Benarkah GERD Komorbid Covid-19? Ini Penjelasan dr Tirta

Melalui video yang diunggah di kanal Youtube-nya, dr. Tirta menjelaskan secara rinci dan memberi peringatan mengapa GERD Komorbid Covid-19.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para ahli telah memperingatkan bahwa ada beberapa golongan yang sangat rentan mengalami gejala Covid-19 yang cukup parah. Hal ini disebabkan mereka memiliki penyakit penyerta atau yang disebut sebagai komorbid. Beberapa komorbid yang menyertai antara lain hipertensi, diabetes, gagal ginjal, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan penderita GERD? Apakah GERD komorbid Covid-19? Sebelum membahas hal tersebut, perlu dibahas terlebih dahulu apa itu GERD.

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung sering mengalir kembali ke tabung yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan). Kondisi ini (refluks asam) dapat mengiritasi lapisan kerongkongan Anda. Melansir dari Mayo Clinic, banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu. GERD adalah refluks asam ringan yang terjadi setidaknya dua kali seminggu, atau refluks asam sedang hingga berat yang terjadi setidaknya sekali seminggu. Kebanyakan orang dapat mengatasi ketidaknyamanan GERD dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan yang dijual bebas. Namun, beberapa orang dengan GERD mungkin memerlukan perawatan intensif untuk meredakan gejala.

Artikel terkait: Bisa Menyerang Siapa Saja, Ini yang Harus Parents Ketahui Mengenai Penyakit GERD

Gejala GERD

Gejala utama GERD adalah sakit perut. Selain itu, seseorang juga akan merasakan sensasi terbakar di belakang tulang dada. Kondisi ini cenderung menjadi lebih buruk jika orang tersebut berbaring atau membungkuk, dan juga setelah makan. Namun, tidak semua penderita GERD mengalami sakit perut, ada kemungkinan ia mengalami beberapa gejala berikut.

  • mual atau muntah
  • bau mulut
  • masalah pernapasan
  • kesulitan atau rasa sakit saat menelan

Penyebab GERD

Menurut Medical News Today, ada beberapa penyebab seseorang mengalami GERD. GERD terjadi ketika sfingter di bagian bawah kerongkongan menjadi lemah. GERD lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kondisi medis berikut.

  • kelebihan berat badan atau obesitas karena peningkatan tekanan pada perut
  • hamil karena peningkatan tekanan yang sama
  • minum obat tertentu, termasuk beberapa obat asma, penghambat saluran kalsium, antihistamin, obat penenang, dan antidepresan
  • merokok, dan terpapar asap rokok

Selain itu, seseorang yang mengalami hiatus hernia juga dapat mengidap GERD. Pada dasarnya, hiatus hernia adalah suatu kondisi ketika sebuah lubang di diafragma memungkinkan bagian atas perut bergerak naik ke dada. Kondisi ini menurunkan tekanan di sfingter esofagus dan meningkatkan risiko GERD.

Artikel terkait: Waspada! Penyakit asam lambung pada anak bisa menyebabkan komplikasi serius

Komplikasi GERD

GERD dapat memburuk dan berubah menjadi kondisi lain jika tidak ditangani secara tepat. Beberapa kondisi tersebut antara lain sebagai berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Esofagitis, yakni peradangan pada kerongkongan.
  • Struktur esofagus, yakni kondisi ketik kerongkongan menjadi sempit sehingga sulit untuk menelan.
  • Kerongkongan Barrett, yakni kondisi ketika sel-sel yang melapisi kerongkongan dapat berubah menjadi sel-sel yang mirip dengan lapisan usus. Ini bisa berkembang menjadi kanker .
  • Masalah pernapasan, ada kemungkinan seseorang menghirup asam lambung ke dalam paru-paru sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk sesak napas, suara serak, asma, radang tenggorokan, dan radang paru-paru.

Benarkah GERD Komorbid Covid-19?

Untuk menjawab apakah GERD komorbid Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi pun memberikan jawabannya. Melalui unggahan video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya, ia mengatakan bahwa GERD masuk sebagai golongan komorbid Covid-19.

Hal ini disebabkan GERD dapat kambuh saat pasien Covid-19 mengalami anosmia, yakni kehilangan kemampuan untuk merasakan dan mencium sesuatu. Kondisi ini sering kali menjadikan penderita Covid-19 kehilangan nafsu makan. Dengan demikian, pola makan pun menjadi tak teratur dan menyebabkan GERD kambuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"GERD itu komorbid untuk Covid-19 karena orang yang kena Covid-19 itu mengalami anosmia. Otomatis karena dia nggak bisa ngerasain, dia nggak nafsu makan, otomatis GERD kambuh," tuturnya dalam video tersebut.

Artikel terkait: Waspadai bahaya GERD yang menyebabkan kematian mantan istri Sule

Meskipun masuk dalam daftar komorbid Covid-19, dokter lulusan Universitas Gadjah Mada ini pun menyebut bahwa penderita GERD masih bisa melakukan vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi aman untuk penderita GERD.

“Kalau vaksin masih boleh,” tegasnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/asam-lambung-dan-jantung

id.theasianparent.com/asam-lambung-dan-jantung

id.theasianparent.com/makanan-pantangan-asam-lambung

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan