Hernia pada anak laki-laki lebih sering terjadi. Foto oleh Rocco Cusari, via Wikimedia Commons
Hernia pada anak laki-laki dan bayi sering kita jumpai, namun bila hernia pada anak perempuan, mungkinkah terjadi?
Ternyata mungkin saja. Teman saya, seorang ibu cantik dengan tiga orang putra bercerita, di masa lalu dia pernah menjalani operasi akibat hernia. Jujur saja, saya sangat terkejut. Selama ini saya hanya tahu bahwa yang terkena hernia hanyalah kaum pria, baik dewasa maupun anak-anak.
Mengapa wanita bisa terkena hernia? Apa sih hernia itu?
Menurut wikipedia, Hernia berasal dari bahasa Latin, Herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.
Hernia yang terjadi pada orang dewasa berbeda dengan anak dan bayi. Pada bayi dan anak hernia terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada semasa bayi dalam kandungan.
Hernia kebanyakan terjadi pada anak dan bayi berjenis kelamin laki-laki. Tapi tidak menutup kemungkinan anak perempuan mengalaminya. Anak laki-laki lebih rentan terkena penyakit ini dibandingkan anak perempuan, dengan perbandingan 50 :1.
Jadi pada saat berada dalam kandungan, testis janin laki-laki berkembang di dalam perutnya dan kemudian bergerak turun ke dalam skrotum melalui daerah yang disebut kanalis inguinalis. Tak lama setelah bayi lahir, kanalis inguinalis ini menutup untuk mencegah testis berpindah kembali ke perut.
Jika daerah ini tidak menutup sepenuhnya, sebuah lekukan usus dapat masuk ke dalam kanalis melalui area lemah dinding perut bagian bagian bawah, inilah yang kemudian kita lihat sebagai benjolan yang kita sebut hernia.
Bagaimana hernia bisa menimpa anak perempuan?
Meskipun anak perempuan tidak memiliki testis, namun mereka juga memiliki kanalis inguinalis, sehingga dapat menyebabkan hernia di daerah tersebut.
Jenis Hernia Pada Anak
Sumber: IDAI
Jenis hernia pada anak umumnya tergantung letak di mana terdapat benjolan akibat bagian usus yang memasuki celah yang tidak tertutup oleh membran, yaitu :
1. Hernia Umbilikalis
Kita biasa menyebutnya sebagai pusar bodong. Kondisi ini terjadi akibat lubang yang berada di bagian pusar tidak tertutup secara sempurna. Bila terjadi tekanan dalam rongga perut, misalnya karena menangis dan batuk, daerah sekitar pusar akan membesar dan menonjol.
2. Hernia Inguinalis
Kita sering menyebut hernia jenis ini dengan sebutan turun berok. Hernia ini terjadi di daerah kanalis inguinalis yang tidak menutup secara sempurna sehingga menyebabkan sebagian usus memasuki celah tersebut dan membentuk benjolan.
3. Hernia Diafragmatik
Hernia ini terjadi di sekat rongga dada dan perut akibat sebagian usus dan isi rongga perut lainnya masuk kedalam rongga dada. Dan dapat menyebabkan sesak napas dan tubuh bayi membiru.
Faktor-faktor yang bisa mengakibatkan hernia pada anak
1. Kelemahan otot atau jaringan
Kelemahan pada jaringan membuat organ-organ internal terutama usus, menonjol keluar.
2. Cacat bawaan
Tidak tertutupnya lubang secara sempurna setelah proses kelahiran.
3. Faktor genetik
Ayah atau ibu yang memiliki riwayat kondisi ini bisa menurunkan penyakit ini pada anak-anak mereka. Bahkan hernia umbilikal bisa bertahan hingga beberapa generasi.
Bagaimana cara mendeteksi hernia pada anak dan bayi?
Hernia jenis inguinalis dan umbilikal relatif mudah kita kenali dengan adanya tonjolan atau benjolan pada bayi terutama bila bayi menangis dan batuk.
Namun pada hernia diafragmatik, masuknya usus ke dalam rongga dada bisa mengganggu proses pernapasan dan mengakibatkan tubuh bayi membiru.
Tindakan yang harus segera kita lakukan bila bayi atau anak kita terdeteksi terkena hernia adalah dengan membawanya ke dokter sesegera mungkin.
Parents, kadangkala kemunculan hernia tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa menimbulkan komplikasi yang membahayakan bila dibiarkan membesar dan mengganggu metabolisma tubuh, serta menimbulkan rasa nyeri pada anak.
Kebanyakan dokter akan mengambil tindakan operasi bagi penderita hernia, namun beberapa kasus tidak memerlukan tindakan operasi. Jadi, biarkan dokter yang memutuskan perlu tidaknya tindakan operasi yang dilakukan.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga:
Pusar Bodong Saat Hamil
4 Gejala pada Bayi Baru Lahir yang Tak Perlu Membuat Anda Panik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.