TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Bacaan 6 menit
Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Wabah pandemi yang belum kunjung usai membuat sejumlah pihak memanfaatkannya untuk mengedarkan hand sanitizer palsu, seperti apa cara memilih produk yang aman?

Aneka langkah preventif dianjurkan pemerintah sejak virus corona naik kelas menjadi pandemi global. Mulai dari menggunakan masker, rajin mencuci tangan, hingga penggunaan hand sanitizer yang dipercaya ampuh membasmi virus asal Wuhan tersebut. Sayangnya, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan hal ini sebagai peluang. Salah satunya mengedarkan hand sanitizer palsu.

Cerita karyawan percetakan ungkap dunia bisnis peredaran hand sanitizer palsu

Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Pasca pengumuman warga negara Indonesia positif COVID-19, kelangkaan alat kesehatan mulai terasa. Sebut saja masker, handrub, sabun pencuci tangan, hingga hand sanitizer. Bahkan, baju khusus petugas medis sangat sulit dicari. Kalaupun tersedia, segelintir pihak mematok harga berkali-kali lipat dari harga normal demi meraup keuntungan semata.

Fenomena ini ibarat dua sisi koin. Di satu sisi, kita patut berbangga karena artinya masyarakat Indonesia sudah mulai sadar arti pentingnya hidup bersih dan sehat. Namun, di lain pihak banyak orang yang memanfaatkan situasi pandemi sebagai lahan basah untuk mencari uang dengan cara merugikan.

Misalnya, mulai banyak permintaan pembuatan label hand sanitizer palsu dengan memanfaatkan jasa percetakan. Caranya, customer mendatangi petugas percetakan untuk membuat label produk menyerupai produk asli ternama yang sudah lebih dulu beredar di pasaran. Produk ini dikemas sedemikian rupa tanpa mengetahui komposisi yang aman, lalu dijual dengan harga yang tidak masuk akal.

Artikel terkait: Mulai sulit mendapatkan hand sanitizer? Begini cara membuat hand sanitizer

Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Fakta mengejutkan ini yang belum lama dibagikan oleh seorang karyawan percetakan di daerah Depok, Jawa Barat. Ia mengeluhkan banyaknya pesanan stiker label hand sanitizer di tempatnya bekerja.

Ironisnya, si pemesan bahkan tidak paham apa saja komposisi yang ada dalam produk yang akan ia jajakan. Pemesan hanya memberi contoh foto komposisi yang didapatnya dari produk terkenal.

“Yang pesan ke tempat saya, cuman bilang gini ‘mas tulisan komposisinya ikutin merk ini aja’ sambil menunjukkan screenshoot di galeri handphone-nya, yang berarti dia sendiri nggak tahu kadar komposisi di produk hand sanitizernya,” ungkap pegawai yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Pekerja percetakan ini juga mengakui, dalam seminggu dirinya sudah memproduksi lima label hand sanitizer rumahan berbeda. Ia tetap mengerjakan pesanan yang datang, kendati dalam hati kekhawatiran berkecamuk jika hand sanitizer  palsu tersebut tidak mengikuti standar yang ada.

“Saya tetap buatkan, saya nggak bisa nolak karena saya cuma karyawan, yang punya kebijakan menolak kan atasan saya, mungkin atasan saya belum kepikiran dengan dampaknya,” lanjutnya.

Ia pun menuliskan keluh kesah yang dirasakannya di akun media sosial pribadinya dan mengingatkan agar masyarakat tidak mebeli produk hand sanitizer sembarangan hanya karena panik berlebihan dengan pandemi yang masih merebak.

Artikel terkait: Penelitian: Hand Sanitizer Ternyata Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Setali tiga uang, hal serupa dirasakan seorang freelancer desainer label di Surabaya, Jawa Timur.

Selama ini ia terbiasa menerima pesanan label hand sanitizer untuk puskesmas di sekitar tempat tinggalnya. Kondisi ini berubah saat COVID-19 mulai merebak di Indonesia, kala ia mulai menerima pesanan dari seorang teman yang minta dibuatkan label antiseptik dengan brand ternama.

“Jadi ada teman saya pedagang musiman, minta dibuatkan label antiseptik mengikuti brand ternama, tanpa dia paham kaya apa yang penting ikuti label itu,” ungkapnya.

Untuk desain dan cetak label biasanya ia mematok tarif Rp.100.000-Rp 150.000. Bahkan ada yang menawari membayar mahal hingga Rp 300.000 jika mau membuatkan label dari merek terkenal. Kendati menggiurkan, ia memutuskan untuk menolak.

“Jadi diminta dibuatkan label kaya salah satu brand, saya enggak mau itu kan istilah nya “meng-kw-kan” nanti saya kena hak cipta, walaupun saya dibayar lebih besar dari biasanya,” pungkasnya.

Jenis-jenis hand sanitizer yang beredar di pasaran

Banyak beredar hand sanitizer palsu, bagaimana memilih produk yang benar?

Kisah tenaga percetakan dan pekerja lepas di atas hanyalah segelintir contoh. Gejolak ekonomi yang terdampak virus corona sontak membuat banyak pihak harus memutar otak agar kehidupan tetap berjalan. Namun, sejatinya membuat hand sanitizer palsu bukanlah pilihan bijak karena efeknya merugikan orang lain.

Ada dua jenis hand sanitizer yang beredar di pasaran, yaitu produk berbasil alkohol dan non-alkohol.

