Hewan amfibi adalah vertebrata yang membutuhkan air untuk bertahan hidup, berdarah dingin, dan menghabiskan waktu baik di darat maupun di air.
Meskipun hewan lain hanya hidup di darat atau di air, amfibi memiliki kemampuan unik untuk berkembang secara seimbang di kedua tempat. Amfibi mencakup lebih dari 6.000 spesies berbeda di seluruh dunia, lo, tetapi sekitar 90% dari mereka adalah katak.
Artikel terkait: Bikin Terpesona! Inilah 10 Hewan Terindah di Dunia
Ciri-ciri Hewan Amfibi
Amfibi, seperti kelompok hewan lainnya, memiliki sifat yang unik untuk klasifikasi mereka. Berikut ini adalah ciri-ciri dari hewan amfibi:
1. Hidup di air dan darat
Ketika amfibi lahir, mereka akan memulai hidupnya di air.
Namun, setelah tahap metamorfosis, mereka hidup terutama di darat.
Baik di air maupun di darat, hewan ini pasti memiliki lingkungan yang lembab. Hal ini adalah karakteristik utama amfibi, yaitu hidup di dua alam, daratan dan air.
2. Pembuahan sel telur eksternal
Dalam hal reproduksi, amfibi tidak memerlukan perkawinan sebelum mereka melepaskan telur bening dengan tekstur seperti jeli.
Sebaliknya, telur mereka dibuahi setelahnya. Selama metamorfosis, amfibi berkembang pesat melampaui keadaan ini.
3. Hewan amfibi memiliki 4 kaki saat dewasa
Meskipun ada beberapa pengecualian, mayoritas amfibi memiliki empat kaki. Para ilmuwan percaya bahwa evolusi mereka dari ikan bersirip lobus mungkin menjadi alasan mengapa mereka masih membutuhkan lingkungan yang basah.
4. Hewan amfibi berdarah dingin
Seperti reptil dan ikan, amfibi berdarah dingin, yang berarti menyesuaikan suhu internalnya dengan suhu di sekitarnya. Dengan melakukan itu, hewan-hewan ini mencegah lingkungan mereka merusak tubuh mereka.
5. Bersifat karnivora (suka makan daging)
Rata-rata katak atau salamander mungkin tidak ganas, tetapi setiap amfibi adalah karnivora. Apa pun yang bisa mereka telan akan menjadi makan malam mereka jika cukup kecil. Beberapa spesies kodok bahkan akan memakan tikus.
6. Paru-paru primitif
Karena perubahan yang terjadi di setiap tahapan metamorfosis, paru-paru amfibi juga berubah. Mereka harus berfungsi sebagai insang saat hewan tersebut di tahapan awal dan masih di bawah air, tetapi ada kalanya mereka masih bernapas melalui kulit secara langsung saat dewasa.
7. Vertebrata
Setiap amfibi, terlepas dari awalnya yang kecil, memiliki tulang punggung. Tulang punggung ini dimulai sebagai tulang rawan, berubah saat organ lainnya juga mengalami metamorfosis.
8. Tidak bersisik
Amfibi juga tidak memiliki sisik, tidak seperti reptil.
Seperti kelas hewan lainnya, ada beberapa hewan amfibi yang memiliki ciri-ciri sedikit berbeda dengan ciri yang telah dijelaskan di atas.
Misalnya, meskipun banyak amfibi mengembangkan empat kaki untuk berjalan di darat, ada beberapa yang tidak. Amfibi tersebut antara lain caecilian, sirene, dan amphiumas.
Setiap spesies caecilian memiliki lebih dari pengecualian sederhana ini. Selain memiliki kaki kurang dari empat, caecilian ini juga tidak memiliki tahap bawah air dalam hidup mereka.
Selain itu, caecilian tidak mengeluarkan telur yang tidak dibuahi. Melainkan bereproduksi secara ovovivipar, atau menumbuhkan anak-anak mereka di dalam telur di dalam tubuh (bertelur melahirkan) sebelum kemudian telur tersebut dikeluarkan.
Jenis Hewan Amfibi
Ada tiga jenis atau ordo dari kelas amfibi, yaitu anura, apoda, dan caudata. Berikut ini adalah jenis hewan amfibi selengkapnya:
1. Anura, Jenis Hewan Amfibi
Anura juga disebut Salientia, kelompok ini terutama mencakup kodok dan katak, menjadikannya salah satu ordo paling signifikan di kelasnya.
Anggota dari ordo ini antara lain katak dan kodok. Ada banyak family di dalam ordo Anura, tapi yang ada di Indonesia hanya ada 7 family.
Family dari ordo Anura antara lain Bufonidae, Dicroglossidae, Megophoridae, Ranidae, Rhacophoridae, Bombinatoridae dan Microhylidae.
Ciri-ciri ordo Anura adalah mempunyai tubuh yang pendek, bergerak dengan melompat, memiliki lidah terbelah dua, mata yang menonjol serta tidak memiliki ekor.
