Siapa sangka, di balik wajah cantiknya, perempuan bernama Isabella Guzman menjadi pelaku pembunuhan ibu kandungnya sendiri. Gadis cantik pembunuh ibu kandung ini tega menusuk wajah dan leher Yun-Mi Hoy, perempuan paruh baya berusia 47 tahun.
Parahnya, penusukan itu ia lakukan sebanyak 151 kali. Namun, Isabella Guzman justru dinyatakan tidak bersalah terhadap pembunuhan yang telah ia lakukan. Mengapa demikian?
Kronologi Kasus Gadis Cantik Pembunuh Ibu Kandung
Isabella Guzman adalah gadis kelahiran tahun 1995 yang berasal dari Colorado, Amerika Serikat. Ia membunuh Yun-Mi Hoy dengan 151 kali tusukan di wajah dan leher perempuan yang telah melahirkannya itu.
Melansir dari CNN, sebelum pembunuhan sadis itu terjadi, Isabella dan ibunya memang kerap bertengkar. Pertengkaran tersebut bermula sejak Yun-Mi Hoy menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy. Isabella tampaknya tidak terima dengan pernikahan ibunya ini.
Dari pengakuan Ryan Hoy (ayah tiri Isabella) terhadap pihak berwenang setempat, Isabella dan ibunya memang sering bertengkar. Bahkan, sehari sebelum Isabella membunuh ibunya, ia mengirimkan email yang berisi ancaman kepada ibunya, “Kau akan menebusnya.”
Setelah menerima email yang berisi ancaman terkait putri kandungnya, Yun-Mi Hoy langsung menghubungi pihak kepolisian untuk meminta mereka datang ke rumahnya. Kemudian, polisi pun datang ke kediaman Yun-Mi Hoy yang terletak di Blok 2600 Jalan South Lima.
Pernyataan tertulis di dokumen pengadilan menyebutkan bahwa petugas kepolisian sempat melakukan perundingan terhadap Isabella dan Yun-Mi Hoy, dan menanggapi bahwa ada masalah keluarga yang sedang terjadi di antara ibu dan anak tersebut, meskipun kelihatannya sudah diselesaikan.
Setelah petugas kepolisian pergi dari rumah mereka, Ryan Hoy menceritakan bahwa Isabella langsung masuk ke kamar tidurnya dan tetap berada di sana hingga malam hari. Sementara itu, Yun-Mi Hoy kembali pergi bekerja.
Ryan Hoy melanjutkan, di malam hari sekitar pukul 09.30, saat Yun-Mi Hoy tiba di rumah, ia naik ke lantai atas untuk mandi. Tak lama setelah itu, Ryan Hoy mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ia mendengar suara dentuman dari lantai atas dan istrinya berteriak memanggil namanya.
Ryan Hoy mencari sumber suara itu, tetapi ketika ia mencoba membuka pintu kamar mandi, Isabella Guzman malah mendorong pintu kamar mandi tersebut dengan punggungnya dan terus mencoba menutupnya.
Melihat kejadian itu, Ryan Hoy bergegas turun ke bawah dan menelepon 911 (nomor panggilan unit darurat Amerika Serikat). Ia mengatakan kepada petugas operator 911 bahwa ia melihat darah mengalir dari arah bawah pintu kamar mandi rumahnya, di mana istrinya dan Isabella berada.
Jasad sang ibu ditemukan tergeletak berlumuran darah di lantai kamar mandi. | Sumber gambar: Shutterstock
Ryan Hoy juga menerangkan bahwa ketika ia kembali ke lantai atas usai menelepon 911, ia memergoki Isabella Guzman sedang berdiri di pintu kamar mandi sambil memegang pisau.
Saat itu juga, Ryan Hoy melihat istrinya yang tak lain adalah ibu kandung Isabella, sedang terbaring berlumuran darah di lantai kamar mandi. Selain itu, ia juga melihat ada tongkat baseball terletak di samping tubuh istrinya.
Isabella Dinyatakan Tidak Bersalah oleh Pengadilan
Selang beberapa jam kemudian, pihak kepolisian tiba di tempat kejadian. Polisi menemukan jasad Yun-Mi Hoy tergeletak dalam keadaan mengenaskan di lantai kamar mandi. Jasad tanpa busana tersebut juga ditemukan dengan banyak tusukan dan luka robek.
Setelah peristiwa itu, dalam waktu 16 jam sejak ditetapkan sebagai buronan, Isabella Guzman pun diringkus pihak yang berwajib. Kejadian ini terjadi saat Isabella masih berusia 18 tahun (2013) dan kini ia sudah menginjak usia 25 tahun.
Isabella tega membunuh ibu kandungnya sendiri dengan 151 kali tusukan. | Sumber gambar: Shutterstock
Ketika persidangannya di pengadilan digelar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Isabella Guzman sempat tersenyum ke arah kamera wartawan yang menyorotnya.
Hal yang mengejutkan pun justru terjadi. Pengadilan Colorado memutuskan bahwa Isabella tidak bersalah. Alih-alih dikirim ke penjara, Isabella dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah di Pueblo untuk menjalani perawatan kejiwaan.
Menurut keterangan dokter yang merawatnya, dr. Richard Pounds, Isabella didiagnosis mengalami paranoia schizophrenia.
“Dia sering menatap ruangan dengan tatapan kosong, lalu berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat, dan dia tertawa sendiri,” kata dr Richard.
Usut punya usut, Isabella Guzman menderita gangguan kejiwaan karena orangtua kandungnya bercerai sejak ia masih kecil. Kelainan kejiwaan yang dimilikinya ini membuatnya divonis tidak bersalah atas kasus pembunuhan yang ia lakukan terhadap ibu kandungnya sendiri.
Itulah kabar terkait gadis cantik pembunuh ibu kandung. Diharapkan tidak ada lagi kejadian seperti ini.
Baca Juga:
Kasus pembunuhan ibu dan bayi di Cilegon, pelaku adalah suami korban!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.