Stop Syuting Demi Anak, Fairus Iloet: “Aku Enggak Mau Kehilangan Momen”

Aktris Fairus Iloet mengaku kini lebih nyaman bekerja di belakang layar dan membesarkan komunitas Cerita Ibu Cerdas yang ia gagas bersama sejumlah rekan artis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sosok Fairus Faisal atau yang akrab disapa Fairus Iloet rasanya sudah tak asing, terutama bagi Parents generasi 90an. Pasalnya, figur yang ikonik dengan rambut ikal ini dulunya sering wara-wiri di layar kaca.

Namun belakangan, ibu satu anak ini lebih memilih untuk fokus mengurus buah hati dan keluarga kecilnya. Lewat akun Instagram @fairus_iloet, ia kerap membagikan momen kebersamaan dirinya dengan si kecil Nadyne.

Sembari itu, kini Iloet tampaknya menemukan kenyamanan dengan bekerja di balik layar. Ia juga membesarkan komunitas Cerita Ibu Cerdas yang ia gagas bersama sejumlah rekan artis.

Lantas, seperti pola asuh yang ia terapkan untuk anak semata wayangnya? Seperti apa pula apa kisah Iloet membangun dan membesarkan komunitas Cerita Ibu Cerdas? Inilah wawancara eksklusif theAsianparent dengan Fairus Faisal.

Artikel terkait: Membesarkan Anak Autisme, Wina Natalia: “Jangan Malu Miliki Anak Istimewa”

Halo Mba Iloet, tampaknya Mba sudah jarang tampil di layar kaca dan lebih banyak bermain di belakang layar, ada alasan khusus di balik keputusan tersebut?

Instagram/@fairus_iloet

Iya, memang ada alasannya. Pertama, waktu hamil aku hiperemesis jadi enggak bisa berkegiatan. Setelah punya bayi juga fokus sama bayi. Nah, setelah bayi satu tahun, tuh, sebenarnya aku sudah mulai syuting lagi. Cuma memang, waktu bersama anak jadinya sedikit banget. Sehingga aku merasa momen bersama anak kayak hilang.

Setelah diskusi sama suami, akhirnya aku memutuskan untuk fokus di belakang layar saja. Karena waktunya lebih fleksibel, bisa diatur. Kalau syuting, kan, kadang pulang pagi, ya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah menikah dan punya anak, prioritas aku juga berubah, sih. Kalau dulu masih muda mikirnya cuma karier, sekarang lebih ke anak dan keluarga. 

Bicara soal parenting, Mba Fairus Iloet menganut gaya pengasuhan anak seperti apa?

Kalau aku lebih demokratis, sih. Jadi sering mengedepankan komunikasi biar anak merasa dilibatkan, dia juga bisa nyaman dan lebih terbuka. Kalau anakku sejak kecil sudah dilatih untuk komunikasi dua arah dan negosiasi.

Artinya, semua hal yang dia lakukan, termasuk aturan di rumah dan konsekuensinya, semua itu bisa diobrolin. Misalkan dia melakukan hal yang salah, dia sudah tahu konsekuensinya apa.

Membesarkan anak di era digital, tantangan apa saja yang Mba Iloet rasakan?

Menjadi orang tua di era digital kita dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat. Kita harus terus belajar, enggak bisa menutup mata, sih.

Jangan gaptek, lah, istilahnya gitu. Karena dengan begitu, kita bisa memfilter terlebih dahulu apa yang mau kita berikan kepada anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak yang bilang bahwa anak zaman sekarang, katakanlah generasi Alpha, merupakan anak-anak yang sangat akrab dengan media sosial. Bagaimana dengan Nadyne?

Instagram/@fairus_iloet

Enggak, sih, karena Nadyne memang belum diberi gadget. Dia cuma sebatas tahu Instagram punya aku. Kalau TikTok memang aku sendiri enggak punya, jadi dia cuma pernah lihat dari temannya.

Nadyne sendiri memang belum punya akun media sosial karena aku rasa belum saatnya, ya. Kalaupun ada anak seumuran Nadyne sudah punya akun sosmed, mungkin orang tuanya merasa anaknya udah bisa bertanggung jawab dan orang tuanya juga bisa memantau. Tapi, kalau aku, sih, belum saatnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Mba Fairus Iloet membuat aturan atau batasan khusus terkait penggunaan gadget kepada si kecil?

