Setelah menikah dan punya anak, financial goals alias tujuan keuangan tentu semakin bertambah. Mulai dari menyiapkan dana melahirkan, uang pendidikan anak, dana darurat, menyiapkan dana liburan sampai pensiun.
Dari sekian banyaknya tujuan keuangan keluarga, Annisa Steviani selaku perencana keuangan bersertifikasi, mengatakan ada 2 tujuan keuangan utama yang wajib dipunya semua pasangan.
Yang pertama, adalah memiliki dana darurat. Hal ini memang tidak terlepas dari ketidakpastian dalam hidup. Apa pun bisa terjadi, dan berjalan tidak sesuai rencana. Kadang ada saja kejadian di luar dugaan yang butuh penanganan segera dan biayanya nggak sedikit. Untuk itulah dana darurat diperlukan.
Yang kedua adalah memiliki dana pensiun. Menurut Annisa, mengumpulkan dana pensiun sebaiknya tidak ditunda, lantaran nominal yang ditargetkan untuk dikumpulkan tidaklah sedikit.
”Dana pensiun ini tentu saja perlu dimulai sesegera mungkin, baiknya sejak mulai awal bekerja agar waktu yang dimiliki masih panjang karena nominal yang perlu dikumpulkan itu tidak sedikit. Jangan ditunda karena pada saat kita tidak punya dana pensiun, risikonya anak akan jadi generasi sandwich,” tutur Annisa.
Artikel Terkait: Mengenal Dana Pensiun, Apa Saja Fungsi dan Jenisnya?
Faktanya, nih, mengatur keuangan keluarga tidak semudah yang dibayangkan. Jika salah langkah, justru bisa memunculkan konflik. Ya, ada kalanya masalah keuangan bisa menjadi badai tersendiri yang mengintai kehidupan rumah tangga pasangan.
Agar financial goals bisa tercapai, nyatanya setiap pasangan memang perlu memulai untuk mengelolanya dengan cara yang sehat. Yuk, intip tips dari Annisa Steviani, perencana keuangan bersertifikasi yang ia bagikan dalam sesi MultiFintamin Jago.
6 Kunci Tercapainya Financial Goals Keluarga
1. Ketahui Pengeluaran Bulanan
Menurut pengamatan Annisa, masalah utama keuangan yang sering dihadapi pasangan suami istri ternyata adalah tidak tahu persis berapa total pengeluaran bulanan.
“Yang tadinya sebelum menikah hanya ada pengeluaran pribadi, sekarang juga harus mikirin pengeluaran rumah tangga. Belum lagi saat nanti punya anak, harus memperhitungkan kebutuhan anak juga.”
2. Mengelola Keuangan Jadi Tanggung Jawab Bersama
Selanjutnya, Annisa menegaskan bahwa demi tercapainya financial goals, mengelola keuangan keluarga tentu saja jadi tugas bersama. Sayangnya, seringkali suami menyerahkan soal keuangan ke istri karena menganggap perempuan pasti bisa mengelola uang.
“Berumah tangga melibatkan dua orang, maka keduanya harus saling bertanggung jawab dan menyepakati bersama bagaimana uang harus dikelola atau siapa yang lebih sanggup mengelola keuangan keluarga,” tegas perempuan yang kerap disapa Icha ini.
Artikel Terkait: Bantu Capai Tujuan Keuangan, Simak 5 Hal Ini Sebelum Mulai Investasi Reksa Dana
3. Evaluasi Keuangan Bersama
Setelah saling terbuka dalam mengatur dan mengelola keuangan bersama, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengevaluasi keuangan bersama. Annisa mengingatkan agar pasangan suami istri perlu meluangkan waktu untuk duduk bareng membahas perencanaan keuangan selanjutnya akan seperti apa.
Saat melakukan ini, keterbukaan menjadi faktor penting. Meluangkan waktu untuk duduk bersama pasangan dan fokus membicarakan masalah keuangan, bisa jadi salah satu cara untuk memulai mengelola keuangan rumah tangga.
4. Memiliki Batasan (Boundaries) Bagi Generasi Sandwich
Jika Parents termasuk generasi sandwich, yang ‘terjepit’ karena memiliki tanggung jawab untuk membiayai orang tua, hal ini tentu saja menjadi salah satu poin yang harus dibicarakan. Berapa jumlah dan dari mana uang yang akan disisihkan sebagian untuk membantu orang tua atau anggota keluarga lain, kemudian sepakati.
“Selain itu, untuk generasi sandwich juga perlu bersikap tegas dan membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan atau gaya hidup yang ingin dijalankan orang tua. Karena dengan penghasilan yang terbatas, tidak semua keinginan orangtua, perlu langsung dipenuhi segera kecuali yang memang bersifat darurat,” tegasnya.
5. Jangan Lupa Susun Anggaran
Artikel Terkait: Sering Disepelekan, Ini 5 Manfaat Pentingnya Mencatat Pengeluaran Harian
Financial goals bisa dicapai jika pasangan suami istri bisa menyusun anggaran dan konsisten dalam melakukannya. Untuk budgeting, tips dari Annisa, tidak perlu mencatat semua hal kecil yang bersifat perintilan, misalnya saja biaya parkir.
6. Gunakan Kantong Jago
Agar budgeting menjadi mudah dan praktis, Annisa bersama suami memanfaatkan aplikasi Jago. Kantong Jago ibarat amplop digital, yang bisa digunakan untuk menyimpan dana sesuai kebutuhan dan pengeluaran setiap bulannya. Mulai dari rumah tangga seperti grocery shopping, bayar listrik, kuota internet atau wifi, sampai lifestyle. Semua bisa dibagi langsung di Kantong Jago.
“Pakai Kantong Jago ini seru banget karena bisa memisahkan kebutuhan ke dalam kantongnya masing-masing. Jadi budget nggak akan bercampur. Dengan kantong Jago ini juga bisa mencegah ‘kebocoran halus’.
Kalau mau kolaborasi keuangan bersama pasangan, baik Kantong Nabung maupun Kantong Bayar bisa dijadikan Kantong Bersama. Manage keuangan bareng jadi transparan karena masing-masing bisa lihat riwayat transaksi di Kantong Bersama,” pungkas Annisa.
Baca Juga:
id.theasianparent.com/usaha-yang-menjanjikan-di-masa-depan
Jarang disadari! Ini Gejala Kekerasan Finansial dalam Rumah Tangga