Hari pertama di tahun 2021 ini menjadi tahun yang nahas bagi Christine Angelica Dacera. Pramugari asal Filipina ini harus kehilangan nyawanya. Diduga wanita berusia 23 tahun itu diperkosa oleh sejumlah pria, dan tubuhnya ditemukan di dalam sebuah bathub kamar hotel. Fakta pramugari Filipina meninggal dunia ini mengejutkan banyak orang.
Kabar ini tentu sangat mengejutkan keluarga besarnya. Menganggap bahwa kematiannya bukanlah sesuatu yang wajar, orangtua Christine dibantu perusahaan maskapai tempat Christine bekerja menuntut keadilan hukuman setimpal bagi para pelaku.
Kabar terakhir, beberapa pelaku yang sudah tertangkap terpaksa dilepaskan oleh kepolisian karena kurangnya bukti.
Berikut ini beberapa fakta pramugari Filipina meninggal di bathub kamar sebuah hotel pada hari pertama tahun baru 2021.
8 Fakta Pramugari Filipina Meninggal Dunia
1. Terlihat di Depan Publik Terakhir Kali Saat Check In di Hotel
Seperti ditulis Rappler.com, Christine terakhir kali terlihat di depan umum pada 31 Desember 2020 saat check in di City Garden Grand Hotel, Makati City, Filipina. Saat itu ia datang ke hotel bersama 3 temannya, yaitu Rommel Galido, Gregorio Angelo Rafael de Guzman, dan John Pascual Dela Serna III (kita sebut sebagai kelompok pria 1).
Polisi mengidentifikasi ketiga teman Christine sebagai gay. Dan saat itu mereka semua menempati kamar 2209.
Masih melansir Rappler, De Guzman dalam sebuah wawancara di televisi, 5 Januari, mengatakan dirinya baru bertemu Christine pada 31 Desember.
2. Pesta yang Diadakan Christine Mengundang Lebih Banyak Pria
Semakin malam, ternyata tak hanya mereka yang ada di kamar tersebut. Mendekati pergantian tahun, ada lebih banyak lagi pria yang bergabung dengan pesta mereka (kelompok pria 2). Philippine Star mengatakan hubungan mereka adalah “teman dari teman”. Polisi melaporkan setidaknya ada 9-12 orang yang berada di kamar tersebut.
De Guzman sendiri mengaku tidak mengenal laki-laki yang datang kemudian selain dua teman lelakinya yang masuk bersamanya. Ia hanya menjelaskan, para pria pendatang itu terlihat lebih tua dan mereka juga tampak gay.
Pengacara Brick Reyes yang juga pengacara keluarga Christine mengatakan kelompok pria kedua itu datang dari kamar sebelah, 2207.
3. Sempat Menelepon Sang Ibu
Dalam wawancaranya dengan GMA News pada 4 Januari 2021, Sharon, ibunda Christine, bercerita bahwa dirinya sempat ditelepon putrinya itu sekitar pukul 12:30 tanggal 1 Januari.
Dan rekaman CCTV yang mengarah ke lorong hotel menunjukkan pada pukul 3:22 di tanggal 1 Januari itu Christine sedang berbicara dengan seorang pria. Saat mereka mengobrol ada dua pria lain berjalan melintasi mereka, dan ada 3 pria lain terlihat di latar belakang.
4. Ditemukan Tak Bernyawa di Bathub Kamar Hotel
Salah seorang teman Christine, Rommel Galida, bangun sekitar pukul 10 pagi dan menemukan Christine berada di dalam bak mandi. Karena mengira Christine tertidur, Galida menyelimuti tubuh temannya itu dan ia pun pergi tidur kembali.
Pada tengah hari, Galida bangun kembali dan memeriksa keadaan Christine. Ia kemudian menyadari bahwa kondisi Christine tak wajar. Wajahnya sangat pucat. Ia lalu menelepon De Guzman dan Dela Serna untuk meminta bantuan.
De Guzman mengatakan, Christine sudah tak bernapas saat ia tiba di tempat kejadian. Namun ia juga mengaku tubuh wanita itu masih terasa hangat saat mereka mengangkatnya dari bak mandi. Bahkan De Guzman sempat melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR) kepada Christine tapi tidak membuahkan hasil.
Pihak hotel juga sempat memanggil tim penyelamat dari aula Poblacion barangay, tetapi tidak ada yang datang, sehingga mereka akhirnya memutuskan untuk membawa Christine ke Pusat Medis Makati. Di sanalah ia dinyatakan sudah meninggal pada saat kedatangan, yaitu pukul 5 sore berdasarkan catatan polisi.
