Parents suka makan pakai kerupuk? Nampaknya harus bersiap tarik napas panjang. Setelah lebaran nanti, harga kerupuk kaleng akan menjadi Rp2.000/buah.
Kenaikan harga beberapa bahan baku kerupuk menjadi alasan dasarnya. Pada akhirnya produsen tidak bisa bertahan dengan harga lama. Simak fakta-fakta lengkapnya di bawah ini.
Harga Kerupuk Kaleng Jadi Rp2.000,-/buah Setelah Lebaran
Bahan Baku Lebih Mahal
Instagram: Instagram Generasi Pesona Indonesia @genpiindonesia
Menurut Ikatan Pengusaha Kerupuk DKI Jakarta, seperti dilansir CNN Indonesia, perubahan harga dilandasi kenaikan harga bahan baku sampai ke bumbu dapur seperti garam dan penyedap rasa. Sudah sekitar enam bulan, pelaku industri kerupuk yang kebanyakan UMKM bertahan dengan harga lama namun akhirnya menyerah. Termasuk masalah harga minyak goreng yang meningkat tajam juga menjadi pertimbangan.
Kini Harga Kerupuk Rp2.000/buah
Sumber: Instagram Genki @official_genki
Jika Parents biasa membeli kerupuk kaleng seharga Rp 1.000/buah, per 6 Mei 2022 nanti akan berubah menjadi Rp 2.000,-/buah. Mungkin dirasakan cukup berat bagi sebagian warga, namun langkah ini harus diambil pengusaha kerupuk untuk bertahan. Nantinya, dengan harga baru ini juga meningkatkan bagi hasil dengan pedagang keliling dan pemilik warung.
Selain perubahan harga, jumlah kerupuk dalam satu kaleng juga akan berkurang. Jika biasanya satu kaleng berisi 35-40 buah, di harga baru nanti jumlahnya menjadi 20-25 buah per kaleng.
Artikel terkait: 5 Resep Makanan Khas Purwokerto untuk Mengobati Rasa Kangen
Asal Mula Kerupuk
Sumber: Instagram Haru Chan @haru_ixoraa
Selalu jadi andalan pelengkap makanan, kerupuk punya sejarah panjang. Dikutip dari Kompas, kerupuk sudah ada pada masyarakat kuno sejak jaman dulu. Dalam naskah Jawa Kuno, diperkirakan kerupuk muncul sebelum abad ke-10.
Salah satu kerupuk tertua yang sudah lama dikonsumsi ialah rambak yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi. Sedangkan kerupuk putih atau kerupuk aci terbuat dari singkong dimana jaman dulu jumlah umbi-umbian satu ini berlimpah.
Kehadiran kerupuk dimanfaatkan sebagai makanan pokok karena kurangnya pasokan pangan karena perang dan tanam paksa. Orang-orang yang kurang secara ekonomi hanya bisa mengkonsumsi kerupuk dan harga lauk seperti daging sangat mahal.
Jenis kerupuk yang dikonsumsi bisa membedakan “kasta” seseorang. Kerupuk rambak hanya bisa dinikmati warga kelas atas dan priyayi.
Artikel terkait: Yang Sebaiknya Anda Tahu tentang Makanan Sehat
Jenis-jenis Kerupuk
Sumber: Instagram @mr.boo89
Di Indonesia, ada banyak sekali jenis kerupuk yang biasa dijadikan pendamping makanan. Beda varian, biasanya dipasangkan dengan makanan tertentu. Beberapa jenis kerupuk yang umum di Indonesia antara lain kerupuk putih keriting yang umum dijumpai di warung, kerupuk udang, kerupuk bawang teman makan bubur atau ketoprak, rengginang, kerupuk gendar, kerupuk kulit, kemplang, kerupuk pasir, rempeyek, kerupuk mie warna kuning untuk rujak atau asinan, opak, kerupuk udang, dan amplang. Nah, favorit Parents yang mana?
Itu dia sedikit ulasan mengenai harga kerupuk kaleng yang akan naik menjadi Rp2.000,-/buah. Tetapi meski harga kerupuk naik, sepertinya sih Parents tetap akan membeli ya. Sebab, dengan kerupuk, makan menjadi lebih nikmat dan ramai dengan suara “kress”nya.
Baca juga:
Pemerintah Mensahkan Biaya Haji 2022 Sebesar Rp 40 Juta
Dokter Paru Meninggal Usai Serahkan Ventilator demi Pasien Muda, Bu Susi: Selamat Jalan
Pemerintah Bantah Dugaan Pelanggaran HAM Aplikasi Pedulilindungi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.