Contoh hewan amfibi dari ordo Anura antara lain, Ansonia latidisca (katak pelangi) dan Fejervarya cancrivora (kodok sawah).
2. Apoda atau Gymnophiona
Karakteristik dari anggota Gymnophiona adalah memiliki tubuh panjang seperti cacing besar dan ular. Mereka juga tidak memiliki anggota badan sebagai alat gerak. Namun, mereka mampu menggali lubang, lo, Parents, karena mereka dianugerahi kepala dan tulang yang kuat.
Selain itu, mereka memiliki kulit yang berlipat-lipat.
Sebagai ordo yang paling tidak dikenal, kelompok amfibi ini terutama mencakup sesilia, yang hidup di tanah dan sungai.
Contoh hewan amfibi dari ordo Gymnophiona: Ichthyophis bernisi (Indonesia sesilia).
3. Caudata atau kelompok Urodela
Amfibi ini termasuk kadal air dan salamander dengan ekor dan tubuh yang panjang tapi kurus. Mereka juga memiliki lebih sedikit tulang di tengkorak.
Keunikan dari ordo Caudata adalah antar spesiesnya mempunyai sistem pernapasan berbeda. Ada yang menggunakan paru-paru, ada yang menggunakan insang, bahkan ada juga yang menggunakan kulitnya untuk melakukan pertukaran gas.
Contoh hewan amfibi dari ordo Caudata di antaranya adalah Andrias davidianus (salamander raksasa cina).
Artikel terkait: Mengenal Daur Hidup Hewan Beserta Jenis dan Contohnya
Contoh Hewan Amfibi
1. Kodok (Buso sp)
Sebagian dari kita sudah familiar dengan hewan ini kan, Parents?
Hewan amfibi ini biasanya dapat ditemukan di sawah, sungai, got, rawa, dan tempat lembab berair lainnya. Kodok memiliki kaki berselaput yang digunakan untuk berenang dan kaki yang panjang untuk digunakan melompat dengan jarak jauh.
Warnanya gelap dan memiliki lendir yang beracun di bagian kulitnya yang berbintil-bintil.
2. Katak sawah (Rana sp)
Katak sawah mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada kodok. Hewan amfibi ini sering ditemukan di sawah yang tergenang air. Meski katak juga memiliki kulit licin, tapi lendir pada kulitnya tidak beracun seperti kodok.
3. Katak Pohon (Hyla sp)
Katak pohon mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dari katak sawah maupun kodok. Berbeda dengan kodok yang berwarna gelap, dan katak sawah yang berwarna earthy, warna katak pohon sangat mencolok serta memiliki lendir yang beracun.
4. Salamander (Salamander sp)
Bentuk salamander seperti cicak, tapi habitatnya ada di tempat yang lembab seperti rawa. Selain itu, salamander termasuk ke dalam anggota kelompok hewan ovovivipar yang mengeluarkan telur yang sudah berisi janin.
5. Sesilia/Apoda (Caecilia sp)
Sesilia termasuk ke dalam golongan hewan amfibi yang jarang ditemukan. Bentuknya panjang seperti ular, tapi dalam ukuran lebih kecil. Oleh karena itu, ia sering disebut mirip anak ular. Sesilia juga menyukai tempat yang lembab.
6. Axolotl (Ambystoma mexicanum)
Axolotl atau yang sering disebut salamander Mexico adalah hewan amfibi yang banyak menghabiskan waktunya di dalam air. Yang khas dari hewan ini adalah warnanya yang putih dan ekspresinya yang lucu, yang membuat hewan ini sering dijadikan peliharaan.
7. Common Mudpuppy (Necturus maculosus)
Common Mudpuppy adalah hewan endemik di bagian timur laut Amerika Serikat dan Kanada. Keunikan hewan ini adalah suka bersembunyi di dalam air hingga kedalaman 90 kaki. Keunikannya yang lain adalah usianya yang panjang mencapai 20 tahun.
8. Olm (Proteus anguinus)
Nama latin Olm adalah Proteus anguinus. Hewan ini berasal dari Eropa Selatan dan bisa ditemukan di perairan tanah berkapur. Ciri dari hewan ini adalah warna kulitnya yang merah muda seperti manusia di wilayah Eropa.
9. Purple Frog (Nasikabatrachus sahyadrensis)
Sesuai dengan namanya, Purple frog adalah hewan yang berwarna keunguan. Keunikan dari amfibi asal India ini adalah suka bersuara seperti ayam. Unik banget ya, Parents!
Keunikan lain Purple frog adalah sering menghabiskan waktu di dalam tanah dan hanya akan muncul ke atas pada musim kawin.
Itulah definisi, ciri, dan contoh hewan amfibi yang perlu anak-anak ketahui. Unik dan menarik banget, ya!
***
Baca juga:
Penjelasan tentang Kiamat Sugra, Contoh dan Tanda-tandanya, Apa Bedanya dengan Kiamat Kubra?
Simak 5 Fakta Unik Bunga Matahari, Termasuk Mampu Serap Radiasi Nuklir!
25 Nama Nabi dan Rasul dalam Islam yang Harus Dihafal Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.