Hematoma adalah kumpulan darah yang berlebih pada jaringan yang berada di luar pembuluh darah. Orang biasanya menyamakan kondisi ini dengan memar, padahal sesungguhnya keduanya berbeda.
Hematoma juga berbeda dari perdarahan, ya, Parents. Hematoma sendiri adalah berupa gumpalan darah yang terjadi akibat cedera atau trauma, sehingga terjadi pembengkakan, perubahan warna kulit, serta kulit terasa hangat dan nyeri. Sedangkan perdarahan menandakan perdarahan aktif dalam jumlah besar dan berkelanjutan.
Hematoma bisa dilihat secara kasat mata di bawah jaringan kulit maupun kuku. Namun, ada juga hematoma yang tidak terlihat jika hematoma terjadi pada jaringan atau organ yang berada dalam tubuh misalnya pada jaringan otak, rongga perut, dan sumsum tulang belakang.
Tingkat cedera dan trauma dapat memengaruhi tingkat keseriusan hematoma. Cedera atau trauma yang parah dapat menyebabkan hematoma yang lebih besar.
Meski sekilas tampak sama, pada dasarnya memar biasa berbeda dengan hematoma. Lantas, apa bedanya?
Memar terjadi ketika darah bocor dari pembuluh darah yang lebih lebih kecil, menyebabkan munculnya bintik gelap ungu atau kebiruan di kulit. Memar biasanya menguning sebelum memudar sepenuhnya saat sembuh. Umumnya, memar bukanlah kondisi yang serius.
Sebaliknya, hematoma adalah kebocoran dari pembuluh darah yang lebih besar, termasuk arteri dan vena. Tanda yang ditinggalkannya mungkin berwarna biru tua atau hitam, tetapi juga dapat menyebabkan kemerahan yang signifikan. Trauma yang parah menyebabkan hematoma, kondisi ini mungkin serius dan memerlukan perawatan medis.
Artikel terkait: Ketahui Pentingnya Fungsi Sel Darah Merah di Dalam Tubuh Manusia
Gejala Hematoma
Pada umumnya, gejala hematoma adalah berupa nyeri, bengkak, serta kemerahan/keunguan pada permukaan kulit. Namun hematoma tidak menunjukkan gejala apa pun bila terjadi pada area yang relatif luas dan bebas tanpa mengganggu organ lain yang ada di sekitarnya. Apabila hematoma terjadi pada area sempit biasanya menyebabkan peradangan dan iritasi yang akan menimbulkan nyeri dan bengkak.
Berikut beberapa tipe hematoma dan gejala khusus dialami yang wajib Parents ketahui:
- Hematoma subkutan yaitu hematoma yang terjadi di bawah kulit. Menyebabkan memar, kulit tampak kemerahan bahkan tampak keunguan.
- Hematoma subungual terjadi di bawah kuku akibat cedera seperti terbentur atau terjepit. Gejala yang ditimbulkan yaitu nyeri kuku, area sekitar kuku kemerahan dan bengkak, kuku lepas atau rusak.
- Hematoma scalp atau kulit kepala, biasanya muncul benjolan di kepala. Ini terjadi pada otot luar sehingga tidak memengaruhi otak.
- Hematoma subdural terjadi dalam jaringan dan lapisan otak. Gejala yang ditimbulkan yaitu sakit kepala, masalah neurologis seperti kehilangan keseimbangan sehingga gampang terjatuh, kesulitan berbicara, kebingungan, dan kejang.
- Hematoma septum, biasanya akibat cedera pada hidung yang menyebabkan pembengkakan pada area batang hidung.
- Hematoma telinga muncul di antara tulang rawan dan kulit di atasnya, biasanya terjadi penebalan atau pembengkakan di area telinga dan tampak kemerahan.
- Hematoma peritoneal, hematoma hati dan limpa terjadi dalam rongga perut atau organ di dalamnya. Gejala yang dialami nyeri perut dan nyeri pinggang.
- Hematoma epidural, gejala yang terasa yaitu sakit punggung, gangguan usus, atau kandung kemih.
Diagnosis Hematoma
Diagnosis hematoma yang terjadi di bawah permukaan kulit dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada area hematoma dan anamnesa gejala yang dialami pasien, riwayat cedera atau trauma, serta riwayat medis pasien. Hematoma yang terjadi di bawah kulit bisa dilakukan tanpa pemeriksaan darah khusus.
Untuk pasien cedera berat yang pernah mengalami benturan hebat di kepala, yang biasanya terjadi pada pasien kecelakaan atau terjatuh dari ketinggian maka dilakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan tersebut antara lain:
- Tes neurologis
- Computerized Tomography atau CT Scan untuk melihat hematoma di otak, biasanya ini untuk mendiagnosis hematoma subdural
- CT Abdomen atau USG untuk melihat hematoma pada rongga perut atau hati dan limpa
- Magnetic Resonance Imaging atau MRI untuk mendeteksi hematoma epidural
- EEG atau electroencephalogram untuk menilai aktivitas listrik otak
Artikel terkait: 12 Jenis Kelainan Darah yang Paling Sering Ditemui, Cek Gejalanya!
Penyebab Hematoma
Hematoma biasanya disebabkan oleh cedera atau trauma yang menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. Cedera yang lebih parah menyebabkan hematoma yang lebih besar pula.
1. Benturan dan Cedera
Hematoma subungual yang terjadi di bawah kuku terjadi karena cedera ringan benturan pada benda tumpul atau jari tangan terjepit di pintu.
Sementara itu, hematoma di kepala, kaki, atau rongga perut terjadi akibat kecelakan saat berkendara, jatuh dari ketinggian atau aneurisma.
2. Prosedur Bedah
Operasi bedah yang dapat merusak jaringan dan pembuluh darah di sekitarnya dapat mengakibatkan hematoma. Prosedur invasif seperti biopsi, kateterisasi jantung, suntikan obat-obatan bisa memicu kondisi ini. Seringnya, hematoma terbentuk di sekitar lokasi prosedur bedah.
3. Konsumsi Obat Pengencer Darah
Hematoma juga dapat disebabkan oleh obat pengencer darah. Orang yang mengonsumsi aspirin, warfarin, plavix, atau persantin juga memiliki resiko hematoma. Hal ini terjadi karena obat-obatan tersebut merusak kemampuan pembekuan darah.
4. Konsumsi Suplemen Tertentu
Bukan cuma karena penggunaan obat, konsumsi obat tertentu ternyata juga bisa memicu hematoma, lo, Parents. Suplemen yang dimaksud antara lain vitamin E, suplemen bawang putih, dan ginkgo biloba.
5. Penyakit atau Kondisi Medis Lainnya
Kondisi medis tertentu menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami hematoma. Misalnya penyakit hati kronis, penggunaan alkohol berlebihan, gangguan perdarahan seperti hemofilia dan penyakit Von Willebrand, kanker darah, dan jumlah trombosit yang rendah.
Artikel terkait: Sering Diabaikan, Kenali Kondisi Screen Fatigue yang Sebabkan Produktivitas Menurun
Cara Mengobati Hematoma
Hematoma yang ringan tidak memerlukan pengobatan medis khusus. Kondisi tersebut bisa sembuh dengan sendirinya oleh mekanisme tubuh yang dapat menyerap kembali darah yang menggumpal. Parents bisa meredakan hematoma dengan beristirahat yang cukup.
Nah, ada tips jitu untuk meredakan hematoma, yaitu BCL:
- Batasi gerakan anggota tubuh yang mengalami hematoma.
- Cobalah kompres dengan es atau air dingin di area kuku atau kulit yang mengalami hematoma untuk mengurangi peradangan atau bengkak. Kompres dingin selama 20 menit setiap 4–8 kali sehari
- Letakkan di ketinggian area cedera atau hematoma, letakkan lebih tinggi diatas jantung.
Jika peradangan tidak berkurang dan pembengkakan semakin membesar, maka segeralah periksa ke unit layanan kesehatan terdekat. Apabila terjatuh dari ketinggian atau anggota tubuh terbentur hebat akibat kecelakaan, harus segera diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya hematoma yang terjadi.
Hematoma yang bergejala khusus akibat kecelakan, terjatuh atau pasca bedah disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. Rekomendasi perawatan hematoma subdural, epidural, peritonial tergantung tingkat keparahan kondisi dan gejala.
Dalam kebanyakan kasus hematoma subdural, epidural, dan peritonial, pasien akan direkomendasikan menjalani operasi. Hematoma ini dapat disembuhkan dengan terapi obat ataupun tindakan medis lainnya seperti pemantauan melalui CT Scan, CT Abdomen, USG dan tindakan operasi oleh dokter ahli.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Hematoma: Everything you need to know
www.medicalnewstoday.com/articles/324831#overview
Hematoma
www.rxlist.com/hematoma/drugs-condition.htm
Hematoma in the Leg
www.healthline.com/health/hematoma-leg
Baca juga:
7 Cara Mengatasi Darah Rendah, Kenali Juga Penyebab dan Gejalanya!