Indonesia adalah rumah bagi beragam spesies hewan. Di antara ribuan spesies hewan tersebut, beberapa merupakan hewan endemik Indonesia.
Hewan endemik adalah spesies hewan alami yang hanya dapat ditemukan di satu tempat, dan tidak ditemukan di tempat lain. Menurut Diponogoro Law Journal, hewan endemik merupakan hewan yang memiliki keunikan dan ciri khas, karena penyesuaian diri dengan habitatnya.
Misalnya, kangguru hanya ditemukan di Australia, maka kangguru adalah satwa endemik Australia. Begitu juga dengan burung Cenderawasih, hanya ditemukan di Papua, maka burung Cenderawasih merupakan satwa endemik Papua atau Indonesia.
Nah, apa saja hewan endemik Indonesia? Berikut ini theAsianparent rangkum dari berbagai sumber.
Artikel terkait: Tidur dengan hewan peliharaan, aman atau berbahaya untuk kesehatan?
11 Hewan Endemik Indonesia Tersebar di Seluruh Nusantara
1. Burung Cenderawasih, Hewan Endemik Indonesia
Burung Cenderawasih adalah burung yang cantik dan unik berasal dari Papua. Spesies burung Cenderawasih bukan hanya satu, melainkan diketahui ada 30 jenis.
Spesies Cenderawasih di antaranya cenderawasih botak, cenderawasih kuning kecil, dan cenderawasih merah.
2. Monyet Hitam (Macaca nigra), Hewan Endemik Indonesia Asal Sulawesi
Monyet Hitam merupakan satwa endemik Indonesia asal Sulawesi. Fauna ini memiliki keunikan berupa bulu dominan hitam yang menyelimuti seluruh tubuh, dan ia memiliki jambul di atas kepala.
Tak hanya itu, pantat atau bagian belakang monyet hitam juga berwarna merah muda. Ciri khas yang menambah keunikan Monyet Hitam.
Satwa ini hidup di hutan hujan tropis yang di kawasan Cagar Alam Tangkoko.
3. Tarsius Kerdil, Hewan Endemik Indonesia yang Sempat Dinyatakan Punah
Tarsius Kerdil adalah primata kecil, memiliki bulu lembut berwarna cokelat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar.
Tarsius Kerdil juga merupakan satwa endemik dari Sulawesi Tengah. Hewan ini sempat dinyatakan punah pada tahun 2000-an.
Akan tetapi di tahun 2008, empat ekor Tarsius Kerdil ditemukan di Gunung Rorekatimbu, Sulawesi Tengah. Sejak saat itu, status punah hewan ini dihapus.
Artikel terkait: Jenis-Jenis Hewan Bertulang Belakang, Yuk, Ajarkan pada Si Kecil
4. Burung Maleo
Masih dari daerah Sulawesi, hewan endemik Indonesia selanjutnya adalah Burung Maleo. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam dengan bagian bawah berwarna merah muda keputihan.
Kulit sekitar mata berwarna kuning dengan paruh berwarna jingga keabuan dan tinggi kurang lebih 55 cm. Burung Maleo termasuk langka, karena hanya bertelur satu butir per musim.
Maka itu, Burung Maleo butuh dilestarikan, agar terhindar dari kepunahan.
5. Komodo, Hewan Endemik Indonesia dari Nusa Tenggara Timur
Siapa tak kenal komodo yang terkenal sampai mancanegara? Komodo merupakan hewan asli Indonesia. Sayangnya saat ini, komodo masuk status terancam punah. Kabarnya, hanya tersisa 5.700 ekor komodo.
Adanya aktivitas manusia seperti perburuan, perluasan lahan pemukiman, dan pembangunan wisata membuat habitat komodo semakin berkurang.
6. Burung Jalak Bali
Seperti namanya, Burung Jalak Bali adalah hewan asli Bali, yang tak ditemukan di daerah lain.
Ciri khas dari satwa ini memiliki tubuh berwarna putih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Burung ini memiliki karakter ceria dan suka berkicau. Burung Jalak Bali bisa dilihat di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
7. Gajah Kalimantan
Daerah Kalimantan juga turut menyumbang keragaman fauna endemik Indonesia, sebagai rumah asli bagi Gajah Kalimantan.
Tubuh Gajah Kalimantan lebih kecil dibandingkan gajah India, sehingga membuat telinganya nampak lebih besar dari gajah lain. Gading Gajah Kalimantan juga berukuran lebih pendek dan lurus.
Dari segi perilaku, Gajah Kalimantan lebih bersikap lembut dan tidak agresif. Hewan mamalia ini biasanya ditemukan di dataran rendah Kalimantan Timur.
