Disadari atau tidak, masih banyak orang tua di masyarakat saat ini yang suka berkata kasar bahkan menyematkan sumpah serapah pada anak-anaknya. Padahal, hukum orang tua menyumpahi anak telah diatur dalam Islam.
Pada dasarnya, semua manusia memiliki cara yang berbeda dalam mendidik anaknya. Ada yang keras, ada yang lembut, dan lain sebagainya.
Namun banyak juga orang tua yang tak terkontrol emosinya, tidak telaten lebih memilih mengungkapkan kekesalannya pada sang anak. Bisa jadi karena anak melakukan kesalahan sedikit, orang tuanya memaki hingga menyumpahinya dengan kata-kata kasar dan sangat menyakiti hati sang anak.
Musthafa al-Adawy dalam Fiqh Tarbiyat al-Abna mengatakan hendaknya orang tua berhati-hati dengan apa yang diucapkan jangan sampai melaknat anak saat emosi dan marah, hal tersebut sangat dikecam oleh Rasulullah SAW.
Beliau melarang perilaku atau tindakan orang tua yang memarahi anak dengan kata-kata kasar, terlebih jika sampai melaknat dan menyumpahi anaknya.
Artikel terkait: Boleh Marah ke Anak, Tapi Tak Perlu Perlu Membentaknya
Hukum Orang Tua Menyumpahi Anaknya
Dalam sebuah hadis dari Jabit bin Abdullah al Anshari, Rasulullah SAW bersabda;
“Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (HR. Muslim, Abu Dawud)
Dari hadis di atas, Rasulullah dengan tegas melarang orang tua untuk menyematkan sumpah serapah dan laknat pada anaknya. Bagaimana tidak? Ucapan yang keluar dari mulut orang tua tersebut memberikan dampak yang buruk bagi anak, terlebih jika sampai sumpah serapah itu dikabulkan oleh Allah. Niscaya akan berakibat fatal pada anak.
Apa yang disampaikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tersebut, banyak terbukti dari berbagai hasil penelitian masa kini, bahwa akan ada dampak fatal bila si anak sering dikata-katai kasar atau sumpah serapah orang tuanya.
Dijelaskan bahwa sejatinya otak manusia akan bereaksi terhadap apapun yang didengarnya, terutama jika perkataan itu ditujukan pada dirinya. Lebih jauh lagi, otak manusia akan langsung memberikan respons terhadap segala ucapan yang ia dengar, juga dengan cepat memberi reaksi dengan membentuk pola tindakan tertentu.
Untuk itu, si kecil akan membentuk pola perilaku dari apa yang ia dengar dari orang tua, terlebih jika perkataan tersebut ditujukan secara khusus terhadap dirinya. Anak-anak yang biasa dilecehkan dengan perkataan sumpah serapah atau dilaknat dengan kata-kata kasar, akan menjadi orang yang rendah diri dan introvert.
Artikel terkait: ‘Kelepasan’ Membentak Anak? Ini yang Harus Anda Lakukan!
Bisa Jadi Cobaan
Allah SWT berfirman, “Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”. (Q.S. Al-Isra; 11).
Imam al-Tabari dalam tafsirnya mengatakan terkadang manusia memang terlalu tergesa-gesa mengucapkan doa buruk saat marah. Padahal bisa saja sumpah serapah hanyalah luapan emosi sesaat saja.
Allah SWT lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya karena bagaimanapun secara naluri orang tua selalu ingin melindungi dan menyayangi anaknya. Karena itu pada keadaan tertentu itu tidak dikabulkan atas rahmat Allah kepada hambanya.
Jika orangtua memperlakukan anak dengan cara yang tidak baik dan tidak mengundang pahala serta ridho Allah SWT maka kehadiran anak akan berubah menjadi sebuah cobaan. Allah telah menjelaskan yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini adalah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya.
Banyak harta dan anak dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada orang yang memilikinya. Sebaliknya, juga dapat menjadikan seseorang takabur dan merendahkan orang lain.
Sebagai orang tua jangan terlalu mudah dalam mengucapkan doa yang buruk kepada anak. Apalagi doa orang tua seperti syafaat bagi seorang anak, maka berhati-hatilah berkata-kata ketika dalam keadaan marah dan jangan sampai mendoakan keburukan kepada anak-anak kalian.
Dalam sebuah hadis dikatakan, “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Abu Dawud).
Itulah alasan mengapa kita (orang tua) tidak boleh menyumpahi anak kita. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Berbeda Sesuai Kondisi Pasangan, Begini 5 Hukum Perceraian dalam Islam
id.theasianparent.com/hukum-aborsi-di-indonesia
id.theasianparent.com/menggelar-resepsi-pernikahan-dalam-islam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.