Film Bebas merupakan film terbaru dari duo pembuat film terkenal Ada Apa Dengan Cinta, yakni Mira Lesmana dan Riri Riza.
Dalam pembuatan film ini, Miles Production bekerjasama dengan CJ Entertainment. Pasalnya, film ini merupakan proyek film remake dari film Korea Selatan berjudul Sunny, sebuah film yang tayang pada tahun 2011 lalu di Korea dan menjadi film Box Office yang hits di sana.
Rencananya, film Bebas mulai bisa dinikmati di bioskop Tanah Air tanggal 3 Oktober nanti. Mengingat film ini berlatar belakang kisah anak-anak remaja, mungkin Parents bertanya-tanya apakah film ini aman bila ditonton bersama anak?
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
5 Hal penting tentang film Bebas yang perlu Anda ketahui
1. Bebas menjadi film nostalgia bagi para orangtua milenial
Film Bebas mengambil latar waktu tahun 1995/1996 pada kisah para tokoh remajanya, jadi bagi Anda yang lahir di tahun 90-an, atau bahkan menjalani masa remaja di era tersebut, kemungkinan akan mengalami nostalgia saat menonton film ini.
“Tahun 1995 bagi saya adalah tahun yang istimewa, banyak peristiwa penting terjadi di tahun itu. Miles Films juga berdiri di tahun 1995,” kata Riri Riza, selaku sutradara Film Bebas.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa Era 90-an merupakan periode penting, di Indonesia terjadi banyak perubahan sehingga membuat semua generasi yang lahir di tahun 90-an dan setelah memiliki nostalgia terhadap tahun-tahun tersebut. Termasuk para orangtua milenial, yang mungkin bertemu dengan pacar pertama yang kini menjadi suami pada era tahun 90-an.
2. Film Bebas diperuntukkan bagi anak 13 tahun ke atas
Ditemui dalam acara Press Conference Film Bebas di Warunk Upnormal Sudirman Plaza, (05/09), Mira Lesmana selaku produser menyatakan bahwa film ini ditujukan untuk bagi mereka yang berusia 13 tahun ke atas.
“Karena yang akan merasa relate dengan film ini adalah mereka yang sudah mengalami masa SMP dan SMA,” tuturnya.
Meski ratingnya 13 tahun ke atas, wanita yang akrab disapa Mirles ini mengatakan bahwa tidak ada adegan tidak pantas atau seronok dalam film ini. Hanya saja, kehidupan masa remaja dan masa dewasa yang digambarkan dalam film lebih akan lebih dimengerti oleh mereka yang sudah pernah menjalani masa sekolah SMA dan SMP.
3. Adaptasi film Korea dengan unsur lokalitas tinggi
Saat hendak membuat adaptasi film Sunny, Mira Lesmana mengaku sudah melakukan survei untuk melihat seberapa banyak sekolah khusus perempuan di Jakarta. Karena FIlm Sunny bercerita tentang 7 orang siswi yang bertemu di sebuah sekolah khusus perempuan.
“Ternyata jumlahnya tidak banyak, sehingga kami memutuskan untuk membuat latar belakangnya sebuah sekolah negeri. Dan mengganti salah satu tokohnya menjadi laki-laki, untuk menguatkan suasana persahabatan. Dengan konsep betapa para sahabat perempuan menghormati teman lelakinya ini, dan si lelaki juga sangat menghormati teman-teman perempuannya.”
Untuk menghidupkan suasana tahun 90-an, syuting dilakukan di daerah Blok M dan Melawai. Unsur lokalitas yang digambarkan juga lebih kental dengan konsep pergaulan anak 90-an dan pengambilan setting yang sesuai dengan anak remaja di era 90-an.
4. Ada dua tokoh dalam film Sunny yang tidak ada dalam Bebas
Jika Anda sudah pernah menonton film Sunny, maka Anda akan tahu bahwa di dalam film tersebut, ada 7 orang perempuan yang menjadi tokoh utama. Dalam versi adaptasi ini, ada dua tokoh yang dihilangkan.
“Ada satu karakter utama yang kami drop, dan dua karakter pendukung yang juga tidak kami masukkan dalam film ini.”
Mirles menambahkan, alasan mengapa ada beberapa karakter dalam film Sunny yang tidak dimasukkan, karena kisahnya terlalu banyak yang harus diceritakan.
“Menurut kami, dari 3 karakter yang kami drop ini, sisanya sudah cukup untuk kami adaptasi menjadi film di Indonesia,” tutur Mirles.
5. Bertabur bintang papan atas Indonesia
Nama Indy Barends, Susan Bahtiar, Marsha Timothy, Widi Mulia dan Baim Wong menghiasi deretan pemain film ini. Selain mereka, para aktor dan aktris remaja yang sedang naik daun juga turut menjadi pemain dalam film ini.
Selain menjadi produser, Mira Lesmana juga ikut menulis skenario film ini. Dengan pengalaman menelurkan Box Office seperti Petualangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta, tentunya kita tak perlu ragu dengan kualitas film garapan Miles Production.
Jadi, siapa yang sudah tidak sabar untuk menonton filmnya tanggal 3 Oktober nanti ya? Mau ajak pasangan, para sahabat, atau anak yang sudah beranjak remaja, nih, Parents?
***
Baca juga:
Film Gundala layak dinikmati anak-anak? Ini pendapat para orangtua dan psikolog
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.