Bisa Menular, Begini Gejala dan Cara Mencegah Terkena Penyakit Gondongan
Selain bengkak, seperti apa gejala penyakit gondongan dan bagaimana upaya pencegahannya?
Adakah di antara Parents atau kerabat didera gondongan? Gondongan merupakan peradangan kelenjar parotis akibat adanya infeksi virus. Biasanya, pasien yang menderita gondongan akan mengalami bengkak di area pipi. Penting untuk mengetahui seperti apa gejala penyakit gondongan dan pencegahannya karena kondisi ini dapat menular pada orang lain.
Sebagai informasi, kelenjar parotis terletak di bawah telinga yang berfungsi memproduksi air liur. Ketika kelenjar ini meradang, saat itulah virus menyerang dan menyebabkan bengkak.
Penyebab Gondongan
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini menyebar melalui droplet, yaitu percikan air liur dan lendir yang keluar dari mulut dan hidung seseorang. Virus yang masuk akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan. Berbagai hal menjadi penyebab penyakit ini antara lain:
- Terhirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara
- Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
- Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman
- Berbagi alat makan dan minum
Selain itu, terdapat ragam hal yang menyebabkan seseorang berisiko lebih tinggi terkena gondongan antara lain:
- Belum mendapat vaksin MMR
- Berusia 2–12 tahun
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat HIV/AIDS, penggunaan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama, atau kemoterapi
- Tinggal atau berpergian ke daerah yang memiliki banyak kasus gondongan
Artikel terkait: Apa yang Harus Dilakukan jika Si Kecil Terinfeksi Rotavirus?
Gejala Penyakit Gondongan
Gejala penyakit gondongan biasanya baru akan muncul 14–25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala sebagai berikut:
- Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi
- Demam
- Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Nyeri perut
- Hilang nafsu makan
Pada beberapa penderita gondongan, gejala yang timbul mungkin lebih ringan, bahkan bisa menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun.
Setelah Mengalami Gejala Penyakit Gondongan, Kapan Harus ke Dokter
Gejala penyakit gondongan kerap dianggap sepele, namun penting bagi Anda memeriksakan diri ke dokter saat ini terjadi agar bisa ditangani lebih dini dengan pengobatan yang diperlukan.
Anda sebaiknya tidak menunda bila mengalami gejala penyakit gondongan yang lebih serius seperti:
- Sakit kepala berat
- Leher terasa kaku
- Rasa kantuk yang sangat berat
- Kejang
- Penurunan kesadaran atau pingsan
Selain menyerang kelenjar parotis, virus penyebab gondongan juga bisa menyebar dan menginfeksi bagian tubuh lain. Penyebaran ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut.
- Radang testis (orchitis)
- Pembengkakan indung telur atau ovarium
- Radang kelenjar payudara (mastitis)
- Pankreatitis akut
- Radang selaput otak dan saraf tulang belakang (meningitis)
- Radang otak (ensefalitis)
Pada beberapa penderita, gondongan juga dapat menyebabkan tuli, gangguan jantung, dan keguguran kendati terbilang jarang terjadi. Segera konsultasikan diri pada dokter bila gejala tak kunjung membaik.
Artikel terkait: Waspada! Penelitian Buktikan Banyak Kematian Akibat Kanker Paru karena Asap Rokok
Diagnosis Gondongan
Bisa muncul tanpa gejala, dokter umumnya akan melakukan tanya jawab mengenai gejala apa saja yang akan dialami pasien. Selain itu dokter akan merinci riwayat kesehatan, jadwal imunisasi pasien, ada tidaknya faktor risiko sehingga lebih rentan terkena gondongan.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada pipi atau leher pasien yang bengkak, serta melihat kondisi tenggorokan dan tonsil (amandel) pasien. Bila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa:
- Tes swab air liur untuk mendeteksi jenis mikroorganisme yang menyebabkan gondongan
- Cek darah untuk mendeteksi infeksi pada darah
- Tes urine untuk mengonfirmasi dan mendeteksi penyebaran infeksi ke saluran kemih
Pengobatan dan Pencegahan Gondongan
Bagi pasien yang imunitas tubuhnya baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, beberapa kiat berikut bisa dilakukan dalam mengobati juga mencegah penyakit ini terjadi pada diri Anda:
- Istirahat yang cukup
- Memperbanyak minum air putih
- Mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin untuk meredakan rasa sakit
- Mengonsumsi makanan lunak agar tidak perlu mengunyah terlalu banyak. Hindari juga makanan bercita rasa asam untuk mencegah nyeri bertambah
- Mengonsumsi pereda demam dan nyeri, seperti ibuprofen dan paracetamol
- Pemberian imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin MMR berfungsi untuk melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini perlu diberikan pada anak sebanyak 2 kali yaitu saat anak berusia 15–18 bulan dan 5 tahun. Namun, jika imunisasi tahap awal sempat terlewat, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.
- Menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas apapun
- Tidak berbagi alat makan dan perlengkapan mandi
- Menerapkan etika batuk, salah satunya menutup mulut ketika sedang batuk atau bersin
- Mengurangi konsumsi makanan tinggi garam dan gula, serta makanan yang digoreng dan bersantan
Penderita gondongan juga dianjurkan untuk tetap berada di rumah paling tidak selama 5 hari setelah gejala pertama muncul demi mencegah penularan pada orang lain. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Bisa Akibatkan Kerusakan Otak, Ini Hal yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Meningitis
Bisa Sebabkan Komplikasi Serius, Ketahui Gejala Sinusitis dan Cara Mencegahnya
Penyakit Vertigo Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya