Kasus pembuangan bayi nampaknya masih marak di Indonesia. Terbaru, seorang ibu buang bayi di selokan tak lama setelah melahirkan. Kasus yang terjadi di Depok, Jawa Barat itu kini tengah ditangani polisi.
Kejadian ini menjadi viral lantaran video CCTV tersebar di jagat maya. Kabarnya, adanya masalah dengan suami menjadi pemicu si ibu tega membuang darah dagingnya sendiri.
Fakta Ibu Buang Bayi di Selokan
Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok mendadak heboh kala sesosok bayi yang baru lahir ditemukan di selokan. Terlihat di video yang ramai tersebar, pelaku terlihat mondar-mandir di dekat selokan sebelum akhirnya membuang bayinya.
Kaur Humas Polres Depok Iptu Made mengatakan bayi itu dibuang pelaku pada Senin (15/1) sekitar pukul 22.00 WIB. Bayi yang baru lahir itu ari-arinya bahkan masih menempel.
“Bayi jenis kelamin laki-laki dan baru dilahirkan,” kata Iptu Made melansir laman Detik. Bayi malang itu kali pertama ditemukan seorang warga yang sedang melintas bernama Nardi.
“Saksi Nardi keluar dari rumah dan melewati depan rumah Saudara Sejahtera. Ia melihat ada bayi yang masih dalam kondisi hidup tergeletak di selokan depan rumah Saudara Sejahtera,” sambung Made lagi.
Belakangan diketahui pelakunya adalah ibu kandung bayi sendiri bernama GR (21). Dia membuang bayinya sendiri di selokan di Jl Nusa Indah Gang Soka RT 05/05 Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Berhubung bayi lahir dalam kondisi prematur, bayi akhirnya dibawa ke RS Setya Bhakti, Jalan Raya Bogor untuk mendapatkan perawatan intensif. Karena minim alat, bayi lalu dirujuk ke RS Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Depok, guna perawatan lebih lanjut.
Artikel terkait: 5 Fakta Ibu Buang Bayi ke Sumur, Tidak Kuat Dirundung Tetangga
Ibu Diduga Alami Depresi
Setelah penelusuran lebih lanjut, ditemukan fakta bahwa GR mengalami depresi. Sebelum kejadian, GR rupanya melahirkan sendiri di kediamannya. Saat itu, tidak ada orang di rumah.
“Lahirannya sendiri, nggak ada yang bantuin nggak ada yang apa. Soalnya pas emang orang tuanya nggak ada di rumah,” kata Ketua RT setempat, Zainudin.
Lanjutnya, GR mengalami depresi karena ada permasalahan rumah tangga dengan sang suami. Adapun bayi yang dibuang GR itu adalah anak kedua.
“Jadi kronologisnya dia agak depresi. Ada masalah ekonomi di keluarga dan sampai udah pisah, tapi belum ada cerai,” lanjut Zainudin.
Merujuk sumber lain, GR membuang bayinya dengan posisi wajah menghadap ke bawah dan mengakibatkan mulut si bayi terisi lumpur.
“Mungkin karena pelaku panik lalu langsung dibiarkan, jadi posisi wajah bayi tuh saat ditemukan tengkurap ke bawah (ke got). Jadi, ada lumpur yang masuk ke dalam mulut bayinya,” ungkap Kapolsek Cimanggis Kompol Judika Sinaga.
Mengenali Tanda Depresi pada Ibu Hamil
Menelusuri linimasa berita, bukan kali pertama ada kasus orang tua menelantarkan bayi. Salah satu penyebab yang paling banyak adalah karena si ibu mengalami depresi. Sayangnya, hal ini masih dianggap sepele oleh lingkungan sekitar bahkan orang terdekat.
Sering disamakan dengan gejala kehamilan biasa, gejala depresi biasanya berupa tanda berikut ini:
- Merasakan sedih dan putus asa
- Kecemasan berlebih
- Merasa tidak mampu merawat janin
- Berat badan berubah drastis
- Kehilangan konsentrasi
- Tidak peduli dengan kesehatan diri sendiri dan janin
- Gangguan tidur
- Kehilangan kepercayaan diri
- Serangan panik yang berulang
- Emosi yang cepat berubah, misalnya sering marah-marah, gelisah, dan cemas
- Berpikir tentang bunuh diri dan kematian
Hingga hari ini, belum diketahui secara pasti penyebab ibu hamil depresi. Mengutip laman American Pregnancy Association, beberapa kondisi berikut bisa membuat ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami depresi.
- Masalah dalam rumah tangga
- Baru mengalami keguguran
- Sempat menjalani perawatan masalah kesuburan
- Riwayat pelecehan seksual
- Hidup sendiri
- Masalah finansial
- Kekerasan dalam rumah tangga
- Hamil di usia muda (di bawah 20 tahun)
- Riwayat komplikasi kehamilan
Dampaknya, depresi tidak hanya membawa efek buruk untuk ibu tetapi juga bagi janin. Bayi bisa lahir dengan berat rendah, kelahiran prematur, juga gangguan perkembangan, baik saat dalam kandungan maupun setelah dilahirkan.
Ketika bayi lahir, bayi juga berisiko mengalami depresi seperti yang dialami ibunya. Depresi sepanjang kehamilan juga bisa membuat ibu sulit membangun bonding dengan janin.
Bun, itu dia peristiwa ibu buang bayi di selokan yang ternyata disebabkan depresi. Tanda depresi bisa dikenali dan semoga membuat kita lebih peka akan kondisi sekitar.
Jika Bunda atau orang di sekitar mengalaminya, jangan ragu meminta bantuan pada ahlinya baik dokter maupun psikolog guna penanganan lebih lanjut ya.
Baca juga:
Miris, Ibu Muda di Bogor Cekik Bayinya Sendiri Lalu Membuangnya ke Selokan
Bayi Dibuang di Rumah Warga, Pesan Pelaku: Jangan Lapor Polisi
Siswi SMA Buang Bayi Hasil Hubungan Sedarah, Apa Saja Risiko Incest?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.