8. Orang Utan Adalah Salah Satu Hewan Endemik Indonesia
Orang utan merupakan satwa endemik yang jenisnya cukup beragam. Ada Orang Utan Sumatera, Kalimantan, dan Tapanuli. Tiap jenis Orang Utan punya ciri khas masing-masing.
Populasi Orang Utan di Sumatera, memiliki ciri khas berwarna bulu cokelat kemerahan dan terancam punah. Sementara itu, Orang Utan dari Kalimantan memiliki keunikan berwajah besar dengan pelipis menyerupai bantal.
Sedangkan Orang Utan Tapanuli merupakan spesies baru dan ditemukan di Ekosistem Batang Toru. Spesies ini terancam punah dan kondisinya sangat memprihatinkan.
Artikel terkait: 8 Artis Pelihara Hewan Anti Mainstream, Harimau hingga Ular, Siapa Saja?
9. Badak Sumatra
Badak Sumatra hidup di hutan hujan tropis secara soliter. Ia dapat ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas.
Populasi hewan endemik Indonesia ini juga terancam punah, karena termasuk hewan langka yang hanya bisa melahirkan satu anak setiap tiga sampai 4 tahun. Badak Sumatra diketahui memiliki tubuh paling kecil dibandingkan jenis badak lain.
10. Harimau Sumatra
Harimau Sumatra merupakan hewan asli Indonesia yang terkenal eksotis. Ia memiliki loreng khas yang jika diperhatikan secara jeli, mirip sidik jari.
Sayangnya Harimau Sumatra juga termasuk hewan yang terancam punah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2017, populasi Harimau Sumatra hanya sebanyak 68 ekor.
11. Hewan Endemik Indonesia: Kekah Natuna
Kekah Natuna adalah hewan primata yang hidup di Pulau Natuna. Hewan ini terancam punah karena habitatnya banyak mengalami kerusakan. Kekah memiliki ciri bulu yang unik dengan wajah yang seperti menggunakan kacamata.
Cara Melestarikan Hewan Endemik Indonesia
Sejumlah satwa endemik Indonesia tersebut dalam status terancam punah. Maka itu, dibutuhkan upaya pelestarian agar eksistensi mereka tetap terjaga.
Pemerintah tentunya punya peran utama dalam melindungi hewan-hewan yang terancam punah. Namun, kita sebagai masyarakat pun dapat mendukung dan berkontribusi secara aktif dalam upaya pelestarian.
Mengutip laman dlh.semarangkota.go.id, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi satwa asli Indonesia, di antaranya:
1. Edukasi dan Sosialisasi
Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga satwa langka menjadi hal yang penting. Sebab sejauh ini banyak kasus penjualan satwa dilindungi yang tentu saja merugikan negara.
2. Meningkatkan Pelestarian Lingkungan
Menjaga lingkungan ditujukan agar habitat fauna endemik tetap lestari. Tanpa habitat atau lingkungan yang memadai, hewan-hewan tidak dapat hidup dan berkembang biak dengan nyaman.
Selain itu, lingkungan yang rusak juga mengakibatkan bencana alam, sehingga hewan-hewan pun ikut terdampak.
3. Membuat Penangkaran
Pembuatan penangkaran bisa menjadi upaya pelestarian karena satwa langka dapat memeroleh tempat berkembang biak. Jika satwa-satwa tersebut bisa berkembang biak dengan baik, maka populasinya pun akan terjaga.
Artikel terkait: 10 Hewan Purba yang Masih Hidup, Ada yang Lebih Tua dari Dinosaurus!
4. Membuat Papan Larangan
Papan larangan diperlukan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas perburuan. Papan larangan juga biasanya dilengkapi dengan sanksi apabila terbukti melanggar peraturan tersebut. Biasanya papan tersebut ditemukan pada habitat satwa endemik.
5. Melaporkan Pemburu Satwa Langka
Memburu hewan langka, bukan hanya tindakan yang melanggar undang-undang, tetapi juga merugikan kelangsungan hidup hewan-hewan tersebut.
Sebagai warga, kita dapat mencegah perburuan satwa langka dengan melaporkan kepada pihak berwajib. Langkah perlu dilakukan untuk memberikan efek jera kepada para pelaku.
6. Tidak Memperjualbelikan Hewan Langka
Jangan membeli satwa-satwa langka yang dilindungi. Jika tidak sengaja mendapati pedagang hewan langka, sebaiknya segera laporkan kepada pihak yang berwenang.
***
Itulah beberapa hewan endemik Indonesia yang keberadaannya terancam punah. Mari kita sama-sama bahu-membahu untuk menjaga kelestarian mereka.
Baca juga:
7 Hewan Autotomi yang Mengamputasi Tubuhnya untuk Bertahan Hidup
Kenalkan Sejarah Islam pada Si Kecil, Berikut 10 Kerajaan Islam Pertama di Indonesia