5. Polisi Menangkap 3 Orang Laki-laki yang Diduga sebagai Pelaku
Di hari itu polisi menahan 3 orang pria yang hadir dalam insiden tersebut. Namun kata Kepala Polisi Makati Kolonel Harold Depositar dalam wawancaranya dengan CNN Filipina (5/1), salah seorang di antaranya pergi tanpa sepengetahuan penyidik. Dan seorang pria lain yang juga hadir menyerahkan diri kemudian. Mereka tetap berada di tahanan hingga tanggal 6 Januari.
Saat itu, polisi belum mengumumkan adanya kecurangan. Mereka tidak dapat segera membedakan apakah insiden tersebut merupakan kasus pemerkosaan atau pembunuhan.
6. Diduga Diperkosa Beramai-ramai
Dengan melihat memar dan luka di kaki Christine, polisi Makati mencatat kemungkinan pemerkosaan atau pemerkosaan beramai-ramai. Polisi juga menemukan jejak sperma di alat kelamin korban. Namun hal ini harus dipastikan lagi melalui laporan medico-legal lengkap termasuk laporan toksikologi.
Dan pada 4 Januari, polisi menyatakan kematian Christine sebagai kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Pelaku terduga ada 11 orang laki-laki, di mana 3 di antaranya termasuk teman-teman Christine: De Guzman, Gregorio, dan Dela Serna.
“Berdasarkan penyelidikan awal, terjadi pelecehan seksual,” kata juru bicara Kepolisian Nasional Filipina Brigadir Jenderal Ilderbrandi Usana.
Pernyataan senada juga datang dari Kapolsek Makati Kolonel Harold Deposita yang mengatakan kematian Christine bukanlah hal yang wajar.
“Yang pasti, ada paksaan pada tubuh. Luka memar, lecet. Itu tidak normal saat berhubungan,” kata Harold.
7. Keluarga Minta Otopsi Ulang
Namun meski menemukan jejak sperma tersebut, hal itu tidak dimasukkan ke dalam temuan otopsi. Laporan otopsi yang dikeluarkan oleh Mayor PNP Michael Nick Sarmiento justru menyatakan Cristine meninggal karena “pecahnya aneurisma aorta” atau robeknya aorta (pembuluh darah terbesar di tubuh yang mengalir melalui jantung).
Pihak keluarga korban akhirnya meminta kepolisian untuk melakukan otopsi ulang.
Bagaimana aorta Christine pecah masih jadi diperdebatkan. Polisi berspekulasi bahwa korban mungkin bius, dianiaya, atau akibat dari miras.
Hingga kini bahkan polisi belum mendapatkan kesaksian dari sebagian besar pria yang diduga pelaku. Belum jelas juga bagaimana Chrisine bisa berakhir di bak mandi. Juga apa yang terjadi pada Christine setelah menelepon ibunya hingga ia ditemukan tergeletak di bak mandi hotel.
Sharon Dacera sampai mengajukan banding kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Ia mengatakan putrinya telah ‘diperlakukan seperti babi’ dalam kejahatan yang ‘barbar’.
“Christine tidak pantas menerima kebrutalan ini. Mereka perlu dihukum,” kata Sharon.
8. Pelaku Dibebaskan karena Kurangnya Bukti
Christine Dacera merupakan pramugari Philippine Airlines (PAL) Express. Sebagai ungkapan bela sungkawa, pihak maskapai juga ikut menuntut keadilan atas kejadian yang menimpa salah satu pramugarinya itu.
Sementara polisi membebaskan John Pascual Dela Serna III, Rommel Galido, dan John Paul Halili untuk bebas berjalan pada Rabu.
“Kami tidak melakukan kesalahan apa pun,” kata Halili kepada CNN sambil menangis. Galido juga mengatakan kalau Christine sudah seperti saudara baginya.
Dan hingga kini Gregorio de Guzman –putra penyanyi terkenal Filipina Claire dela Fuente- bersikeras mengatakan dirinya adalah gay.
“Bagaimana bisa menjadi pemerkosaan? Saya gay. Aku tidak pernah berhubungan seks dengan wanita mana pun dalam hidupku,” katanya kepada ABS-CBN TV.
Di akun Instagramnya @xtinedacera, Christine mengunggah sebuah foto dengan caption, “Last flight for this one helluva year (penerbangan terakhir di tahun yang luar biasa ini).”
***
Itu dia fakta pramugari Filipina meninggal dunia. Selamat jalan, Christine! Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, dan kasus ini segera terungkap kebenarannya agar pelaku dapat dijerat hukuman yang setimpal atas kejahatan yang diperbuat.
Baca juga:
Anak 11 tahun dibunuh oleh ibu kandung karena dituduh melakukan seks bebas
Kasus pembunuhan ibu dan bayi di Cilegon, pelaku adalah suami korban!
Si Kecil Bertanya Soal Pemerkosaan Anak, Parents harus Bagaimana?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.