat. Kondisi tersebut dapat menghasilkan lingkungan yang tidak aman untuk janin, dan dapat mengganggu kehamilan.

Artikel terkait : Mengapa Ibu Hamil Mudah Tersinggung?

Sering marah saat hamil juga akan menyebabkan kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi, asma, sakit kepala, dan masalah pencernaan. Parahnya, jika terjadi dalam jangka waktu panjang, bisa berujung pada depresi.

Sudah dikatakan jika penyebab utama ibu hamil sensitif dan sering marah saat hamil yaitu karena perubahan hormon. Namun, adakah faktor lain yang memengaruhi kondisi tersebut? Ini penjelasannya. 

Faktor penyebab ibu hamil sensitif dan cepat marah

Berikut ini 4 faktor penyebab ibu hamil cepat marah. Apa saja, ya, Bun?

1. Perubahan hormon

Kemarahan selama kehamilan dikaitkan dengan hormon kehamilan yang berfluktuasi. Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memicu perubahan suasana hati yang teratur, sensitivitas yang tinggi, perasaan yang kuat dan intens.

Biasanya, kemarahan melonjak dapat ditelusuri ke sesuatu yang mengecewakan yang mungkin terjadi sebelumnya. Maka dari itu, agar kondisi tersebut tidak terjadi, suami dan orang-orang terdekat ibu hamil harus menjaga hormonnya agar tetap stabil.

2. Stres

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini merupakan kondisi umum yang sering terjadi selama kehamilan. Stres terjadi karena beberapa alasan, seperti fisik yang tidak sehat, kurang istirahat, kurang tidur, suami yang kurang perhatian, pekerjaan yang berlebih, masalah pekerjaan, atau masalah keuangan.

Stres yang terus-menerus dapat memengaruhi kemampuan mengelola amarah dan dapat menyebabkan ledakan amarah pada Bumil. Disarankan agar ibu hamil bisa mengendalikan emosinya dan meminimalisasi perasaan stresnya.

3. Ketakutan

Penyebab lain kemarahan selama kehamilan adalah ketakutan terhadap hal yang tidak diketahui atau masa depan. Contoh kekhawatiran yang dialami oleh ibu hamil yaitu, kondisi kehamilannya, proses persalinan, kesehatan janin, serta segala kemungkinan komplikasi atau penyakit.

Artikel terkait: 12 Hal yang Paling Dikhawatirkan Ibu Hamil di Asia

4. Rasa tidak nyaman

Sejumlah rasa tidak nyaman tertentu tidak dapat dihindari selama kehamilan, karena transisi fisik yang terjadi selama fase ini. Contoh sederhananya yaitu ketika ibu hamil sering mengalami sakit dan mual, serta kelelahan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ketidaknyamanan itu dapat menyebabkan ibu hamil lekas marah atau emosi yang intens. Seperti, kemarahan pada waktu yang tidak terduga terutama jika kondisi tersebut tidak ditangani dengan tepat.

Dampak terhadap janin jika ibu hamil sering marah

Ketika ibu hamil sering marah, akan membuat perubahan biologis dan fisiologis tertentu. Misalnya, peningkatan tekanan darah dan detak jantung, kadar hormon seperti epinefrin dan adrenalin meningkat yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.

Kondisi ini mengurangi suplai oksigen dan darah ke janin yang dapat berbahaya bagi pertumbuhan janin. Menurut beberapa penelitian, kemarahan yang berkepanjangan atau ekstrem selama hamil berpengaruh pada kondisi yang tidak baik untuk janin, serta memicu komplikasi tertentu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut inilah pengaruh untuk si kecil jika ibu hamil sering marah. Hati-hati ya, Bun.

  1. Bayi akan mengalami berat badan lahir rendah (BBLR)
  2. Kelahiran prematur
  3. Efek yang buruk untuk kesehatan mental bayi, seperti bayi akan lebih rentan terhadap iritabilitas dan depresi
  4. Peluang anak yang hiperaktif lebih tinggi
  5. Kemampuan kognitif terbatas

Tips menangani kondisi ibu hamil sensitif yang sering marah

1. Konsumsi makanan sehat

Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Memenuhi asupan yang mengandung gizi seimbang akan membantu menjaga tingkat energi dan mencegah rasa kelelahan yang bisa berdampak pada kondisi sensitif ibu hamil.

2. Olahraga teratur

Lakukan olahraga secara teratur selama hamil, misalnya dengan rajin jalan kaki. Tetap aktif dan bugar selama hamil dapat menangani perubahan suasana hati ibu hamil, serta menjaga pikiran agar terus bahagia dan positif.

3. Lakukan kegiatan favorit

Melakukan aktivitas atau hobi sangat membantu ibu hamil untuk mengurangi keinginan untuk marah-marah. Sempatkan waktu untuk pergi bersama teman, menonton film, mendengarkan musik yang menenangkan, serta aktivitas favorit lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Yoga

Yoga dipercaya dapat mengatasi stres dan kemarahan. Ibu hamil dianjurkan untuk memelajari latihan pernapasan dalam yang akan membantu melepaskan ketegangan dan menenangkan diri.

5. Pijat

Bersantailah sejenak dengan pijat. Memanjakan diri dengan spa dapat meredakan otot yang sakit dan menenangkan pikiran.

***

Jika sampai saat ini Bunda masih sering marah selama hamil, sebaiknya segera diatasi dengan cara-cara tersebut, ya. Sebab, kondisi ibu hamil sensitif, terutama yang sering marah, sangat tidak baik untuk kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Sumber : Parenting Firstcry

Baca juga :

Kocak! 21 Kisah ibu hamil yang baper hingga menangis dan bikin suami bingung