Seorang ibu tentu akan memberikan apapun untuk buah hatinya. Termasuk organ tubuh jika diperlukan, seperti kisah seorang ibu dari Amerika Serikat yang donorkan ginjal untuk anak yang menderita kondisi berbeda sejak lahir.
Adalah dr. Christel Malinski, seorang dermatologis yang juga ibu tiga anak. Bagai keajaiban, ketika mengetahui ginjalnya adalah donatur yang cocok dengan sang anak tanpa ragu-ragu ia langsung menjadi donor untuk putranya.
Artikel Terkait: 5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui
Sang Anak Lahir dengan Kondisi Down Syndrome
Sumber: Little Things
Christel dan suaminya John memiliki tiga orang anak. Yang pertama adalah anak perempuan bernama Audrey yang sudah beranjak remaja dan sepasang anak kembar, Charlotte dan John David. Sejak masih di dalam kandungan, John David divonis Down Syndrome dan akan lahir dalam kondisi mengalami kelainan ginjal.
“Kami tahu pada suatu saat ia akan membutuhkan transplantasi. Pertanyaannya bukan mungkinkah ia akan membutuhkan transplantasi, tapi kapan?” ungkap Christel seperti dikutip dari Little Things.
Keluarga pun terus menerus memantau kondisi kesehatan John David sejak lahir. Semuanya berjalan lancar. Christel menjalankan praktik klinik dermatologi, sementara suaminya John menjadi bapak rumah tangga dan mengurus anak-anak.
“Karena Down Syndrome-nya, dia tidak menunjukkan rasa sakit seperti kita semua. Dia benar-benar tampak bahagia bahkan jika dia benar-benar sakit. Jadi kita harus menanggapi setiap demam kecil dengan sangat serius.” Ia bercerita.
Artikel Terkait: 7 Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Parents Masih Sering Melakukannya?
Ibu Tak Ragu Donorkan Ginjal untuk Anak
Sumber: Instagram @dr.christel_malinski
Namun sejak menginjak usia 7 tahun, kondisi John David mulai menurun. Bocah laki-laki itu pun membutuhkan proses cuci darah agar dapat hidup dengan baik.
“Baru-baru ini dia jatuh sakut hingga dialisis menjadi sesuatu yang dia butuhkan.” Christel menjelaskan.
Setelah dilakukan serangkaian tes, ditemukan bahwa Christel adalah donor ginjal yang cocok untuk John David.
Tanpa ragu-ragu lagi ia langsung mengambil keputusan untuk memberikan ginjalnya.
“Saya merasa seperti sudah ditakdirkan menjadi ibunya, sehingga saya bisa memberinya ginjal,” ungkapnya.
John David menjalani operasi pada bulan November tahun 2020. Hingga kini kesehatannya pun semakin membaik.
Perubahan Setelah Menderima Donor Ginjal
Sumber: NOLA
Menurut Christel, putranya itu mengalami banyak perkembangan positif setelah menerima donor ginjal.
“Dia lebih responsive dan interaktif. Dia bahkan makan lebih baik. Masalah yang sebelumnyanya dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan mungkin sebenarnya disebabkan oleh gagal ginjal. Melihatnya tumbuh dengan baik setelah transplantasi sungguh menakjubkan,” ujar Christel.
Bagi sang ibu, memberikan satu ginjalnya kepada buah hatinya sama seperti memberikannya sebuah hadiah.
“Melihat John David setiap hari dan mengetahui saya memberinya ‘hadiah’ itu, membuat saya sangat bahagia. Kami telah diberi kesempatan kedua dan ingin melakukan semua yang kami bisa agar hidupnya bisa sebaik mungkin,” paparnya.
Artikel Terkait: Kenali Penyebab dan Gejala Batu Ginjal pada Anak, Parents Harus Waspada!
Apa yang Terjadi Jika Kita Hidup Hanya dengan Satu Ginjal?
Sumber: iStock
Seseorang masih bisa hidup dan menjalani aktivitas seperti biasa setelah melakukan operasi pengangkatan salah satu ginjal.
Namun perlu diperhatikan bahwa mereka yang hanya memiliki satu ginjal harus lebih hati-hati dalam menjaga kesehatan dan memeriksakan fungsi ginjal mereka minimal satu tahun sekali.
Seperti dilansir dari Hellosehat, ginjal yang tersisa harus bekerja lebih keras hingga sekitar 75% dari fungsi ginjal normal. Ukurannya pun akan cenderung menjadi lebih besar dan lebih berat.
Orang yang hanya memiliki satu ginjal juga lebih rentan beberapa penyakit seperti hipertensi, proteinuria (albuminuria atau kelebihan protein dalam urin), dan laju filtrasi glomerulus (GFR) yang rendah karena penurunan fungsi penyaringan ginjal.
Perempuan dengan satu ginjal juga berisiko mengalami masalah kehamilan dan perkembangan janin seperit hipertensi gestational, preeklampsia, dan eklampsia. Hal ini disebabkan karena selama kehamilan aliran darah menuju ginjal dan laju penyaringan darah akan meningkat.
Wajib untuk menjaga gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, memiliki pola makan yang sehat dengan membatasi asupan garam dan mengurangi makanan tinggi protein, tidak merokok, dan tidak minum minuman beralkohol.
***
Kisah ibu donorkan ginjal untuk anak di atas adalah contoh bagaimana pengorbanan ibu untuk anaknya begitu besar. Apakah Parents setuju?
Baca Juga:
Sindrom Nefrotik: Kelainan Ginjal Ini Bisa Dialami Anak, Ketahui Gejalanya!
Bisa Sebabkan Gagal Ginjal, Waspada Hidronefrosis atau Pembengkakan Ginjal Ini
5 cara mudah menjaga hati, pankreas dan ginjal tetap sehat, sudah coba?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.