Kasus ibu bunuh 3 anak di Brebes saat ini masih menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Pasalnya, pelaku yang merupakan ibu kandung dari ketiga anak yang masih di bawah umur itu diduga mengalami depresi berat. Sehingga hal ini yang kemudian membuat seorang ibu dengan inisial KU (35) menganiaya anak-anaknya hingga tewas.
Dari ketiga anak yang dianiaya olehnya, salah satu di antaranya ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka sayatan di lehernya. Akibat perbuatannya, saat ini sang ibu sudah diamankan Polres Brebes dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait motif pembunuhan yang dilakukannya. Untuk mengetahui informasi selengkapnya terkait kasus ibu bunuh anak di Brebes, berikut akan kami rangkumkan beberapa fakta terkini mengenai kasus ini.
Kronologi Kejadian Ibu Bunuh 3 Anak
Mengutip dari Suara, pembunuhan yang dilakukan KU terhadap anaknya itu diketahui oleh Bibi dari pelaku, Hamidah (52). Saat itu, sang bibi mendengar suara teriakan yang terdengar dari kamar korban sekitar pukul 04.30 WIB.
Tak bisa membuka pintu yang dikunci dari dalam kamar, Hamidah pun meminta bantuan salah seorang warga bernama Irwan (46) yang kemudian membantunya membuka paksa pintu tersebut dengan menggunakan palu.
Betapa terkejutnya Hamidah ketika pintu terbuka dan memperlihatkan ARK (7) anak dari pelaku yang ditemukan tewas dengan luka sayatan di lehernya. Ada pun luka tersebut diketahui bekas sayatan pisau kater yang digunakan sang ibu.
Baca juga: Stop hakimi ibu depresi, ibu ini ajak kita berempati pada kasus ibu bunuh diri bersama anak
Melakukan Penganiayaan Terhadap 2 Anaknya yang Lain
Sebelum salah satu dari ketiga anaknya dinyatakan tewas, pelaku juga sempat menganiaya ketiga anaknya yakni S (10), ARK (7) dan A (4). Setelah penganiayaan tersebut, ARK kemudian meninggal dunia akibat sayatan di leher yang dilakukan sang ibu.
Sementara kedua saudaranya yang lain yakni S dan A, keduanya ditemukan dalam kondisi hidup namun dengan keadaan yang cukup parah karena adanya bekas luka di bagian dada dan leher mereka.
Alami Depresi Berat dan Ingin Selamatkan Anaknya
Saat ini, pihak berwajib masih terus mendalami motif di balik pembunuhan yang dilakukan KU kepada anaknya. Dari dugaan sementara, pelaku diketahui mengalami depresi berat selama hidupnya, sehingga ia lampiaskan kepada ketiga anaknya yang masih di bawah umur.
Selain itu, KU juga berdalih ingin menyelamatkan anaknya agar tidak mengalami nasib serupa sepertinya. Sehingga cara yang dilakukannya adalah membunuh anaknya agar tidak merasakan sakit dan sedih seperti dirinya.
Dalam video yang beredar di media sosial, sang pelaku menjawab pertanyaan penyidik dengan, “Saya ingin menyelamatkan anak saya, supaya nggak hidup susah.”
“Sebelum saya mati, saya ingin menyelamatkan anak-anak”, lanjut KU dalam video yang beredar dan memperlihatkan kondisi terkini pelaku.
Baca juga: 3 Alasan mengapa Ibu yang depresi pasca melahirkan gagal mencari pertolongan
Diduga Depresi karena Beratnya Tuntutan Hidup yang Dijalani
Mengutip dari Detik, kondisi depresi yang dialami pelaku diduga lantaran beratnya tuntutan hidup yang dijalani. Terlebih ketika dirinya harus terdampak pada pemutusan karyawan akibat pandemi COVID-19.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUD Dokter Soeselo Slawi, dr. Glorio Immanuel menyebutkan, pelaku sebelumnya masih dipekerjakan di salah satu salon kecantikan. Kemudian saat pandemi, KU harus terdampak adanya pengurangan karyawan dan membuatnya menganggur.
“Untuk kebutuhan hidup, ia hanya mengandalkan penghasilan dari suami yang bekerja di Jakarta,” ucap dr. Glorio mengutip dari Detik.
Lebih lanjut, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, KU juga menyebutkan bahwa ia tidak sanggup karena suaminya juga sering menganggur dan ingin anaknya terbebas dari kesusahan.
“Tapi suami saya sering nganggur. Saya tidak sanggup kalau kontraknya (pekerjaan) habis (lalu) nganggur lagi. Demi menyelamatkan anak-anak biar tidak ikut susah,” cerita pelaku dari video yang beredar.
Baca juga: Akibat kesal dengan mertua, Ibu ini tega melempar bayinya ke sungai
Kondisi Terkini Pelaku
Pada Senin (21/3/2022), Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Brebes akhirnya membawa pelaku ke RSUD Suselo Slawi Tegal untuk menjalani sejumlah pemeriksaan terkait kejiwaannya.
Dr. Glorio menjelaskan bahwa tim dokter akan melakukan tiga tahap pemeriksaan kejiwaan terhadap KU, mulai dari pemeriksaan psikiatri, profil kepribadian, serta kecerdasan pasien.
Sampai dengan saat ini, KU masih bisa diajak berkomunikasi. Namun terkait peristiwa pembunuhan anaknya, dirinya belum dimintai keterangan lantaran masih sering mengalami ketakutan ketika bertemu banyak orang.
Hasil observasi pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan terhadap pelaku KU akan didapat selama beberapa hari ke depan. Sehingga ibu yang telah melukai anaknya itu harus menjalani rawat inap di RSUD Soeselo Slawi selama proses pemeriksaan.
Demikianlah fakta terkait ibu bunuh 3 anak di Brebes. Kini, korban tewas yang merupakan anak kandung KU sudah dimakamkan di TPU Sokawera yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya. Sementara kedua korban lainnya sudah semakin membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Tindakan ibu yang menganiaya anaknya hingga tewas memang tidak bisa dibenarkan. Namun, berkaca dari kasus ini, kita bisa memetik pelajaran bahwa mengemban tugas sebagai seorang ibu itu tidaklah mudah. Seorang ibu pun butuh dukungan orang-orang sekitar terutama pasangan dalam menjalankan perannya. Karena bagaimana pun, mengasuh anak dibutuhkan kerja sama dari banyak pihak, tidak serta merta hanya dibebankan pada sosok ibu saja.
Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali ya, Parents.
Baca juga:
Mengaku dapat bisikan gaib, ibu ini bunuh anak kandungnya usia 3 bulan
Kembali Terjadi, Ibu Bunuh Diri dengan Anaknya, Bisakah Kasus Seperti Ini Dicegah?