Sampai sekarang anakku (kelas 3 SD) enggak punya gadget. Dia memang diberi gadget untuk belajar tapi statusnya “pinjam” bukan “milik”.

Kenapa enggak dikasih gadget dulu? Karena Nadyne belum bisa menentukan yang baik dan buruk di usianya saat ini. Dia juga belum bisa mandiri.

Jadi, dia sudah tahu, tuh, kalau weekdays dia enggak bisa main gadget. Kalau mau main, dia bisa main sama kucing, main skuter, dan banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan.

Value apa yang selalu Mba Fairus Iloet tanamkan kepada Nadyne, khususnya ia sebagai anak perempuan?

Setiap salat aku, kan, selalu ajak dia, jadi selesai salat bareng aku selalu menanamkan pesan untuk menjadi muslimah yang salihah. Boleh dibilang, lebih menitikberatkan pada akidah dan akhlak yang baik.

Nadyne kami ajarkan sejak dini bagaimana seharusnya berinteraksi dengan sesama manusia. Karena buat aku, perilaku yang baik dan kecerdasan sosial itu modal utama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Dirikan Kumpulan Emak Blogger, Mira Sahid: “Tak Hanya Jadi Berdaya, Menulis Juga Proses Healing”

Boleh diceritakan tentang Cerita Ibu Cerdas dan sejak kapan komunitas ini didirikan?

Instagram/@fairus_iloet

Komunitas Cerita Ibu Cerdas ini komunitas yang kita dirikan bareng rekan-rekan selebritas. Benar-benar terbentuk itu sekitar Agustus atau September 2017. Tapi, awal mulanya, tuh, sudah dari 2016 akhir.

Aku dan teman-teman seangkatan boleh dibilang nikahnya barengan, punya anaknya juga hampir bersamaan. Otomatis topik pembicaraan kita juga berubah, yang tadinya enggak pernah ngomongin keluarga, sekarang jadi lebih ke anak, parenting, dan rumah tangga.

Akhirnya pas ketemu kita bikin grup WhatsApp dan terus berkembang dan berkembang. Hingga kita memutuskan, yuk, kita bikin komunitas.

Ada enggak cerita yang melatarbelakangi hingga tercetus ide menghadirkan komunitas Cerita Ibu Cerdas? Dan kenapa memilih untuk membangun komunitas yang fokus pada parenting dan keluarga?

Semacam rasa persamaan nasib, sih. Bukan nasib yang buruk, ya. Tapi persamaan nasib dalam hal baru menjadi istri, baru menjadi ibu. Terus enggak punya pengalaman apa-apa dan butuh support system sesama wanita.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dari situ akhirnya tercetus ide membuat komunitas, sederhananya sebagai support system. Kan, kalau kita bisa cerita atau sharing sama teman kita bisa merasa lega, bisa lebih tenang, dan lebih bisa menjaga kewarasan.

Apa saja, sih, Mba kegiatan di komunitas selama ini dan seberapa besar pandemi memengaruhi berbagai aktivitas di Cerita Ibu Cerdas?

Dari awal terbentuk, kita semua memang penginnya ini jadi wadah buat kita sama-sama belajar. Kegiatannya, sih, lebih berfokus edukasi dan pengembangan diri. Misalnya kayak kelas parenting, belajar tentang gizi, kesehatan, hingga kelas memasak.

Selain edukasi, kita juga bikin kegiatan sosial. Pas pandemi teman-teman juga sempat bikin kegiatan sosial untuk saudara-saudara kita yang terdampak COVID-19. Kan yang terdampak pandemi ini dari berbagai macam kalangan, jadi sebisa mungkin kita ikut membantu.

Kalau efek pandemi sebenarnya, sih, ngaruhnya ke silaturahmi yang jadi jauh berkurang, ya. Kita yang biasanya rutin bikin kegiatan setiap bulannya, terpaksa enggak bisa dulu.

Kita sempat shock di depan makanya vakum selama beberapa bulan. Tapi akhirnya kita berusaha bangkit lagi dengan bikin kegiatan online.

