Google Doodle Hari Pahlawan Tampilkan Ismail Marzuki, Siapa Dia?

Walaupun sudah tiada, buah karya Ismail Marzuki tetap menggema sepanjang masa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Google Doodle merupakan perubahan logo khusus di laman Google untuk memperingati peristiwa tertentu. Seperti hari ini Google Doodle Hari Pahlawan yang menampilkan sosok pahlawan nasional Indonesia, Ismail Marzuki.

Hari Pahlawan yang diperingati pada 10 November merupakan peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia. Hal ini disebabkan terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan yang terjadi di Surabaya.

Sejarah Hari Pahlawan

Alkisah, masyarakat terus berjibaku melawan kolonial hingga terjadi insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada 19 September 1945 silam. Pada 29 Oktober, Presiden Soekarno memerintahkan gencatan senjata.

Namun, gejolak ingin merdeka yang terus berkobar di dalam darah pemuda membuat pertempuran kembali terjadi sehari setelahnya. Kala itu, seluruh rakyat Surabaya bersatu untuk melawan penindasan Inggris.

Kendati kemerdekaan Indonesia sudah diproklamirkan, kondisi Indonesia belum stabil. Padahal, pada 1 September 1945 bendera Sang Saka Merah Putih sudah berkibar di seluruh Indonesia.

Bukannya pergi, militer Inggris justru mendarat di Jakarta bersama NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dan mendarat di Surabaya pada 25 September 1945. Mereka perlahan melucuti dan memulangkan tentara Jepang, membebaskan tawanan, dan mengembalikan Indonesia ke Belanda sebagai negara jajahan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sontak, rakyat Surabaya menjadi berang karena menganggap kemerdekaan yang Belanda berikan sebatas formalitas. Buntutnya, rakyat berkumpul di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan.

Tak ingin gempuran terjadi, perwakilan Indonesia Sidik dan Hariyono memutuskan untuk berunding dengan Belanda yang diwakili W.V.Ch Ploegman. Namun, pendekatan tidak sesuai harapan sehingga terjadi perkelahian di dalam perundingan. Ploegman tewas dicekik perwakilan Indonesia.

Di luar hotel, Hariyono dan Koesno berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga menjadi Merah dan Putih. Gencatan senjata akhirnya dilakukan antara Indonesia dan Inggris pada 29 Oktober, dan keesokan harinya dilanggar oleh Inggris. Dalam bentrok yang terjadi, Brigadir Jenderal Mallaby tewas tertembak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cara Ajarkan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Pada Si Kecil

10 November Memanas

Kondisi inilah yang memicu Surabaya terus memanas, ditambah kolonial terus meminta Indonesia menyerahkan diri. Pertempuran antara Indonesia dan Inggris tidak terelakkan.

Sejak pagi hari, Inggris sudah melakukan penyerangan. Namun, pemuda Surabaya yang bermodalkan bambu runcing dan belati sama sekali tidak gentar atas serangan yang dilakukan.

Di balik keberanian pemuda Surabaya ini, sosok Bung Tomo sangat membekas dengan pidatonya yang bernada semangat dan berkobar untuk melawan penyerbuan Sekutu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga,” ujar Bung Tomo dalam pidatonya kala itu.

Pesan Bung Tomo inilah yang menyulut semangat para pemuda Indonesia berjuang mati-matian melakukan perlawanan dibawah pimpinan Komandan pertahanan Soengkono. Selama 3 minggu, perlawanan membara dan mengakibatkan 6.000 rakyat Indonesia gugur.

Sejak itu tepatnya 16 Desember 1959, Presiden Soekarno menetapkan pertempuran Surabaya 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959.

Dengan diperingatinya Hari Pahlawan, diharapkan rakyat Indonesia kini mengenang dan menghormati jasa pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Peringatan Hari Pahlawan mengajarkan keteladanan bagi rakyat Indonesia agar pantang menyerah, senantiasa jujur, gigih, dan semangat berjuang. Tidak harus mengangkat bambu runcing, rakyat bisa berjuang dengan cara rajin belajar dan berprestasi untuk negeri.

