Wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki aneka ragam hewan. Berdasarkan persebaran habitatnya, hewan-hewan tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu fauna asiatis, fauna australis, dan fauna peralihan.
Kali ini kita akan membahas tentang fauna peralihan. Fauna peralihan adalah satwa Indonesia bagian tengah, karena letak habitatnya yang secara geografis berada di Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Fauna peralihan dipengaruhi oleh satwa dari benua Australia dan Asia. Ini menjadi kelebihan dari wilayah peralihan dimana satwanya memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan naturalis yang ingin mengadakan penelitian.
Istilah peralihan sendiri terkait dengan sejarah zaman es jutaan tahun lalu ketika Sundaland (perpanjangan dari pulau Sulawesi) masih menyatu dengan benua Asia.
Artikel terkait: 7 Contoh Fauna Australis dan Ciri-cirinya, Hewan Khas Indonesia Timur
8 Contoh Fauna Peralihan
Berikut ini adalah satwa yang berhabitat di wilayah peralihan. Perlu digarisbawahi, kategori satwa peralihan harus bersifat endemik alias tidak ditemukan di wilayah lain, dan tanpa campur tangan manusia. Misalnya kuda Sumbawa yang sengaja didatangkan dari luar pulau Nusa Tenggara.
1. Anoa
Anoa memiliki nama latin Bubalus sp. Hewan ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu anoa dataran rendah (Bubalus desdrepassicornis) dan anoa pegunungan (Bubalus quarlesi).
Anoa memiliki karakter asiatis yang sangat kuat. Jika dirunut ke silsilah nenek moyang, anoa termasuk anggota keluarga Bovidae yang berasal dari benua Asia.
2. Komodo
Foto: Instagram @indonesiajuaratrip
Komodo adalah kadal besar yang panjangnya bisa mencapai 3 meter dan berat 100 kg. Selain menempati Pulau Komodo, reptil ini juga ditemukan di pulau Flores, Rinca, Gili Motang dan Gili Dasami.
Diperkirakan, ukuran Komodo yang besar itu akibat adanya insular gigantisme, dan sumber makanan yang melimpah di pulaunya.
Komodo memiliki kekerabatan dengan fauna dari benua Australia, Megalania. Namun sayangnya kadal itu sudah punah.
Artikel terkait: Bikin Terpesona! Inilah 10 Hewan Terindah di Dunia
3. Tarsius
Tarsius merupakan satu-satunya primata yang tinggal di wilayah peralihan dari genus Tarsidae. Spesies ini memiliki wilayah persebaran yang cukup luas meski hanya di lingkup Asia tenggara.
Tarsius termasuk fauna peralihan yang dipengaruhi oleh sentimen asiatis.
4. Burung Maleo
Burung Maleo merupakan unggas yang hanya tinggal di beberapa daerah pulau Sulawesi. Nama ilmiahnya Macrocephalon maleo.
Burung ini memiliki jalur keturunan yang sama dengan ayam hutan, burung puyuh, dan kalkun.
Para ilmuwan berbeda pendapat mengenai asal usul burung Maleo, apakah ia lebih dipengaruhi benua Asia atau benua Australia.
5. Kupu-Kupu Sulawesi
Pulau Sulawesi boleh dibilang memiliki ‘kerajaan’ kupu-kupu. Di sini terdapat keanekaragaman varietas kupu-kupu yang paling banyak di Indonesia. Salah satunya yang tidak dapat ditemukan di tempat lain yaitu spesies kupu-kupu bidadari (Cethosia myrina).
Kupu-kupu bidadari termasuk jenis kupu-kupu sayap renda, karena bentuk sayapnya yang meliuk mirip renda. Di tangan kolektor, kupu-kupu ini bisa dijual hingga Rp 700 ribu per ekor.
Artikel terkait: Tidak Hanya Katak, Ini Jenis dan Contoh Hewan Amfibi yang Perlu Anak Ketahui
6. Babirusa
Babyrousa babirussa merupakan hewan endemik Pulau Sulawesi. Silsilahnya termasuk ke dalam keluarga Suidae dan hewan berkuku genap sama seperti babi dan celeng. Meski namanya babirusa, namun ia tidak ada hubungan dengan rusa.
7. Burung Julang
Burung Julang punya daya pikat berupa bulu warna-warni yang indah. Kelebihan ini justru membuatnya dalam bahaya karena banyak diburu manusia. Tak heran jika populasi burung julang kian sedikit.
8. Kuskus
Foto: Liputan6
Mamalia imut yang tinggal bergelantungan di pohon ini merupakan hewan marsupial, yaitu ia menyimpan anaknya pada sebuah kantong di depan perut hingga tumbuh besar dan mampu untuk mencari makanannya sendiri.
Persebaran kuskus di wilayah Indonesia tidak hanya terdapat di wilayah peralihan Sulawesi dan Maluku, namun juga di wilayah yang dipengaruhi kuat oleh satwa Australia seperti Papua.
Hal tersebut menandakan bahwa kuskus adalah fauna peralihan yang dipengaruhi sentimen Australis. Terlebih lagi karakteristiknya yang punya kantong anak, mirip dengan kanguru.
Itulah beberapa contoh fauna peralihan. Keberadaannya menambah keberagaman hewan di wilayah Nusantara dan sudah selayaknya kita lestarikan.
***
Baca juga:
Kenali 3 Tahap Daur Hidup Capung, Serangga Unik Si Penjaga Keseimbangan Ekosistem
6 Macam Perubahan Wujud Benda dan Contohnya, Ajarkan pada Si Kecil
Simak 5 Fakta Unik Bunga Matahari, Termasuk Mampu Serap Radiasi Nuklir!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.