Saat bermain, apakah posisi duduk si kecil seperti membentuk huruf W? Cobalah dikoreksi agar tidak menjadi kebiasaan di kemudian hari, karena posisi W ternyata dapat menimbulkan masalah pada panggul dan ortopedi lainnya.
Gangguan perkembangan anak karena posisi duduk “W”
Posisi saat duduk seperti huruf W, memang umum dipilih oleh anak-anak, terutama saat mereka duduk untuk bermain. Sayangnya, posisi ini dapat memicu beberapa masalah kesehatan. Apa saja? Berikut ini 3 gangguan kesehatan yang bisa dialami anak:
Gangguan ortopedi
Kebiasaan anak duduk pada posisi ini dapat menyebabkan anak-anak menderita dislokasi panggul (displasia). Dislokasi panggul merupakan kondisi cacat bawaan atau kelainan struktur tubuh yang disebabkan oleh keluarnya sendi panggul yang lemah dari tempatnya.
Jadi, bila pada keluarga Parents ada riwayat displasia, atau ada riwayat kesehatan yang berkaitan dengan dipslasia, sebaiknya posisi ini dihindari.
Otot kaku
Duduk dengan posisi W menyebabkan posisi paha, otot hip adductors, otot yang pemutar bagian tubuh ke dalam, dan urat keting (otot diatas tumit) saling berdekatan.
Bila si kecil di rumah mudah mengalami kekakuan otot, atau terdeteksi mengalami pemendekan otot permanen, maka mintalah ia untuk duduk pada posisi yang lain.
Masalah neurologis/ keterlambatan perkembangan
Saat seorang anak mengalami pertumbuhan massa otot berlebih (biasa disebut dengan hypertonia atau spasticity), posisi W akan mengakibatkan pertumbuhan gerak anak semakin abnormal, salah satu kondisi yang biasanya dihindari oleh banyak terapis otot.
Tentu saja, memilih posisi saat duduk lainnya akan sangat membantu anak dengan masalah otot atau keterlambatan perkembangan, tumbuh lebih baik.
Nah, bila saat ini si kecil terbiasa duduk dengan posisi W, cobalah dua tips berikut ini.
Ide untuk mengoreksi posisi duduk anak
Ada dua hal penting yang haus kita ingat saat mengoreksi posisi anak duduk, yaitu:
1. Tunjukkan perbedaannya
Pastikan anak mengetahui perbedaan posisi W dan duduk dengan kedua kaki tertekuk di depan tubuh.
Memperbaiki kebiasaan anak dengan cara menunjukkan mana cara duduk yang tepat dan yang salah akan memudahkan anak untuk mengetahui batas kesalahan mereka.
Jadi, hindari hanya mengatakan “Jangan duduk seperti itu,” melainkan beri contoh dan tunjukkan cara melakukan duduk yang benar.
2. Sabarlah, beri ia waktu
Parents juga harus tahu, bahwa pembiasaan baru ini akan membutuhkan waktu. Anak-anak perlu terbiasa, dan melenturkan ototnya agar mampu duduk dengan posisi yang tepat.
Jadi, saat si kecil kembali pada posisi di antara dua kakinya, tegurlah, atau perlahan-lahan tarik kakinya, dan bantu ia untuk duduk dengan kedua kaki menekuk di depan.
Atau, cobalah buat permainan “duduk yang benar”; siapa yang mampu duduk dengan kaki menekuk di depan terlebih dahulu akan keluar sebagai pemenang.
Ajarkan juga si kecil untuk melatih mengganti kaki mana yang berada di depan. Bila hari ini ia menekuk dengan kaki kirinya di depan, lain kali minta ia untuk menekuk kaki kanannya yang di depan. Sesekali ajak ia melenturkan otot punggung dan panggulnya pada posisi tersebut.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
Tummy Time pada Bayi: Manfaat, Cara Melakukan, dan Aturan yang Sebaiknya Dicermati
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.