Artikel terkait: Sejarah Hari Kesehatan Nasional 12 November, Sudah Tahu Belum?

Mengenal Ismail Marzuki, Sosok dalam Google Doodle Hari Pahlawan

Demi mengenang semangat pahlawan Indonesia, hari ini Google memasang Ismail Marzuki di berandanya. Ismail Marzuki memang tidak mengangkat senjata, beliau berjuang melalui lagu.

Ya, ialah yang menggubah lagu sebagai potret perjuangan bangsa sekaligus menggugah rasa nasionalisme. Runutan lagu ciptaannya antara lain "Gugur Bunga", "Halo-Halo Bandung", "Sepasang Mata Bola", "Indonesia Pusaka", dan banyak lagi lainnya.

Komposer asal Tanah Betawi ini lahir di Kwitang, tepatnya 11 Mei 1914. Ayah Ismail yaitu Marzuki merupakan pemilik bengkel mobil, sementara sang ibunda tutup usia kala Ismail masih berusia 3 tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Alih-alih mengikuti jejak sang ayah, Ismail menggemari musik. Sejak kecil ia terbiasa mendengarkan musik dari gramofon keluarganya. Ismail pun piawai bermain musik sebut saja gitar, ukulele dan rebana.

Kegemaran akan musik tidak membuat Ismail mengabaikan pendidikan. Ia menempuh pendidikan di HIS Idenburg Menteng dan ilmu agama di Madrasah Unwanul Wustha. Ismail juga fasih berbahasa Belanda dan Inggris.

Berbekal kemampuan musik alami dan belajar secara otodidak, Ismail mengawali karir bermusik sebagai anggota grup Lief Java yang menjadi orkes terkenal zaman itu.

Bersama grup musik pimpinan Hugo Dumas itu, Ismail berkesempatan unjuk gigi hingga ke Malaya dan kerap mengisi acara musik di radio Nederlands Indische Radio Omroep Maaeshappi (NIROM) yang didirikan Belanda pada 1934.

Artikel terkait: Sejarah Hari Kemanusiaan Sedunia dan Alasan Mengapa Diperingati Tiap 19 Agustus

Jasa Ismail Marzuki Membuatnya Dipilih sebagai Google Doodle Hari Pahlawan

Tak hanya memainkan alat musik dan menggubah lagu, Ismail juga memiliki suara yang bagus. Dalam catatan Misbach Yusa Biran, Sejarah Film 1900-1950 diketahui Ismail Marzuki membantu pelakon Raden Mochtar bernyanyi diiringi Lief Java.

Raden Mochtar yang bukan penyanyi kesulitan mencapai nada tinggi sehingga dibantu oleh Ismail. Dalam hal film, beberapa karya Ismail juga dijadikan lagu untuk film Terang Boelan (1937) yakni "Bunga Mawar dari Kayangan" dan "Duduk Termenung".

Bersama Lief Java, Ismail terlibat mengisi lagu untuk film tersebut. Aktif berkarya di masa pendudukan Jepang, Ismail melebarkan genre musiknya. Jika awalnya karya beliau bernuansa jazz lalu berganti menjadi keroncong dan semangat perjuangan. Kurang lebih ada 200 lagu yang berhasil diciptakan Ismail Marzuki.

Tangan dingin Ismail Marzuki harus terhenti ketika sakit paru-paru menggerogoti tubuhnya. Sang komposer andal tutup usia pada 25 Mei 1958. Mendiang beristirahat dengan tenang di Pemakaman Karet Bivak, Jakarta.

Demikian ulasan informasi perihal sejarah Hari Pahlawan dan pemilihan Ismail Marzuki sebagai Google Doodle Hari Pahlawan. Semoga dapat membuka wawasan dan tidak membuat Anda melupakan sejarah.

Baca juga:

id.theasianparent.com/sejarah-perjuangan-bangsa-indonesia

id.theasianparent.com/sejarah-sumpah-pemuda

id.theasianparent.com/sejarah-hari-toleransi-internasional-16-november