Faktanya, tutup sikat gigi bisa jadi sarang kuman di kamar mandi, lho!
Sebelum mengetahui alasan tutup sikat gigi bisa jadi sarang kuman, Anda perlu mnegtahui tentang bakteri yang bisa tinggal di sikat gigi.
Sikat gigi bisa menyebarkan bakteri fecal
Menurut hasil penelitian Asosiasi Mikrobiologi Amerika tentang kebersihan di kamar mandi bisa jadi membuat kulit kita merinding, – dan segera berpikir, “Sudah benarkah cara saya menyimpan sikat gigi?”
Penelitian ini menemukan, anak-anak sekolah yang menggunakan kamar mandi bersama-sama, sikat gigi mereka ternyata juga berpotensi menyebarkan kelompok bakteri fecal.
Bakteri fecal adalah kelompok bakteri patogen (penyebab penyakit) dan sebagai penunjuk bahwa tingkat sanitasi pada lingkungan tersebut sangat rendah. Bakteri golongan ini biasanya berasal dari kotoran manusia atau hewan mamalia.
Saat menggunakan kamar mandi bersama-sama, perilaku kesehatan individu yang tidak sama bisa menjadi penyebab menyebarnya jenis bakteri penyebar penyakit ini.
Dan kemungkinan seperti ini pun bisa juga terjadi di kamar mandi rumah tangga; terutama rumah yang dihuni oleh banyak anggota keluarga.
Mendengar fakta seperti ini, bisa jadi kita langsung memikirkan cara untuk melindungi sikat gigi yang kita gunakan. Mungkin dengan menyimpannya di rak toiletries yang tertutup, memilih sikat gigi dengan penutup atau malah menyimpannya pada wadah-wadah toiletris yang biasa kita bawa saat bepergian.
Tentu saja, tujuannya adalah menjauhkan sikat gigi kita dari kontaminasi dan utamanya permukaan toilet. Namun pada kenyatannya cara ini justru merupakan cara yang salah.
Menggunakan tutup sikat gigi justru tidak sehat
Menggunakan tutup sikat gigi tidak berarti melindungi sikat dari pertumbuhan bakteri. Sebaliknya adanya tutup sikat gigi justru menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi bakteri untuk terus berkembang biak.
“Tutup sikat gigi membuat bulu-bulu sikat tetap lembab. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri.
Tutup sikat gigi juga membuat kepala sikat tidak pernah kering hingga waktu kita akan menggunakannya lagi,” jelas Laura Aber, peneliti pasca sarjana dalam studi tersebut.
Lalu bagaimana seharusnya kita menyimpan sikat gigi?
Cara menyimpan sikat gigi yang benar
Asosiasi Gigi Amerika (ADA) merekomendasikan bagaimana sebaiknya kita menyimpan dan membersihkan sikat gigi dengan benar.
1. Jangan menggunakan sikat gigi bersama-sama
Menggunakan sikat gigi bersama-sama akan memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh dan mikroorganisme yang menyebabkan naiknya resiko infeksi penyakit.
2. Usai digunakan, cuci sikat gigi dengan air mengalir
Bersihkan sikat gigi dari sisa pasta gigi dan kotoran lain menggunakan air yang mengalir. Simpan sikat dengan posisi berdiri dan kering anginkan hingga saat Anda hendak menggunakannya lagi.
Jika ada beberapa sikat yang harus disimpan dalam tempat yang sama, usahakan agar sikat gigi berdiri terpisah untuk menghindari adanya kontaminasi silang.
Baca juga: Trik Mudah Agar Anak Mau Menggosok Gigi
3. Jangan terlalu sering menutup sikat gigi dalam kondisi basah
Selalu kering anginkan sikat gigi terlebih dahulu sebelum menggunakan penutup atau menyimpannya di tempat-tempat yang tertutup. Kondisi sikat yang lembab justru menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan bakteri dibandingkan udara terbuka.
4. Ganti sikat setiap 3-4 bulan sekali
Bulu sikat gigi akan mengembang karena dipakai dan dibersihkan. Otomatis keefektifan pembersihannya pun akan berkurang.
Kerusakan sikat gigi tentu saja bergantung dari cara pemakaian masing-masing individu. Gantilah sikat bila memang bulu sikatnya sudah mengembang. Dan biasanya sikat gigi anak lebih cepat rusak dan kotor dibanding orang dewasa.
5. Tutup toilet sebelum Anda menyiram
Selain langkah di atas, ada lagi kunci utama untuk meminimalisir penyebaran bakteri di kamar mandi kita, yaitu dengan menutup toilet sebelum menyiramnya. Cara ini akan mencegah partikel kotoran tidak mengenai benda atau daerah sekitar toilet, paling tidak sejauh 6 kaki.
Jadi, bagaimana, sudah benarkah cara kita menyimpan sikat gigi?
Baca juga artikel menarik lainnya:
10 Menu Sarapan yang Kurang Sehat
Resep Cemilan Sehat untuk Anak yang Tidak Suka Sayuran
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.