Umumnya setiap ibu pasti sangat menanti kelahiran bayi dengan penuh suka cita, tapi berbeda dengan ibu bayi 59 ini. Ia justru menutupi persalinannya dari orang-orang, sehingga ia juga melakukan proses persalinan sendiri, tanpa bantuan seorang pun.
Sebelum bayi itu lahir ke dunia, ternyata selama hamil, ibu itu juga menutup-nutupinya. Ia malu, karena merasa kehamilannya ini seperti aib untuknya, akibat telah ditinggal oleh kekasih.
Sampai akhirnya, hingga tiba persalinan, ia pun melakukannya sendiri. Sayangnya, ketika persalinan itu sedang terjadi, justru ibu tersebut mengalami kejadian yang tidak pernah ia duga sebelumnya.
Bayi yang keluar dari rahimnya sempat tersangkut di pipa toilet. Tentu saja kejadian itu membuatnya panik dan langsung meminta pertolongan kepada pihak berwenang setempat.
Kronologi ibu bayi 59 yang terjebak di pipa toilet saat proses persalinan berlangsung
Bayi 59 yang telah terjebak di pipa toilet selama 2 jam sedang dirawat intensif dalam inkubator
Pihak berwenang setempat telah memutuskan bahwa Ibu si bayi 59 yang terjebak di pipa toilet tidak bersalah, dan tidak akan ada tuntutan kriminal terhadapnya.
Walaupun si Ibu bayi 59 telah tidak mengakui bayi 59 tersebut sebagai bayi-nya, namun kenyataannya dia yang telah memanggil dan menelpon bantuan untuk menyelamatkan bayi yang terjebak di dalam pipa toilet tersebut setelah dia membersihkan bekas-bekas kelahirannya.
Jika dirunut kejadian sebenarnya, sesuai dengan penuturan si Ibu bahwa dia menyembunyikan kehamilannya karena ditinggal oleh kekasihnya. Dia tinggal di sebuah gedung apartemen sewaan tersebut untuk menyembunyikan kehamilannya.
Bayi terlepas dari tangan ibu saat proses persalinan
Akan tetapi, saat kelahiran bayinya di sebuah toilet umum, si bayi terlepas dari jangkauan tangannya dan tergelincir ke dalam toilet. Dia sudah berusaha meraihnya tetapi bayi tersebut terlalu licin sehingga terlepas dan meluncur ke dalam toilet hingga terperangkap di dalam pipa toilet.
Seperti yang telah dilansir oleh beberapa media dan sempat menggemparkan media di seluruh dunia dan bahkan menjadi berita hangat dengan banyak simpati dari berbagai kalangan atas kemalangan si bayi 59 tersebut. Juga telah menimbulkan gelombang kemarahan di seantero dunia atas anggapan percobaan pembunuhan terhadap si bayi malang ini.
Ibu si bayi 59 baru mau mengakui kepada pihak kepolisian setelah berselang dua hari dari kejadian tersebut. Hal ini juga karena pihak kepolisian menemukan bekas-bekas bercak darah sisa kelahiran.
Aparat di kantor propaganda wilayah Pujiang, Cina bagian timur mengatakan bahwa polisi menyimpulkan Ibu si bayi 59 tersebut tidak mengakui bayinya karena takut. Namun dia juga merasa khawatir akan keselamatan bayinya. Dia bahkan telah mengikuti prosesi penyelamatan bayinya dari awal hingga akhir.
Akhirnya setelah dilakukan perawatan intensif terhadap si bayi 59, pada Rabu (29/5) si bayi diserahkan kepada kakek dan nenek-nya. Sedangkan si Ibu masih perlu perawatan intensif di Rumah Sakit setempat akibat komplikasi persalinan tanpa pertolongan dan perawatan medis.
Bayi 59 tetap akan berada di bawah pengasuhan sang ibu
Berdasarkan berita yang dilansir oleh China News Service, Ayah si bayi 59 telah ditemukan dan akan dilakukan tes DNA untuk memastikan kebenarannya. Pihak berwenang setempat merahasiakan nama-nama orang yang terkait dengan si bayi.
Hal ini juga untuk menjaga nama baik keluarga si bayi. Secara psikologis-pun hal seperti ini juga baik untuk perkembangan si bayi kelak dalam lingkungannya.
Dengan tidak adanya tuntutan kriminal atas Ibu si bayi diharapkan pula agar si bayi berada dalam pengasuhan Ibunya sendiri. Karena tentunya si bayi yang belum genap berusia seminggu ini masih membutuhkan asupan ASI, maka ia tak bisa dilepaskan dari ibunya.
Pemerintah China cukup bijak dalam menangani kasus seperti ini dengan mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Mudah-mudahan Pemerintah Indonesia juga bisa lebih bijak dalam menangani kasus semacam ini.
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa artkel ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.