Masyarakat heboh dengan harga tiket Candi Borobudur yang mendadak naik berkali-kali lipat. Kenaikan harga tersebut disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Mahalnya harga tiket tersebut karena ada beberapa alasan sebagai upaya pelestarian Candi Borobudur. Untuk mengetahui berapa harga tiket terkini dan apa alasan perubahan harga tersebut, simak selengkapnya berikut ini.
Harga Tiket Naik Drastis
Tiket memasuki Candi Borobudur diketahui semula sebesar Rp 50.000, kemudian timbul wacana penaikan tarif menjadi Rp 750.000 bagi wisatawan lokal dan sekitar Rp 1,4 juta untuk wisatawan mancanegara.
“Kalau orang asing kita kasih US$ 100 dolar (Rp 1,4 juta Rupiah), kalau dalam negeri kita kasih Rp 750 ribu. Anak sekolah Rp 5.000,” kata Luhut.
Sumber: unsplash
Wacana ini bermula dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) yang mengurus konservasi Borobudur. Pihak pengelola pun buka suara mengenai kabar naiknya harga tiket ke Candi Borobudur.
Menurut pengelola, harga yang dinaikkan tersebut merupakan upaya dalam rangka menjaga konservasi situs bersejarah supaya tidak merusak kondisi aslinya.
Artikel terkait: 8 Fakta Menarik Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di Dunia
Alasan Lain di Balik Kenaikan Harga
Dony Oskaria, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney selaku pengelola situs Candi Borobudur menjelaskan alasan dan ketentuan baru lainnya untuk pengunjung.
Harga tersebut memang direncanakan demi melakukan pembatasan jumlah pengunjung harian yang bisa naik ke area candi. Per hari hanya membatasi 1.200 pengunjung saja.
Perlu dicatat, bahwa tiket seharga Rp 750.000 tersebut untuk naik ke area situs Candi Borobudur, bukan masuk ke kawasan sekitarnya.
Sumber: unsplash
“Untuk membatasi jumlah tersebut salah satu alternatifnya adalah menaikkan tarik untuk naik, tetapi bukan tarif untuk masuk ke Kawasan Borobudur, tarif masuk tetap seperti sekarang,” jelas Dony dikutip dari CNBC Indonesia.
Selain itu, melalui Jubir Menko Maritim dan Investasi, Jodi Mahardi pun menjelaskan bahwa tarif yang dinaikkan tersebut karena mempertimbangkan dari segi kondisi Candi Borobudur.
Sumber: unsplash
“Tarif yang direncanakan seperti yang digambarkan dilakukan dengan dasar karena kondisi candi yang sudah mengalami pelapukan,” kata Jodi.
Ia pun menambahkan bahwa hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjaga status Candi Borobudur sebagai cagar budaya. Turis yang berkunjung pun ke depannya akan didampingi oleh para pemandu wisata.
Tuai Pro Kontra Masyarakat
Kabar naiknya harga tiket ke Candi Borobudur menyita perhatian masyarakat. Ada yang merasa keberatan karena generasi mendatang kesulitan mempelajari sejarah, tapi ada juga masyarakat yang mendukung wacana tersebut.
“Pembatasan jumlah wisatawan harian logis buat museum, kendaraan listrik dan UMKM makin didukung bagus. Tapi harga tiket Rp 750 ribu buat warga sekitar gak bisa bisa ke Borobudur lagi,” komentar warganet.
“Setuju. Borobudur memang harus dijaga,” tulis pengguna lain.
Kenaikan harga tersebut tentu sudah direncanakan sebaik mungkin demi menjaga kelestarian salah satu cagar budaya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Apakah Anda setuju dengan wacana terbaru ini?
Baca juga:
Mengulik Tradisi Unik Waisak di Berbagai Daerah Indonesia
Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia dan Pentingnya Mengenalkan pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.