Apa suka duka yang sudah Mba Iloet lalui dalam membangun komunitas ini?

Instagram/@ceritaibucerdas

Lebih banyak sukanya, sih, karena kita lebih banyak belajar. Namanya mempertemukan banyak kepala, harus lebih saling pengertian saja, sih. Kita belajar untuk bisa berkomunikasi dan lebih kompak.

Terus, bagaimana akhirnya Mba Iloet bisa mengajak dan menyatukan para rekan artis untuk tergabung dalam komunitas ini?

Karena memang tujuan kita sama, sepemikiran, dan mungkin karena rekan kerja juga, jadi sudah merasa nyaman satu sama lain. Dari rekan-rekan juga banyak memberikan ide-ide inovatif. Alhamdulillah dimudahkan dan lancar-lancar saja.

Oh, ya, Mba, apakah ada sistem keanggotaan di Cerita Ibu Cerdas?

Enggak sih, enggak ada. Sebenarnya, kan, gini, komunitas ini terbentuk karena memang latar belakang pekerjaan kita sama dan dari pertemanan juga.

Apakah masyarakat umum bisa mengikuti kegiatan yang diadakan Cerita Ibu Cerdas?

Kita memang punya kegiatan rutin yang hanya bisa diikuti oleh rekan-rekan internal. Artinya, di sini aku juga ibaratnya sebagai ‘panitia’ harus menjaga privasi teman-teman publik figur, kan.

Tapi kita juga bikin kegiatan lain yang bisa diikuti oleh masyarakat luas. Misalnya, seperti IG live yang bisa langsung diakses melalui akun Instagram @ceritaibucerdas. Kita juga bikin kegiatan yang bekerja sama dengan berbagai lembaga.

Artikel terkait: Pentingnya Rumah Tangga Setara di Mata Kalis Mardiasih: “Supaya Sehat Mental”

Dari sekian banyak event yang pernah dibuat Cerita Ibu Cerdas, adakah yang menurut Mba Fairus Iloet paling berkesan?

Instagram/@fairus_iloet

Yang paling berkesan itu event tahunan kita yang namanya Festival Ibu dan Buah Hati. Di situ kita kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga Kementerian Dalam Negeri. Jadi kita men-support untuk sosialisasi Kartu Identitas Anak. Bahkan di tahun 2018-2019 kita membantu menyalurkan ribuan kartu tersebut untuk anak-anak Indonesia.

Di event itu kita juga banyak acara edukasi, mulai dari kehamilan, gizi, sampai kesehatan gigi dan mulut pada anak. Ada juga lomba-lomba untuk anak. Juga kegiatan sosial untuk masyarakat luas seperti cek kesehatan gratis.

Bagaimana tips dan mantra ala Mba Iloet agar tetap menjadi ibu yang “waras” di tengah segala kerepotan mengurus anak, keluarga, pekerjaan, dan komunitas?

Kalau aku, sih, me time! Tapi enggak harus keluar duit mahal, staycation, atau liburan, ya  Karena sebenarnya me time itu bisa kita ciptakan sendiri, loh.

Kita bisa me time dengan melakukan hal-hal sederhana yang bikin kita happy. Misalnya kalau aku ngajak Nadyne main skuter di luar rumah, masak sendirian di rumah, nonton drakor, pergi belanja sendiri, bahkan bengong mandangin rumah itu juga me time bagi aku.

Terakhir, menurut Mba Fairus Iloet, hal apa yang paling berharga dan membahagiakan dari menjadi seorang ibu?

Punya anak saja sudah merupakan mukjizat bagi aku. Di saat melihat anak keluar dari rahim itu sudah takjub rasanya. Jadi, hal yang paling membahagiakan dengan menjadi seorang ibu adalah semua prosesnya, mulai dari hamil, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak. Semua momen itu sangat berharga.

Baca juga:

Kisah Nikmatul Rosidah, IRT Biasa yang Sukses jadi Youtuber Populer di Asia

Wawancara Eksklusif: Nina, aktivis cilik surati 3 kepala negara Eropa soal sampah

Pentingnya Rumah Tangga Setara di Mata Kalis Mardiasih: "Supaya Sehat Mental"

Penulis

Titin Hatma