Masih ingatkah Parents dengan kasus ABG berinisial NF (15), yang tega membunuh balita tetangganya dengan cara ditenggelamkan di dalam bak mandi? Belakangan terkuak fakta baru mengenai perkosaan pada ABG yang menggambar kartun Slenderman itu.
Kasus pembunuhan yang dilakukan NF menyita perhatian publik karena setelah membunuh ia melenggang santai ke kantor polisi dan mengakui semua perbuatannya. Diketahui, ia menenggelamkan bocah tetangganya itu dan menyimpan mayatnya di dalam lemari pakaian.
Oleh polisi juga ditemukan beberapa catatan dan gambar-gambar di kamar NF. Berdasarkan pemeriksaan, NF sebelumnya kerap memiliki hasrat untuk membunuh seseorang. Ia juga mengaku puas atas pembunuhan sadis yang dilakukannya tersebut.
Ia juga kerap menyiksa dan membunuh binatang tanpa rasa bersalah. Salah satu hobi NF yang mungkin berpengaruh juga terhadap psikisnya adalah menonton film horror dengan banyak adegan pembunuhan.
3 Fakta perkosaan pada ABG Slenderman
Baru-baru ini beredar kabar terbaru mengenai kasus NF. Diketahui NF ternyata adalah korban kekerasan seksual. Informasi tersebut dibenarkan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat.
“Ya, betul (NF merupakan korban pelecahan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual,” kata Harry.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai perkosaan yang terjadi pada NF, sang ABG Slenderman tersebut.
Pelaku perkosaan adalah paman sendiri dan pacar
Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tahan Marpaung mengatakan bahwa polisi sudah menetapkan tiga tersangka pemerkosaan terhadap NF. Ketiga pelaku tersebut adalah dua orang paman NF dan kekasihnya.
Tahan mengatakan bahwa ketiga pelaku melakukan pemerkosaan terhadap NF sebelum peristiwa pembunuhan tersebut. Pemerkosaan pun berlangsung lebih dari sekali, menurut keterangan NF saat pemeriksaan.
Salah satu paman NF yang berinisial R bahkan mengancam NF untuk menyebarluaskan video mereka yang sedang berhubungan badan jika NF tidak mau menuruti keinginannya.
Ketiga pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan berkasnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
“Iya, sudah P21. Tinggal dilakukan persidangan,” Tahan menjelaskan.
Alami kekerasan seksual hingga hamil 14 minggu
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan psikologis yang dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, NF kini tengah hamil karena perkosaan tersebut. Usia kandungannya diperkirakan memasuki 14 minggu.
Polisi pun menyatakan akan menyelidiki lebih lanjut kasus ini. Sementara itu, NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani sambil menunggu proses peradilan.
“Kasus kedua (pelecehan seksual) juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan,” kata Harry.
Dilaporkan di Balai Anak Handayani, pribadi NF tidak lagi tertutup dan terlihat lebih nyaman. Pihak dinas sosial pun akan mendampingi NF selama proses pengadilan. Menurut Harry, mental NF harus dikuatkan karena ia menghadapi sidang tidak hanya sebagai pelaku melainkan juga sebagai korban.
“Kondisinya makin baik sekarang, psikologisnya, mentalnya, fisiknya, dalam keadaan sehat. Sekarang ini dia juga sudah mampu berkomunikasi dengan baik. Secara emosional juga tenang. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, termasuk kehamilannya juga diperiksa dalam keadaan terawat,” Harry menjelaskan.
Fakta perkosaan pada ABG Slenderman, melakukan pembunuhan karena stres
Harry menyebut bahwa pembunuhan yang dilakukan NF bisa terjadi akibat kondisinya yang tertekan dan stres.
“Perbuatan kepada balita itu sebagai delinquency dari kondisi stres atau tertekan atau akibat dari kekerasan seksual yang dilakukan 3 orang tersebut,” ungkap Harry.
Menurut Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, pembunuhan yang dilakukan NF adalah sebagai pelampiasan amarahnya atas kekerasan seksual yang dialaminya.
“Dia (NF) luapkan kemarahan itu ke seorang bayi balita yang terdekat di lingkungan. Kalau itu penjelasannya, berarti terjadi displacement. Pemindahan sasaran affect, dari sasaran actual ke sasaran pengganti,” tutur Reza, seperti dikutip dari Detik News.
Namun menurut dirinya, bukan tidak mungkin ada faktor lain yang bisa memengaruhi NF dalam melakukan pembunuhan tersebut.
“Si anak orang yang acap menyiksa hewan. Justru itu salah satu penanda psikopati, di samping bermain api dan buruknya pengendalian buang air, begitu temuan klasik. Esensinya adalah pembangkangan terhadap ketenangan dan otoritas.” Reza menjelaskan.
Adanya kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai orangtua untuk lebih peka akan apa yang terjadi kepada anak. Mengawasi tontonan atau permainan yang dilakukan oleh anak dan memberikan pendampingan bisa menjadi salah satu tindakan preventif agar anak tidak tumbuh menjadi pribadi yang menyimpang.
Tentunya Parents tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam, terutama untuk kasus anak yang sudah lebih besar atau remaja. Komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak bisa menjadi jembatan agar anak mau terbuka kepada orangtuanya.
Sumber: Detik News, Kompas
Baca juga:
Tak hanya paparan film, ini penyebab gangguan psikopat dan sosiopat pada anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.