Kabar meninggalnya salah satu pejabat pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat masyarakat berduka. Pada Rabu, 16 September 2020, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah dikabarkan tutup usia karena COVID-19. Beberapa fakta meninggalnya Sekda DKI Jakarta tersebut pun diketahui.
Kasus pandemi di Jakarta kian hari masih menunjukkan angka yang terus naik, mulai dari kasus positif hingga kasus meninggal dunia. Di antara kalangan pejabat, kini tercatat sudah ada 8 orang yang terinfeksi virus Corona, termasuk almarhum Saefullah.
Fakta Meninggalnya Sekda DKI Jakarta
1. Positif COVID-19
Kabar duka ini dibenarkan oleh beberapa pihak, salah satunya Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Chaidir. Sebelum menembuskan napas terakhirnya, almarhum diketahui mengidap COVID-19.
“Iya beliau meninggal. Kami semua berduka,” kata Chaidir. Sebelum akhirnya tutup usia, almarhum memang sempat dirawat secara intensif di RSPAD Gatot Subroto.
Artikel Terkait : Kabar Duka, Saefullah, Sekda DKI Jakarta Meninggal Dunia Terinfeksi Virus Corona
2. Informasi Bermula dari Pesan Berantai
Kabar Saefullah terinfeksi Corona mulanya berawal dari pesan berantai mengenai kondisinya. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengirimkan pesan berantai untuk meminta doa pada masayarakat.
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa orang petinggi ke-3 di DKI Jakarta tersebut positif COVID-19 daa berharap cepat diberikan kesembuhan.
“Saya ingin mengajak pada seluruh jajaran Pemprov DKI untuk mendoakan warga Jakarta yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit, khususnya yang terpapar COVID-19,” tulis Anies.
“Lebih khusus lagi, saya mengajak pada semua, pada seluruh jajaran dan keluarga untuk meluangkan waktu; benar-benar luangkan waktu bersama keluarga untuk mendoakan saudara kita, mendoakan Pak Sekda, Bapak Saefullah yang saat ini sedang dalam perawatan intensif melawan COVID-19,” tulisnya lagi.
3. Mengalami Masa Kritis
Saat menjalani penanganan di RSPAD Gatot Subroto, Saefullah dikabarkan sempat mengalami masa kritis. Hal ini dibenarkan oleh M, Taufik selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik.
Artikel Terkait : RS Nyaris Penuh Pasien Covid-19, Jakarta Kembali PSBB Total
4. Punya Penyakit Penyerta
Kondisi yang dialaminya bertambah parah, terlebih almarhum memiliki riwayat penyakit penyerta. Ia mengalami penyakit jantung dan asam lambung. Kabar ini juga dibenarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
“Memang sejak seminggu yang lalu hampir 10 hari beliau dirawat di rumah sakit karena ada gangguan penyakit asam lambung yang dideritanya, dan beberapa penyakit lainnya,” kata Riza, dilansir dari Detik.com.
Selian itu, almarhum juga diketahui memiliki gangguan pada jantung hingga dirinya harus mendapatkan batuan alat pernapasan dengan menggunakan ventilator.
5. Rekan Seperjuangan Berduka
Banyak orang yang bersedih akan kepergian sosok yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara tersebut. Jajaran pemerintah Pemprov DKI Jakarta yang menaungi almarhum pun turut berduka.
Sosok Gubernur DKI Jakarta pun turut menyampaikan bela sungkawanya melalui akun Instagram pribadi.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Saudara kita, sahabat baik kita, pribadi shaleh yang amat baik itu, telah dipanggil pulang ke rahmatullah, Pak Sekda, Bpk Saefullah wafat pukul 12.55 di RSPAD.
Mohon doakan. Bagi semua, mari ambil air wudhu dan siang ini kita semua selenggarakan sholat ghaib untuk almarhum,” tutur Anies.
Tak hanya Anies, sosok lain yang pernah bekerja sama dengannya, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok turut menyampaikan bela sungkawanya.
“Turut berduka dan saya yang mutuskan pilih beliau jadi Sekda,” kata Ahok.
Di mata kedua Gubernur yang sedang dan telah menjabat tersebut sosok Saefullah merupakan orang yang rajin dan bekerja secara cepat. Ia pun terkenal akan sosoknya yang bijaksana dan baik.
Artikel Terkait : Sudah Siapkah Jakarta Menghadapi New Normal? Ketahui Protokol Menkes Berikut Ini
6. Pesan Sang Istri
Almarhum meninggalkan istri, Rusmiati dan empat orang anak. Di akun media sosial Instagram, istri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni Fery Farhati meneruskan pesan dari istri almarhum.
Pihak keluarga rupanya meminta agar rekanan tak perlu mengirimkan karangan bunga tanda duka. Menurutnya, lebih baik uang tersebut disedekahkan atas nama almarhum.
“Meneruskan pesan dari Ibu Hj. Rusmiati Saefullah, istri almarhum, keluarga berpesan TIDAK perlu MENGIRIM karangan bunga ke rumah duka. Keluarga menyampaikan harapan agar yang sedianya digunakan untuk karangan bunga lebih baik dijadikan sedekah dan diniatkan atas nama almarhum. Terima kasih,” tulis Fery Farhati.
Artikel Terkait : Kabar Duka, Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta Meninggal Dunia
Kami, segenap tim theAsianparent Indonesia turut berduka atas kabar meninggalnya Sekda DKI Jakarta. Semoga almarhum diterima amal dan ibadahnya.
Baca Juga :
5 Kebijakan Pemprov DKI Jakarta demi putus rantai penyebaran virus corona