Kasus pembunuhan pegawai BNN, Indria Kameswari mencuri perhatian. Diduga, ia tewas dibunuh oleh suaminya sendiri Mochamad Akbar setelah terlibat pertengkaran.
Beredar sebuah transkrip rekaman pertengkaran Indria dengan Akbar sebelum korban ditemukan tewas. Dalam rekaman tersebut, Indria terdengar mengintimidasi suaminya terkait soal mobil.
Ada apa sebenarnya dalam kehidupan rumah tangga Indria dan Akbar? Berikut 3 fakta dalam pernikahan dibalik kasus pembunuhan pegawai BNN tersebut.
Kasus pembunuhan pegawai BNN
1. KDRT oleh istri
Indria dan Akbar berkenalan lewat media sosial yaitu Facebook sebelum akhirnya menikah pada tahun 2012. Sepanjang menjalani kehidupan pernikahan, Indria kerap melakukan KDRT terhadap suaminya, baik berupa verbal maupun fisik.
Indria sering memaki-maki Akbar dengan kata-kata kasar. Seperti yang dilansir dari Tempo, Asiyah – ibunda Akbar mengatakan bahwa anaknya sering lebam karena dipukuli oleh Indria.
Kisruh rumah tangga ini dimulai sejak Akbar tak sanggup memenuhi keinginan istrinya. Indria meminta mobil dan rumah mewah padahal saat itu usaha Akbar sebagai kontraktor sedang menurun.
2. Akbar sering terapi ke dokter jiwa
Tak tahan dengan perlakuan kasar istri, Akbar pun mulai menemui dokter jiwa. Terapinya dilakukan di RS Mitra Kemayoran sejak tahun 2013.
Diakui oleh pihak keluarga Akbar, tekanan dalam rumah tangga membuat Akbar berubah menjadi pendiam. Ia sering termenung saat sedang mengunjungi ibunya.
3. Sama-sama bukan pernikahan pertama
Menurut kakak kandung Akbar, adiknya dan Indria sama-sama pernah mengalami kegagalan dalam rumah tangga sebelumnya. Akbar merupakan suami kedua Indria.
Dari pernikahan pertama, Indria punya seorang anak laki-laki. Ia dan mantan suaminya berpisah sejak anak mereka masih balita.
Sedangkan dengan Akbar, Indria memiliki seorang balita berusia 3 tahun. Balita inilah yang pertama kali menemukan ibunya tewas terbunuh dan melaporkan pada tetangga.
Artikel terkait: Tips dari Pakar: 3 Rahasia Pernikahan Awet dan Harmonis
Cekcok dalam rumah tangga Indria Kameswari dengan Mochamad Akbar berujung maut. Mereka terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia hingga akhirnya Indria tewas di tangan suaminya sendiri.
Ciri-ciri pernikahan tidak bahagia
Kasus pembunuhan pegawai BNN, Indria Kameswari membuka mata kita. Pernikahan yang tidak bahagia ternyata bisa mengakibatkan bencana.
Agar Parents tidak terjebak dalam kondisi serupa, kenali ciri-ciri pernikahan tidak bahagia berikut ini.
- Selalu meributkan hal yang sama. Berbeda pendapat dengan pasangan adalah hal yang wajar. Namun, jika Parents selalu bertengkar untuk masalah yang itu-itu saja tanpa ada solusi, maka pernikahan Anda dalam bahaya.
- Tidak ada hal yang baik untuk dikatakan pada pasangan. Indria sering menggunakan kata-kata kasar dan makian binatang pada suaminya. Tidak hormat, mengejek, memaki, komentar negatif, sarkasme akan meracuni hubungan pernikahan Anda.
- Selalu curiga pada pasangan. Pernikahan dibangun dengan komunikasi dan rasa percaya satu sama lain. Rasa percaya juga termasuk meyakini bahwa pasangan adalah orang terbaik dalam hidup dan tidak akan menyakiti Anda.
- Lebih bahagia saat jauh dari pasangan. Hubungan pernikahan yang sehat adalah ketika Anda dan pasangan senang menghabiskan waktu bersama. Jika Anda merasa lebih bahagia ketika suami sedang tidak di rumah, mungkin ada masalah serius dalam rumah tangga Anda.
- Berbohong soal uang dan kondisi ekonomi. Saat berumah tangga, Anda dan pasangan harus jujur mengungkapkan berapa gaji yang dimiliki dan untuk apa saja uang tersebut dibelanjakan. Jika Anda mencurigai pasangan tidak jujur dan menyembunyikan uang dari Anda, maka Anda bisa menanyakan langsung padanya.
- Tidak bisa kompromi. Ketidakmampuan Anda dan pasangan untuk kompromi dan mencari solusi akan menciptakan masalah baru dalam pernikahan.
- Menggoda orang lain di dunia maya. Jika Anda atau pasangan pernah menggoda orang lain di dunia maya, maka hubungan pernikahan Anda sedang tidak stabil. Meski Anda tidak pernah berniat menemui teman online tersebut, namun setiap hal yang Anda lakukan untuk orang tersebut dapat berujung pada perselingkuhan.
Cek lagi apakah tanda-tanda tersebut di atas Anda rasakan dengan pasangan? Jika ya, coba komunikasikan dengan pasangan apa yang mengganjal selama ini.
Bila perlu, temui konselor pernikahan untuk membantu Anda dan pasangan keluar dari kondisi yang tidak bahagia ini. Jangan sampai terjebak dalam pernikahan yang tidak bahagia seperti kasus pembunuhan pegawai BNN.
Referensi: Tempo, Kumparan, Family Share
Baca juga:
5 Alasan Mengapa Pasangan Tidak Mau Bercerai Meski Pernikahannya Tak Bahagia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.