Glaukoma pada Anak Sebabkan Buta Permanen, Waspada Jenis dan Gejalanya

Parents, yuk deteksi dini untuk menghindari kompliaksi dan kondisi yang lebih parah!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap tahunnya, pada 12-18 Maret selalu diperingati sebagai World Glaucoma Week. Penyakit satu ini masih menjadi salah satu penyakit mata yang difokuskan untuk ditangani di banyak negara, termasuk Indonesia. Tak hanya pada orang dewasa, glaukoma pada anak pun bisa dialami, Parents.

Bisa jadi salah satu penyebab kebutaan permanen, gejala hingga penanganannya sebaiknya diketahui sejak dini dengan baik, ya. Parents, simak berbagai ulasannya di sini, ya!

Glaukoma pada Anak: Jenis dan Gejalanya

Berkaitan dengan topik ini, Jakarya Eye Centre membahasnya  pada JEC Eye Talks – JEC World Glaucoma Week 2023, Kamis (09/03/2023) secara daring.

Pada diskusi online ini, hadir Prof. DR. dr. Widya Artini Wiyogo, Sp.M(K), Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Subspesialis Glaukoma, dan Ketua JEC Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals & Clinics dan Dr. Rini Sulastiwaty Situmorang, SpM , selaku Dokter Subspesialis Glaukoma serta Kepala Divisi Riset dan Pendidikan JEC Eye Hospitals and Clinics.

Apa Itu Glaukoma?

Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang diakibatkan adanya kerusakan pada saraf karena tekanan tinggi. Kondisi ini bisa terjadi karena banyak faktor, Parents. Penyakit satu ini kerap disebut sebagai 'si pencuri penglihatan' karena bisa menyebabkan kebutaan permanen, termasuk pada anak-anak.

"Glaukoma adalah satu penyebab kebutaan yang tidak dapat dikembalikan karena ada kerusakan pada saraf optik. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dipantau terus progresivitasnya. Sehingga deteksi dini dan penanganan cepat perlu dilakukan," ujar Dokter Rini.

Artikel Terkait: World Glaucoma Week 2023: Ini 5 Fakta Glaukoma yang Sebabkan Kebutaan Permanen

Jenis dan Gejala Glaukoma pada Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut dokter Rini, secara umum ada dua jenis glaukoma, yakni primer dan sekunder. Jenis Glaukoma primer merupakan jenis yang tidak diketahui penyebabnya, bisa terjadi dengan dua bentuk yakni sudut terbuka (primary open angle glaucoma) dan glaukoma primer sudut tertutup (primary angle closure glaucoma).

Di sisi lain, glaukoma sekunder terjadi karena komplikasi dari penyakit mata lain maupun adanya penyakit sistemik seperti diabetes hingga hipertensi.

Nah Parents, pada anak terdapat beberapa jenis glaukoma, menurut Profesor Widya. Jenis-jenisnya tersebut antara lain Glaukoma Infantil pada bayi dan Glaukoma Juvenile pada anak di atas 3 tahun.

"Biasanya glaukoma ini terjadi karena tidak terbentuk jaringan keluar atau saluran humor aqueous sehingga cairan di bola mata tidak keluar. Akibatnya, tekanannya jadi naik," tutur Profesor Widya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala yang Wajib Diwaspadai

Parents, waspadai bila si kecil mengalami berbagai tanda berikut ini, ya.

  • Mata sering terlihat merah
  • Kornea mata nampak lebih keruh
  • Mengalami blefarospasme atau kelopak mata yang berkedur
  • Salah satu atau kedua mata bayi terlihat lebih besar daripada bayi lainnya
  • Menjadi lebih sensitif pada cahaya
  • Sering mengeluarkan air mata tanpa sebab yang jelas
  • Kerap menutup mata, khususnya saat ada di tempat yang terang.

Artikel Terkait: Bisa Sebabkan Kebutaan, Ini yang Harus Parents Ketahui tentang Glaukoma

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Parents, tata laksana dan penanganan Glaukoma ini bisa beragam, bergantung keparahan dan penyebabnya. Namun, biasanya menurut dokter Rini, ada banyak prosedur yang sebaiknya dilewati dalam proses pemeriksaan dan penanganan. Pada kasus pemasangan implan, ada yang memang khusus dibuat untuk bayi dan anak, Parents.

Supaya penanganannya lebih cepat dan tepat, Parents hendaknya lebih memerhatikan gejala yang nampak dari kebiasaan si kecil sehari-hari. Pastikan anggota keluarga juga memeriksakan kesehatan mata setiap 6 bulan sekali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di sisi lain, dokter Rini pun mengingatkan untuk tidak menggunakan sembarang obat untuk mata. Sebab, salah penggunaan obat bisa menjadi pemicu glaukoma yang lain, terutama bila obat tetes mata memiliki kandungan steroid. Jadi, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mata, ya.

Artikel Terkait: Waspadai gejala Glaukoma Kongenital, penyebab kebutaan pada anak

Demikian berbagai ulasan mengenai glaukoma pada anak. Semoga bermanfaat, ya.

****

Baca Juga:

Ada Darah di Mata? Waspadai Gejala Hifema yang Mengganggu Penglihatan

13 Penyakit Mata yang Sering Dialami Orang Dewasa dan Anak Indonesia

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mencegah glaukoma hingga kanker, ini segudang manfaat goji berry untuk kesehatan

 

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

nisya