Uang merupakan identitas dari suatu negara, baik itu kertas maupun logam. Di dalamnya terdapat keterangan berupa simbol (angka dan huruf) serta potret dari pahlawan, hewan asli dan kesenian tradisional Indonesia. Tujuannya tak lebih untuk mengenalkan dan mengedukasi masyarakat Indonesia sendiri juga mancanegara mengenai siapa saja pahlawan nasional serta binatang dan kesenian asli Nusantara. Mungkin Anda penasaran apa saja flora dan fauna di uang rupiah, berikut ini penjelasan Bank Indonesia dari lamannya serta beberapa sumber lain.
Penjelasan mengenai Gambar Flora dan Fauna di Uang Rupiah
1. Bunga Anggrek Bulan
Bunga nasional yang ditampilkan pada uang Rp100.000 (tahun emisi 2016) adalah bunga Anggrek Bulan. Anggrek Bulan pertama kali ditemukan oleh Carl Ludwig Blume, seorang Botani Belanda. Di uang ini, Anggrek Bulan tampil di bagian belakang bersama dengan Tari Topeng Betawi dan pemandangan Raja Ampat.
Artikel terkait: 9 Cara Merawat Anggrek Agar Tumbuh Subur dan Indah Berbunga
2. Bunga Jepun Bali
Kalau Bunda ke Bali, Bunda akan kerap menemukan jenis bunga ini di tempat persembahyangan. Iya, bunga Jepun Bali ini juga dikenal sebagai Bunga Kamboja yang biasa digunakan masyarakat Hindu di Bali dalam upacara keagamaan.
Jepun Bali nampak di bagian belakang uang Rp50.000 tahun emisi 2016 bersama dengan Tari Legong dan Taman Nasional Komodo.
3. Anggrek Hitam, Flora dan Fauna di Uang Rupiah
Bunga anggrek hitam terdapat di bagian belakang uang Rp20.000 yang berwarna hijau. di bagian tersebut, bunga anggrek hitam bersanding dengan gambar penari Gong dan pemandangan Derawan. Anggrek Hitam adalah salah satu jenis bunga langka yang berasal dari Papua.
4. Bunga Cempaka Hutan Kasar
Bunga Cempaka Hutan Kasar berasal dari Sulawesi Barat. Tanaman ini bisa tumbuh di ketinggian 45 meter. Penasaran dengan penampakannya di uang? Coba cek uang Rp10.000 (tahun emisi 2016) di dompet Anda, bunga ini ada di sana di bagian belakangnya bersama Taman Nasional Wakatobi dan Tari Pakarena.
5. Bunga Sedap Malam
Cek uang Rp5.000 (tahun emisi 2016) Anda dan lihat bagian belakangnya. Di sana terpampang pemandangan alam Gunung Bromo, Tari Gambyong, dan juga bunga Sedap Malam. Oleh masyarakat Suku Asmat bunga ini sudah sejak lama digunakan sebagai bahan pembuatan minyak wewangian.
6. Bunga Jeumpa, Flora dan Fauna di Uang Rupiah
Ini merupakan simbol keindahan dari Kota Aceh. Bunga Jeumpa terdapat di uang pecahan Rp2.000 tahun emisi 2016 yang berwarna abu-abu –bersama dengan Ngarai Sianok dan Tari Piring.
7. Bunga Anggrek Larat
Di bagian belakang uang Rp1.000 (tahun emisi 2016) terdapat penampakan bunga Anggrek Larat yang berasal dari Maluku, dengan pemandangan Banda Naira dan Tari Tifa. Sementara bagian depannya terpampang wajah dari pahlawan wanita Cut Meutia.
Artikel terkait: 11 Cara Merawat Tanaman Hias untuk Pemula, Bikin Tanaman Tumbuh Subur
8. Kelapa Sawit, Flora dan Fauna di Uang Rupiah
Sudah jelas bahwa Indonesia merupakah salah satu penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Tanaman ini pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda ke Indonesia di tahun 1848. Anda bisa melihat kelapa sawit di uang koin pecahan Rp1.000 (tahun emisi 1993).
9. Bunga Melati Putih
Nah, flora dan fauna di uang rupiah selanjutnya ada bunga Melati Putih. Bunga ini cukup populer di Indonesia karena kerap digunakan dalam upacara keagamaan dan adat istiadat, misalnya dalam upacara pernikahan. Melati Putih terdapat pada uang pecahan koin Rp500 (tahun emisi 2003).
Fauna di Uang Rupiah
Burung Cendrawasih yang pernah muncul di pecahan logam Rp50,-.
Untuk fauna, lebih banyak ditampilkan pada uang logam atau koin rupiah, nih, Bunda. Berbeda dengan bunga nasional yang lebih banyak terpampang di uang kertas. Yuk dicek hewan apa saja yang dipilih negara untuk tampil di uang rupiah.
1. Burung Jalak bali
Burung Jalak Bali ada pada uang logam Rp200 yang dikeluarkan Bank Indonesia tahun emisi 2003. Ini adalah burung Jalak yang hanya dapat ditemukan di bagian barat Pulau Bali. Di tahun 1991 burung dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali.