Produk hand sanitizer berbasis alkohol mengandung jenis alkohol dan kadar berbeda, seringkali berkisar 60%-95% berjenis alkohol isopropyl, ethanol (ethyl alcohol) atau n-propanol. Jenis alkohol inilah yang diklaim ampuh membasmi virus.

Sementara itu, hand sanitizer yang tidak mengandung alkohol biasanya disebut senyawa amonium kuarterner (bahasa umum benzalkonium klorida), bukan alkohol. Jenis produk ini memang dapat mengurangi persebaran mikroba, namun tetap saja kurang efektif dibandingkan alkohol.

Cerita mitra kami
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
“Kumara Holiday Program" Kembali Hadir di Akhir Tahun Ini Program di Alam Terbuka untuk Anak Usia 2-12 Tahun
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025
Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

Artikel terkait: Mencegah virus corona, amankah pemakaian hand sanitizer untuk bayi?

Hand sanitizer palsu beredar, bagaimana cara memilih produk aman?

Tak hanya COVID-19; pembersih tangan berbahan dasar alkohol terbukti efektif membunuh banyak jenis bakteri termasuk MRSA dan E coli, virus influenza A, rhinovirus, virus hepatitis A, HIV, dan Middle Koronavirus sindrom pernafasan timur (MERS-CoV).

Banyak beredar hand sanitizer palsu, bagaimana memilih produk yang benar?

Sebagai konsumen cerdas, penting bagi Parents menyikapi fenomena ini dengan tidak mengikuti arus panic buying dalam situasi sekarang.

Pastikan Anda bisa membedakan produk handrub atau handsanitizer yang asli dengan yang palsu, serta alat kesehatan lain yang kita pakai bisa dipertanggungjawabkan originalitasnya dan tidak berbahaya untuk kesehatan.

Berikut komponen yang harus diperhatikan sebelum membeli alat kesehatan:

1. Memiliki nomor registrasi resmi

Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman

Poin pertama yang harus diperhatikan sebelum membeli produk keseahatan adalah adanya nomor registrasi dengan kode PKD atau PKL, diikuti angka-angka sebagai nomor registrasi, bukan kode BPOM.

Hal ini diatur dalam Permenkes RI No. 62 Tahun 2010 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, handrub atau hand sanitizer termasuk dalam kategori perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang diproduksi, diimpor, dikemas ulang, dan diedarkan dengan izin dari Kementrian Kesehatan.

Dengan kata lain bukan di bawah wewenang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hand sanitizer palsu beredar, bagaimana cara memilih produk aman?

Sementara itu, PKD menandakan produk handrub atau hand sanitizer diproduksi di dalam negeri.

PKL, menandakan produk tersebut merupakan produk yang diimpor dari luar negeri dan sudah memenuhi persyaratan keamanan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

Artikel terkait: Jangan sampai salah! Begini cara kelola keuangan saat pandemi Covid-19

2. Terdaftar resmi di lembaga pemerintah

Langkah selanjutnya yang dapat Anda lakukan yaitu mengecek apakah nomor registrasi yang tertera di produk terdaftar di lembaga resmi pemerintah. Anda bisa mengeceknya di laman infoalkes.kemkes.go.id/.

Menghindari hand sanitizer palsu

Jangan lupa untuk mengecek izin edar, nama produk, pendaftar maupun kabupaten atau kota pendaftar pada kolom pencarian di laman yang sama.

3. Baca kemasan dengan saksama

Parameter lain yang bisa dijadikan indikator saat memilih hand sanitizer asli adalah dengan membaca bagian kemasan secara menyeluruh.

Pastikan kemasan handrub atau hand sanitizer memuat informasi penting seperti yang direkomendasikan WHO, antara lain:

  • Nama pabrik atau institusi yang memproduksi
  • Mencantumkan formula sesuai rekomendasi WHO
  • Ada label “hanya untuk penggunaan di luar”
  • Terdapat label “hindari kontak dengan mata”
  • Mencantumkan label “jauhkan dari jangkauan anak-anak”
  • Tercantum kode dan tanggal produksi
  • Mencantumkan detail komposisi produk
  • Mencantumkan label “mudah terbakar”

Hand sanitizer palsu beredar, bagaimana cara memilih produk aman?

Kendati begitu, patut digarisbawahi bahwa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik tetaplah cara terbaik memproteksi tangan dari kuman dan virus. Gunakan hand sanitizer hanya saat kondisi darurat dan sulit menemukan air bersih.

Semoga informasi ini bermanfaat ya Parents, dan Anda lebih bijak memilih produk kesehatan untuk keluarga.

Sumber: The Jakarta Post, MSN

Baca juga : 

Mencegah virus corona, amankah pemakaian hand sanitizer untuk bayi?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Waspadai peredaran hand sanitizer palsu, ini cara memilih produk yang aman
Bagikan:
  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

  • Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

    Gerakan Ayah Ambil Rapor Anak, Ini Manfaatnya Kata BKKBN!

  • Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
    Cerita mitra kami

    Perut Sehat, Anak Smart: Ini Manfaat Yogurt untuk Pencernaan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!

  • Anak Aktif, Orang Tua Tenang:  Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik
    Cerita mitra kami

    Anak Aktif, Orang Tua Tenang: Era Baru Rawat Luka dengan Betadine Bening Antiseptik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti