Hubungan seksual idealnya harus dapat dinikmati kedua belah pihak. Tak akan menjadi utuh jika hubungan Anda dan pasangan selama ini hanya dilandasi having seks semata.
Having sex dan making love, dua frasa ini pasti sudah akrab di telinga Anda. Keduanya punya makna serupa, tapi jika ditelisik lebih dalam sebenarnya berbeda. Lantas, apa sih perbedaannya?
Sama-sama Berhubungan Badan, Tapi…
Baik having sex maupun making love, keduanya merujuk pada aktivitas seksual yang dilakukan dua insan manusia. Hanya saja, having sex terbatas pada aktivitas seksualnya, alias cuma melibatkan hasrat fisik kepada lawan jenis. Sedangkan making love berarti hubungan seksual yang melibatkan keintiman.
Lebih dari sekadar melampiaskan hasrat, making love melibatkan emosi, perasaan, dan komunikasi terbuka dengan pasangan. Semua itu pada akhirnya akan bermuara pada terciptanya keintiman dan kenyamanan kedua belah pihak saat berhubungan seks.
Secara sederhana, making love artinya bercinta, melibatkan perasaan. Sedangkan having sex ya hanya sebatas berhubungan seks, tidak harus ada cinta.
Melansir Liputan6.com, psikolog Jovita Ferliana mengatakan bahwa dalam hubungan pernikahan making love tentu lebih utama. Karena semakin dekat perasaan Anda dengan pasangan, semakin nyaman dan intim pula hubungan tersebut. Hal ini akan membantu secara emosional mendapatkan kepuasan, baik seksual dan kualitas hubungan.
Namun tak menutup kemungkinan, ada hubungan pernikahan yang hanya dilandasi kebutuhan biologis, tanpa adanya ikatan emosional. Menurut Jovita, biasanya hal ini terjadi ketika orang menikah karena perjodohan atau paksaan. Pasangan yang terlibat di dalamnya melakukan aktivitas seksual yang hanya melibatkan sentuhan fisik, tanpa adanya ikatan emosi yang kuat.
Ketika semakin lama menjalani ikatan pernikahan, bisa jadi juga keintiman semakin hilang di antara suami dan istri. Hubungan seksual hanya menjadi ritual pemenuhan kewajiban kepada pasangan.
Memahami Sudut Pandang Pasangan
Cara seseorang memaknai hubungan seks tak lepas dari sudut pandang personalnya. Umumnya laki-laki memandang seks sebagai sesuatu yang selalu mereka cari. Maka kebanyakan mereka memikirkan seks lebih sering daripada perempuan.
Sebaliknya, perempuan cenderung melihat seks sebagai perpanjangan dari hubungan mereka dengan pasangan. Motivasi seksual pada banyak kaum hawa didorong oleh keinginan memperdalam hubungan. Hal yang sama tentu dapat terjadi pada laki-laki, tetapi dorongan seksual sering kali terlihat jauh lebih kuat dan lazim pada mereka.
Tentu saja, ini adalah pandangan yang sangat umum dan tidak selalu benar. Ada banyak laki-laki di luar sana yang berpikir tentang seks secara berbeda dari tipe laki-laki yang lebih primitif yang dijelaskan di atas. Anda juga akan menemukan banyak perempuan yang memikirkan seks dengan cara yang berbeda.
Hal yang terpenting adalah Anda harus memahami preferensi diri sendiri dan pasangan Anda. Komunikasikan keinginan dan harapan satu sama lain.
Beberapa Hal yang Tak Didapatkan Jika Hanya Having Seks
Berhubungan seks memang menyenangkan. Itulah sebabnya, motivasi utama seseorang mungkin saja adalah untuk merasakan sensasi orgasme. Namun tanpa adanya keintiman, kesenangan yang didapatkan hanya sampai di situ.
Sementara ketika making love atau bercinta, berarti Anda dapat menikmati saat menjelajahi tubuh, pikiran, dan hati pasangan Anda, bukan hanya karena Anda mencoba untuk mencapai orgasme.
Melansir Elitedaily.com, seorang seksolog dan penulis All The F*cking Mistakes: A How-to Guide to Living Your Sexy AF, Fabulous Life, Gigi Engle mengatakan, Anda akan tahu bahwa Anda sedang bercinta ketika Anda sangat menyukai hal-hal yang dilakukan pasangan pada tubuh Anda. Cara ia melakukan ciuman misalnya, hingga teknik seksualnya. Anda memiliki chemistry, dan semuanya jadi terasa panas.
Beberapa hal yang bisa Anda dapatkan ketika bercinta:
- Petualangan luar biasa dalam hidup Anda
- Ekspresi kompleks dari emosi dan perasaan
- Membantu menunjukkan perasaan yang tak cukup terungkap lewat kata-kata
- Membantu Anda menunjukkan perasaan dan pemikiran yang baik tentang pasangan Anda
- Berbagi banyak hal dengan pasangan, bukan hanya bertukar “lendir”
Bercinta mungkin membutuhkan waktu berjam-jam, dan Anda bahkan mungkin memutuskan orgasme bukanlah tujuan. Ini semua tentang memperdalam keintiman dan menumbuhkan cinta.
Making love bisa menjadi pengalaman yang benar-benar indah dan unik. Tentu saja, bukan berarti having sex tidak memiliki nilai tersendiri. Selama Anda dan pasangan saling berdisuksi dan membuat persetujuan, niat, dan batasan dalam hubungan Anda, tidak akan menjadi masalah.
Baca juga:
id.theasianparent.com/seks-terbaik
id.theasianparent.com/posisi-bercinta-di-sofa
id.theasianparent.com/bercinta-di-malam-jumat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.