2. Burung Kakaktua Raja
Dulu habitat Kakatua Raja pernah menjadi habitat yang terbesar di Indonesia di mana sebagian besar berada di Papua. Namun sekarang keberadaannya sudah semakin punah karena perburuan liar, sehingga pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 yang menyebutkan burung ini sebagai hewan yang dilindungi. Kakaktua Raja ada pada uang logam pecahan Rp100 (tahun emisi 2003).
3. Burung Kepodang
Burung Kepodang ini bukan burung asli Indonesia. Asal burung adalah dari daratan Cina yang kemudian hijrah ke Indonesia. Meski bukan asli Indonesia, Burung Kepodang dijadikan salah satu maskot Provinsi Kota Jawa Tengah dan pernah masuk dalam pecahan uang Rp50 di tahun emisi 1999.
Burung ini umumnya hidup di hutan-hutan tropis yang banyak tersebar di wilayah Asia Tenggara, dan di Indonesia burung ini banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
4. Burung Cendrawasih, Flora dan Fauna di Uang Rupiah
Burung yang berasal dari Papua ini terdapat pada uang pecahan koin logam Rp50. Awalnya uang ini dicetak pada tahun emisi 1945 dan pada 1959, dan pernah juga dicetak pada pecahan uang kertas Rp.1.000 dan Rp2.000 tapi ditarik kembali di tahun 1966. Kemudian dicetak kembali pada uang kertas Rp20.000 di tahun 1992.
5. Burung Goura Victoria
Banyak yang kurang familiar dengan jenis burung ini. Ini adalah sejenis burung mambruk atau burung dara mahkota, dan asalnya ternyata juga dari Papua. Gambar burung ini ada pada pecahan uang koin Rp25 emisi dan uang kertas Rp100 yang berwarna merah. Uang kertas ini dicetak pada 1984 dan kini sudah tidak beredar lagi.
Burung Dara Mahkota (Goura Victoria) adalah burung dengan warna yang sangat elegan. Umumnya bulu pada tubuh burung ini berwana abu-abu kebiruan, sangat sinkron dengan warna matanya yang merah.
Ia memiliki jambul seperti renda berwarna biru elegan, dan di bagian dadanya berwarna maroon. Dan satu lagi yang khas dari burung ini adalah mahkota di kepalanya yang menyerupai kipas dengan ujung putih.
Menurut IUCN Red List (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), burung ini dikategorikan sebagai ‘rentan’ atau hampir punah dan didaftarkan dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) of Wild Fauna and Flora Appendix II sebagai burung yang terancam punah. Jadi keberadaannya dilindungi oleh undang-undang.
Artikel terkait: Inilah 8 Jenis Burung yang Tidak Bisa Terbang, Si Kecil Sudah Tahu Belum?
Flora dan Fauna di Uang Rupiah yang Tak Beredar lagi
Selain hewan-hewan di atas, masih banyak jenis binatang lain yang pernah muncul di uang rupiah versi lama. Ini dia binatang-binatang tersebut:
1. Komodo
Spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di Pulau Komodo, Nusa Tenggara. Binatang ini pernah muncul di uang pecahan logam Rp100.000 di tahun 1974 dan uang kertas Rp2.500 di tahun 1957.
2. Orang Utan
Jenis kera besar yang hidup di Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera ini pernah muncul di uang pecahan kertas Rp500. Jauh sebelum itu, hewan ini juga muncul di uang kertas Rp5 di tahun 1957.
3. Badak Jawa
Badak Jawa adalah 1 dari 5 jenis badak yang masih ada dan hidup di kawasan Asia. Binatang ini termasuk mamalia yang paling langka di dunia. Badak Jawa pernah muncul di uang pecahan kertas Rp25 tahun 1957.
4. Harimau Sumatera
Ini jenis harimau yang habitat aslinya terdapat di Pulau Sumatera, dan termasuk satwa yang terancam punah. Hewan ini pernah muncul di uang pecahan kertas Rp500 tahun 1957 dan logam Rp2.000 tahun 1974.
Reptil bertubuh besar ini ada banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Kemunculan buaya di uang rupiah ada pada tahun 1957, yakni di uang pecahan kertas Rp50.
5. Gajah Sumatera
Mamalia ini merupakan mamalia terbesar di Indonesia dan hanya terdapat di Pulau Sumatera. Keberadaannya saat ini sudah terancam punah. Gajah Sumatera pernah nampang di pecahan kertas Rp1.000 tahun 1957.
6. Bawean
Merupakan jenis rusa yang saat ini hanya ditemukan di Pulau Bawean di tengah Laut Jawa dan juga terancam punah. Rusa Bawean bisa ditemukan di uang pecahan keras Rp10 tahun 1957.
7. Tupai
Jenis mamalia bertubuh kecil yang mirip bajing ini muncul di pecahan uang Rp100 tahun 1957.
***
Harapannya, dengan memelajari ragam ciri khas uang rupiah di pecahan kertas dan logam, kita bisa belajar mengenali budaya asli serta flora dan fauna di uang rupiah. Jangan lupa ajarkan juga kepada anak-anak di rumah, ya, Bunda.
Baca juga:
5 Fakta Tentang Video Uang Baru Nominal 1.0 yang Viral di Media Sosial
11 Pahlawan Nasional yang Diabadikan di Mata Uang Rupiah, Siapa Saja Mereka?
100 Dolar Berapa Rupiah? Intip 4 Keuntungan Menabung Mata Uang Asing
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.