Di tengah kondisi ekonomi yang masih merangkak menuju pulih, masyarakat dibuat menjerit dengan harga sembako naik. Selain beras, sejumlah bahan pangan lain dilaporkan mengalami kenaikan sepanjang tahun.
Harga Sembako Naik Sepanjang Tahun
Sejak Rabu (25/10/2023), harga bahan pangan masih mengalami kenaikan. Termasuk harga beras dilaporkan masih melambung naik.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras medium bertinggar di Rp13.210 per kg, sedangkan beras premium naik Rp40 ke Rp14.990 per kg.
Sepekan lalu, 18 Oktober 2023, harga beras medium tercatat di Rp13.200 per kg, sedangkan harga beras premium di Rp14.960 per kg.
Harga cabai turut meroket. Cabai rawit merah yang mulanya Rp1.120 menjadi Rp57.970 per kg dan cabai merah keriting melonjak dari Rp1.020 ke Rp43.870 per kilogramnya.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga cabai rawit merah dan cabai merah keriting mulai bergerak naik sejak akhir bulan Oktober 2023.
Harga telur ayam ras naik Rp50 ke Rp27.790 per kg dan gula konsumsi naik Rp20 ke Rp15.720 per kg. Tren naik harga gula sudah terlihat sejak bulan September 2023.
Sementara itu, Informasi Pangan Jakarta mencatat, harga gula terus naik Rp10 ke Rp15.289 per kg dan tepung terigu naik Rp186 ke Rp11.256 per kg.
Harga cabai rawit merah di Jakarta terbang Rp3.709 per kge ke Rp70.128 per kg dan cabai merah keriting naik Rp2.181 ke Rp52.763 per kg.
Harga bawang putih naik Rp21 ke Rp40.641 per kg dan harga minyak goreng naik Rp67 ke Rp15.764 per kg. Lalu harga beras medium (IR III/ IR 64) naik Rp103 ke Rp12.510 oper kg dan beras premium (Setra I) naik Rp160 ke Rp14.275 per kg.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), berikut daftar harga pangan yang mengalami lonjakan sejak awal April hingga 22 Juni lalu:
- Daging ayam ras: naik dari Rp33.750 per kg ke Rp39 ribu per kg
- Telur ayam ras: naik dari Rp30 ribu per kg ke Rp30.600 per kg
- Bawang merah: naik dari Rp36.550 per kg ke Rp38 ribu per kg
- Bawang putih: naik dari Rp34.150 per kg ke Rp37.450 per kg
- Minyak goreng curah: naik dari Rp15.650 per kg ke Rp15.800 per kg
Artikel terkait: Kakeibo, Cara Menabung Ala Ibu Rumah Tangga Jepang
Kiat Menyiasati Harga Kebutuhan Pokok yang Naik
Suka tidak suka, sembako menjadi kebutuhan primer yang wajib ada dalam rumah tangga. Kendati harga sembako naik, ada sejumlah kiat agar Bunda bisa menyiasati keuangan rumah tangga.
1. Stok Sembako
Tips awal yang bisa dilakukan adalah list stok yang dibutuhkan dalam durasi waktu tertentu. Bunda biasa menyesuaikan dengan gaya belanja keluarga apakan harian, mingguan, atau sekaligus sebulan.
Sebut saja beras 10 kg, minyak goreng 2-5 liter, telur 1-2 kg, dan lain-lain. Pastikan membeli bahan pokok yang berkualitas agar tahan lama. Kendati begitu, hindari menimbun barang ya dan beli sesuai kebutuhan saja.
2. Simpan dengan Baik
Selanjutnya, perhatikan cara menyimpan sembako di rumah dengan baik. Misalnya simpanlah beras di wadah khusus agar terhindar dari kutu. Begitu juga dengan bumbu basah dan kering sebaiknya tata di wadah agar tidak cepat busuk.
Artikel terkait: Harganya Tengah Melonjak, Ini 7 Cara Menyimpan Cabai Agar Tahan Lama
3. Gunakan Secara Bijak
Tak kalah penting adalah gunakan bahan pangan dengan bijaksana. Bunda tentu lebih mengetahui kebiasaan makan anggota keluarga di rumah.
Jika terbiasa masak untuk harian, masak sesuai porsinya agar tidak ada makanan terbuang. Kalau tidak habis, simpan di lemari pendingin untuk dihangatkan esok hari.
4. Belanja Online
Cara selanjutnya untuk menyiasati harga sembako yang melonjak adalah dengan belanja online . Jangan salah, marketplace kerap mengadakan promo menggiurkan untuk kebutuhan memasak lho!
Namun, belanja sesuai kebutuhan ya dan jangan sampai kalap.
5. Ctrl-Alt-Delete
Perencana Keuangan Zielts Consulting Ahmad Gozali memiliki rumus khusus yang dapat digunakan untuk berhemat di tengah kenaikan harga bahan pokok yaitu Ctrl-Alt-Delete.
Control adalah memastikan bahwa kebutuhan sehari-hari tidak melebihi anggaran yang sudah diatur.
“Yakin beli sesuai kebutuhan? Atau jangan-jangan suka menyisakan makanan, keburu basi, nyetok di kulkas, tapi lupa. Kontrol agar tidak keluar dari bujetnya,” imbuh Ahmad melansir CNNIndonesia.com.
Langkah kedua adalah Alt alias mencari alternatif bahan pangan yang harganya sedang tak masuk akal. Misalnya harga daging ayam sedang mahal bisa ditukar dengan protein lain yang lebih terjangkau.
“Cari alternatifnya. Khusus untuk harga yang sedang naik, bisa dicari alternatif penggantinya. Sementara, kurangi goreng-gorengan dan masak dengan metode lain dulu,” lanjut Ahmad.
Terakhir Delete, atau mengurangi barang-barang yang biasa dibeli. Mengingat budget sedang tidak mencukupi, maka harus ada bahan tertentu yang dicoret dari list belanjaan.
“Ini alternatif terakhir dan paling berat. Kalau gagal, minimal jadi banyak berkurang. Bisa nggak sih nggak makan gorengan sama sekali? Coba dulu. Kalau dalam seminggu dicoba ternyata gagal, ya minimal sudah seminggu nggak mengkonsumsi gorengan,” pungkas Ahmad.
Semoga informasi ini bermanfaat dan harga sembako kembali stabil ya, Bund!
Baca juga:
Wajib Tahu! Ini 10 Cara Hemat Uang Belanja Bulanan Ibu Rumah Tangga
Makin Ruwet! Perang Ukraina dan Rusia Pengaruhi Harga Sembako di Indonesia
Harga Cabai Terus Naik, Yuk Tanam Sendiri di Rumah dengan 7 Langkah Mudah Ini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.