Siapa yang masih ingat dengan sosok Farwiza Farhan? Seorang aktivis lingkungan yang pernah menghebohkan publik karena terlibat dalam film dokumenter bersama Leonardo DiCaprio. Kini, fakta terbarunya dia terpilih masuk ke dalam daftar TIME100 Next 2022 kategori Leaders.
Daftar yang dipublikasikan oleh majalah ternama TIME ini berisikan tentang kumpulan orang yang inspiratif dari seluruh dunia.
Sebagai informasi, Farwiza Farhan merupakan aktivis lingkungan dan konservasionis hutan asal Aceh yang selalu menjaga ekosistem alam, terutama di Kawasan Ekosistem Leuser, Sumatra, tempat di mana hewan seperti badak dan harimau masih hidup bebas di alam liar.
Dia bertugas untuk melindungi, mengkonservasi, dan melestarikan hutan. Karena tindakan inilah Farwiza Farhan mendapat julukan sebagai sang penjaga hutan Leuser sampai akhirnya berhasil muncul dalam majalah terkemuka TIME.
Tidak hanya itu saja, perempuan asal Aceh tersebut juga memiliki sederet prestasi membanggakan yang lainnya, lho. Nah, berikut telah kami rangkumkan sejumlah fakta menarik tentang Farwiza yang jarang diketahui selama ini.
5 Fakta Menarik tentang Farwiza Farhan
1. Berjuang untuk Melindungi Ekosistem Leuser
Perempuan yang akrab disapa Wiza itu ternyata memiliki alasan yang kuat saat memilih Taman Nasional Gunung Leuser sebagai tempat utama konservasinya. Dia ingin Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dapat dikenal luas oleh masyarakat seperti halnya Hutan Amazon di Benua Amerika dan Kongo Basin di Kongo.
Pasalnya, menurut Wiza, hanya sedikit masyarakat di Indonesia yang mengetahui keberadaan Hutan Leuser.
“Kita bicara soal Amazon, semua orang tahu Amazon itu di mana, Kongo Basin, Daintree Forest di Australia. Bahkan kita hampir tidak pernah mendengar Kawasan Ekosistem Leuser itu di mana sih? Banyak orang Indonesia itu tidak tahu Leuser itu di mana,” kata Wiza, melansir dari CNNIndonesia.com.
Selain itu, Wiza juga menyadari bahwa Leuser adalah sebuah tempat terakhir di dunia di mana hewan-hewan seperti badak, orang utan, gajah, dan harimau hidup berdampingan di alam liar. Oleh karena itu, dia sangat berjuang membela Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatra ini supaya bisa dilindungi dalam UU Nasional, sebagaimana sebelumnya.
“Leuser tak hanya penting bagi satwa, tapi juga untuk masyarakat sekitar,” ujarnya lagi.
Artikel Terkait: Hutan Bakau Sekarang Sudah Banyak Dijadikan Tempat Wisata, Ini Beberapa Pilihannya!
2. Latar Pendidikan Farwiza Farhan
Farwiza Farhan yang lahir di Banda Aceh, 1 Mei 1986 ini diketahui menempuh pendidikan sarjana sains dengan studi biologi kelautan dari Universitas Sains Malaysia. Kemudian pada tahun 2009 sampai 2010, dia melanjutkan pendidikan Magister Manajemen Lingkungan di The University of Queensland, Australia.
Tidak berhenti sampai situ, Wiza kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor dengan mengambil Antropologi Budaya dan Studi Pembangunan Universitas Radboud sejak 2013. Serta, studi antropologi di Universitas Amsterdam dari 2016 hingga saat ini.
3. Fakta Farwiza Farhan yang Punya Banyak Prestasi
Farwiza Farhan merupakan seorang aktivis lingkungan yang sangat disegani oleh banyak orang. Pasalnya, bersama dengan para konservator lainnya, Wiza memiliki peran yang cukup kuat dalam melindungi alam, orang utan, badak, gajak, dan harimau di Hutan Leuser.
Tindakannya dalam melindungi lingkungan inilah yang akhirnya membuat Wiza berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi di dunia. Dia pernah mendapat penghargaan Pritzker Emerging Environmental Genius Award 2021 dari Institute of the Environment and Sustainability, Universitas California, Los Angeles (UCLA). Selain itu, Wiza juga meraih penghargaan National Geographic Wayfinder Award 2022 dan Whitley Award pada tahun 2016.
Saat memenangkan Whitley Award, pegiat lingkungan Aceh itu mendapatkan hadiah dari badan amal konservasi Inggris, Whitley berkat upayanya mempertahankan ekosistem hutan Leuser. Tidak hanya itu, dia juga mendapat hadiah tambahan sekitar Rp 670 juta.
Hebatnya lagi, Farwiza Farhan juga pernah mendapat dukungan penuh dari aktor Hollywood Leonardo DiCaprio yang sempat mengunjungi Aceh pada 2016 lalu. Dia bahkan terlibat dalam pembuatan dokumenter lingkungan berjudul Before the Flood.
