X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

35 Tahun Terpisah, Perempuan dari Liverpool Mencari Ibu Kandung di Sleman

Bacaan 5 menit
35 Tahun Terpisah, Perempuan dari Liverpool Mencari Ibu Kandung di Sleman

“Namanya juga naluri manusia pasti ingin bertemu ibu kandung,” ujar Emmanuella.

Mengetahui fakta bahwa dirinya bukan anak kandung orangtua yang merawat membuat Emmanuella Tanzil berusaha mencari kedua orangtua kandungannya.

Sudah 35 tahun lamanya ia terpisah dan diadopsi oleh ibu angkat. Dari Liverpool, Emmanuella cari ibu kandung hingga ke Sleman, Yogyakarta.

Berdasarkan penelusuran, Emmanuella dahulu diadopsi di panti asuhan daerah DI Yogyakarta. Mengetahui hal tersebut, ia pun berusaha mencari tahu keberadaan orangtua kandungnya.

Kisah Emmanuella Cari Ibu Kandung

Emmanuella cari ibu kandung

Emmanuella mulanya tak mengetahui bahwa dirinya diadopsi sewaktu masih bayi. Perempuan kelahiran 9 September 1985 ini sebenarnya sudah curiga sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Saat itu, teman-temannya mengatakan bahwa Emmanuella tidak mirip dengan orangtuanya. Ia yang berkulit hitam kerap dibilang tak mirip dengan kedua orangtua yang kulitnya putih. Namun, saat itu Emmanuella hanya bisa menjawab dirinya mirip sang nenek yang juga berkulit gelap.

Kecurigaan mulai bertambah ketika Emmanuella menemukan foto sang ibu tempo dulu, ketika ia duduk di bangku SMP. Dari foto masa lalu ibunya, Emmanuella merasakan hal yang cukup janggal.

“Saya menemukan foto mami bulan Juli 1985, kok, janggal ya, perutnya masih rata. Saya sudah mulai tahu. Oh, mungkin memang benar kalau saya bukan anak kandung karena perutnya rata bulan Juli, nggak mungkin saya lahir bulan September,” tuturnya, dilansir dari Kompas.com.

Artikel Terkait : Kisah Nadine, Perempuan Belanda yang Mencari Ibu Kandung di Jakarta

Kecurigaan Semakin Bertambah

Tak hanya sebatas itu, kecurigaan semakin bertambah ketika ia menginjak bangku sekolah menengah atas. Pelajaran Biologi kembali membuka matanya, khususnya saat masuk bab mengenai golongan darah.

“Saya cek golongan darah dan tahu golongan darahnya apa, terus konfirmasi lagi, harusnya darah mami papi kan darahnya ke saya. Cuma masih SMA ya, jadi masih belum ada keinginan tanya juga, keinginan mencari juga,” urainya.

Kala itu Emmanuella belum menanyakan pada orangtuanya secara langsung. Mulai duduk di bangku kuliah, ia disarankan untuk bertanya pada orangtua, oleh kekasihnya.

Namun, kala itu ia masih merasa segan. Ia merasa tak enak hati karena orangtuanya sudah merawat dengan baik

“Saya bilang mungkin orang Timur beda sama orang Barat, karena saya enggak enak sama mami sudah merawat dari kecil, takut menyakiti hati orangtua. Saya bilang enggak mau tanya dululah,” tuturnya.

Sang Nenek Membenarkan Proses Adopsi

Emmanuella cari ibu kandung

Seiring berjalannya waktu, Emmanuella pun menikah lalu menetap di Inggris pada 2012. Sebelum pindah domisi, ia pun memberanikan untuk bertanya pada sang nenek.

Neneknya pun membenarkan bahwa Emmanuella merupakan anak angkat. Dari sang nenek, ia mengetahui bahwa dirinya sudah diadopsi saat usiannya genap satu tahun dari sebuah panti asuhan Katolik yang dikelola biarawati.

Artikel Terkait : Terpisah Selama 20 Tahun, Dua Anak Kembar Ini Bertemu karena TikTok

Sudah Memiliki Keluarga dan Tetap Ingin Mencari Orangtua Kandung

Dua tahun berlalu, Emmanuella dan suaminya dikaruniai sepasang anak kembar. Tepat di 2014 tersebut, anugerah bayi kembar yang diberikan untuknya justru menambah rasa penasaran Emmanuella.

“Mulai 2014 ini saya mulai benar-benar ada penasaran, saya punya anak kembar, suami tidak ada keturunan kembar, berarti saya gitu kan. Mungkin ibu saya kembar, atau saya punya kakak kembar, atau mungkin saya punya kembaran,” jelasnya.

Beberapa tahun berselang, ia menikmati peran dan kebersamaan dengan keluarga barunya. Namun, dorongan untuk mencari orangtua kandung pun semakin besar.