Baru-baru ini, nama Wiza berhasil tercantum dalam majalah TIME 2022, sejajar dengan sejumlah sosok inspiratif lainnya di seluruh dunia. Keberhasilannya ini bahkan mendapatkan apresiasi langsung dari Bill Gates.
“Pemimpin seperti @wiiza membuat saya optimis akan masa depan kita. Awal tahun ini, saya berkesempatan bertemu Farwiza dan sangat terkesan dengan karyanya dalam melindungi ekosistem Leuser di Indonesia,” tulisnya melalui akun Twitter @BillGates.
Artikel Terkait: Punya Warna Indah, Simak 7 Fakta Menarik tentang Burung Nuri!
4. Mendirikan Organisasi HAkA
Farwiza Farhan adalah Ketua Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), sebuah organisasi non profit yang berfokus pada konservasi, perlindungan, dan pemulihan ekosistem Leuser di Aceh.
Melansir dari Liputan6, Wiza ternyata sempat bekerjasama dengan Badan Pengelolaan Leuser. Pada saat itu, dia sampai rela meninggalkan pekerjaannya yang nyaman di Queensland, Australia lho.
Namun sayangnya, pekerjaannya sebagai konservator kala itu hanya bertahan selama 1,5 tahun saja dikarenakan pemerinta Aceh membubarkan lembaga tersebut. Namun meski tidak lagi bekerja dengan Badan Pengelolaan Leuser, tidak membuat Wiza berhenti begitu saja untuk melindungi lingkungan.
Dari kejadian inilah yang kemudian menggerakkan Wiza untuk mendirikan sebuah lembaga yang kini diberi nama HAka, yang fokus mendorong peran serta masyarakat Aceh meningkatkan fungsi lingkungan hidup untuk ekosistem sekitarnya. Untuk diketahui, Wiza memiliki visi untuk menciptakan Aceh yang kuat, sehat dari segi sosial, finansial, dan lingkungan.
Kegiatan dari lembaga HAkA antara lain melakukan konservasi dan advokasi lingkungan. Seperti mendorong para perempuan di Damaran baru untuk memperoleh izin pengelolaan hutan desa seluas 251 hektar ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2019.
Melalui HAkA, fokus utamanya selain kebijakan dan advokasi, juga meningkatkan akses dan keterlibatan masyarakat lokal terkait penyelamatan lingkungan serta mata pencaharian mereka.
“Salah satu yang terus kami lakukan adalah mengubah pola pikir bahwa membangun ekonomi itu tidak bertolak belakang dengan menjaga lingkungan. Bagaimana harus tercipta bahwa mari membangun ekonomi yang adil dan lestari, dan bukan sistem ekonomi yang predatori,” ungkap Wiza, mengutip dari Kompas.com.
Terlebih lagi, ekosistem Leuser yang memiliki luas sebesar 2,6 juta hektar ini merupakan rumah bagi makhluk hidup lainnya. Maka hal ini benar-benar harus dijaga dengan baik.
“Manusia bisa kehilangan badak, tapi manusia tidak bisa hidup tanpa air. Dan Leuser adalah tempat penyedia jasa lingkungan terbesar di dunia,” tambahnya.
Artikel Terkait: 7 Fakta Unik Kanguru Pohon Mantel Emas Khas Papua yang Nyaris Punah
5. Fakta Farwiza Farhan, Luncurkan Beragam Kampanye
Melansir dari The Orangutan Project, Wiza menyadari kalau konservasi yang dilakukannya tersebut harus inklusif atau mengikutsertakan komunitas setempat.
Melalui organisasi non profit ini, dia mengajak masyarakat sekitar Kawasan Ekosistem Leuser untuk meluncurkan beragam kampanye yang melibatkan berbagai pemimpin lingkungan. Hal tersebut lantaran Wiza menyadari kalau memperkuat masyarakat dan memberdayakan hidup komunitas merupakan tanggung jawab utama dari pekerjaan konservasi.
“Aspek utama dalam pekerjaanku di antaranya berkontribusi menentukan arah organisasi sekaligus mengelola day to day campaign yang tengah dijalankan,” jelas Wiza kepada Orangutan Project.
Nah, itu tadi sejumlah fakta dari Farwiza Farhan yang berhasil masuk dalam daftar TIME100 2022 kategori Leaders. Mari kita ucapkan selamat kepada Wiza atas prestasi yang membanggakan ini.
***
BACA JUGA:
Daftar Pemain Serial The Golden Spoon, Ada Sung Jae BTOB Sebagai Pemeran Utama
Semakin Dekat dengan Desa Bone-bone, Desa Bebas Asap Pertama di Dunia!
Profil Idham Mase, Anggota DPRD Sulawesi Selatan Calon Suami Cathrine Wilson
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.