Tepat di 2020 ini, ia merasa dorongan itu semakin kuat.”2020 ini ada dorongan hati, ayo kamu harus cari, nanti takut terlambat. Saya juga enggak tahu dapat dorongan hati dari mana,” ungkapnya.

Mulai Mencari di Panti Asuhan Yogyakarta

Emmanuella cari ibu kandung

Dengan informasi dari sang nenek, ia pun mulai mencari ke beberapa panti asuhan yang dikelola biarawati di Yogyakarta. Ia mengantongi daftar lima panti asuhan. Namun sayang, dari kelima panti tersebut hasil yang didapatkan masih nihil.

Ia pun memutuskan untuk bertanya pada pamannya. Sang paman menjelaskan bahwa dulu orangtuanya diantar ke sebuah yayasan untuk mengadopsi anak.

Saudaranya tersebut mengungkapkan bahwa dirinya dulu diadopsi yayasan bayi di sebuah rumah sakit bernama Pura Ibunda di Samirono, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Singkat cerita, di rumah sakit tersebut banyak bayi yang ditinggalkan oleh ibunya. Rumah sakit tersebut milik pribadi, yakni dokter Lukas. Menurutnya, dokter Lukas kala itu mau merawat bayi-bayi yang ditinggal orangtuanya.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Sayangnya setelah berhasil menghubungi dokter Lukas, rupanya rumah sakit tersebut sudah tutup. Ia pun sudah lupa mengenai data dan detail dari bagi-bayi yang pernah dirawat.

Berdasarkan arahan saudaranya, Emmanuella lantas menghubungi lagi orang lain yang masih terkait, yakni Ibu Nancy, adik dari dokter Lukas. Ia kala itu menjadi salah satu yang mengurusi administrasi mengenai adopsi.

Emmanuella pun mencoba menghubungi Ibu Nancy melalui pencarian secara daring dan proses yang cukup panjang. Hingga ia pun akhirnya bisa mendapatkan kontak dan menghubunginya secara langsung.

Artikel Terkait : “Saya Selalu Memikirkan Ibu”, Kisah Anak Adopsi yang Berjuang Mencari Orangtua Kandung

Belum Membuahkan Hasil

35 Tahun Terpisah, Perempuan dari Liverpool Mencari Ibu Kandung di Sleman

Namun sayang, setelah mengobrol selama 45 menit, ia belum mendapatkan jawaban yang jelas. Nancy menyarankan agar dirinya tak usah lagi mencari ibu kandungnya karena kasusnya ini cukup sulit.

“Dia bilang kasus seperti ini sulit dicari, sebaiknya nggak usah cari, ‘Kamu kan sudah berkeluarga, punya anak, berbahagialah’. Saya bilang, ‘Namanya juga naluri manusia pasti ingin bertemu ibu kandung, karena ada hubungan darah’,” jelasnya.

Ia pun kemudian mencoba untuk meminta bantuan pada Dinas Sosial Sleman. Dirinya juga mencari tahu data kedua orangtuanya melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Namun, hingga kini usahanya tersebut masih belum membuahkan hasil. Ia pun masih terus berusaha melalui berbagai macam cara untuk bisa menemukan kedua orangtuanya.

Tak terkecuali di media sosial, ia mengunggah profil dirinya yang tengah mencari orangtua kandung. Emmanuella juga menuturkan bahwa ia memiliki ciri fisik, yaitu adanya tanda lahir di tubuh.

“Di punggung kiri atas ada tanda lahir berbentuk oval kira-kira 5 cm, saat diadopsi pun dulu diberi nama Theresia,” ucapnya.

Semoga usaha Emmanuella cari ibu kandung segera membuahkan hasil, ya.

Baca Juga :

Meski Dilarang Ibu, Nadhiroh Tetap Bertekad Mencari Ayahnya

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Anisyah Kusumawati

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • 35 Tahun Terpisah, Perempuan dari Liverpool Mencari Ibu Kandung di Sleman
Bagikan:
  • Berpisah Sejak Tahun 1979, Seorang Warga Belanda Cari Ibu Kandung di Indonesia

    Berpisah Sejak Tahun 1979, Seorang Warga Belanda Cari Ibu Kandung di Indonesia

  • Kisah Nadine, Perempuan Belanda yang Mencari Ibu Kandung di Jakarta

    Kisah Nadine, Perempuan Belanda yang Mencari Ibu Kandung di Jakarta

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • Berpisah Sejak Tahun 1979, Seorang Warga Belanda Cari Ibu Kandung di Indonesia

    Berpisah Sejak Tahun 1979, Seorang Warga Belanda Cari Ibu Kandung di Indonesia

  • Kisah Nadine, Perempuan Belanda yang Mencari Ibu Kandung di Jakarta

    Kisah Nadine, Perempuan Belanda yang Mencari Ibu Kandung di Jakarta

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.