Mengetahui fakta bahwa dirinya bukan anak kandung orangtua yang merawat membuat Emmanuella Tanzil berusaha mencari kedua orangtua kandungannya.
Sudah 35 tahun lamanya ia terpisah dan diadopsi oleh ibu angkat. Dari Liverpool, Emmanuella cari ibu kandung hingga ke Sleman, Yogyakarta.
Berdasarkan penelusuran, Emmanuella dahulu diadopsi di panti asuhan daerah DI Yogyakarta. Mengetahui hal tersebut, ia pun berusaha mencari tahu keberadaan orangtua kandungnya.
Kisah Emmanuella Cari Ibu Kandung
Emmanuella mulanya tak mengetahui bahwa dirinya diadopsi sewaktu masih bayi. Perempuan kelahiran 9 September 1985 ini sebenarnya sudah curiga sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Saat itu, teman-temannya mengatakan bahwa Emmanuella tidak mirip dengan orangtuanya. Ia yang berkulit hitam kerap dibilang tak mirip dengan kedua orangtua yang kulitnya putih. Namun, saat itu Emmanuella hanya bisa menjawab dirinya mirip sang nenek yang juga berkulit gelap.
Kecurigaan mulai bertambah ketika Emmanuella menemukan foto sang ibu tempo dulu, ketika ia duduk di bangku SMP. Dari foto masa lalu ibunya, Emmanuella merasakan hal yang cukup janggal.
“Saya menemukan foto mami bulan Juli 1985, kok, janggal ya, perutnya masih rata. Saya sudah mulai tahu. Oh, mungkin memang benar kalau saya bukan anak kandung karena perutnya rata bulan Juli, nggak mungkin saya lahir bulan September,” tuturnya, dilansir dari Kompas.com.
Artikel Terkait : Kisah Nadine, Perempuan Belanda yang Mencari Ibu Kandung di Jakarta
Kecurigaan Semakin Bertambah
Tak hanya sebatas itu, kecurigaan semakin bertambah ketika ia menginjak bangku sekolah menengah atas. Pelajaran Biologi kembali membuka matanya, khususnya saat masuk bab mengenai golongan darah.
“Saya cek golongan darah dan tahu golongan darahnya apa, terus konfirmasi lagi, harusnya darah mami papi kan darahnya ke saya. Cuma masih SMA ya, jadi masih belum ada keinginan tanya juga, keinginan mencari juga,” urainya.
Kala itu Emmanuella belum menanyakan pada orangtuanya secara langsung. Mulai duduk di bangku kuliah, ia disarankan untuk bertanya pada orangtua, oleh kekasihnya.
Namun, kala itu ia masih merasa segan. Ia merasa tak enak hati karena orangtuanya sudah merawat dengan baik
“Saya bilang mungkin orang Timur beda sama orang Barat, karena saya enggak enak sama mami sudah merawat dari kecil, takut menyakiti hati orangtua. Saya bilang enggak mau tanya dululah,” tuturnya.
Sang Nenek Membenarkan Proses Adopsi
Seiring berjalannya waktu, Emmanuella pun menikah lalu menetap di Inggris pada 2012. Sebelum pindah domisi, ia pun memberanikan untuk bertanya pada sang nenek.
Neneknya pun membenarkan bahwa Emmanuella merupakan anak angkat. Dari sang nenek, ia mengetahui bahwa dirinya sudah diadopsi saat usiannya genap satu tahun dari sebuah panti asuhan Katolik yang dikelola biarawati.
Artikel Terkait : Terpisah Selama 20 Tahun, Dua Anak Kembar Ini Bertemu karena TikTok
Sudah Memiliki Keluarga dan Tetap Ingin Mencari Orangtua Kandung
Dua tahun berlalu, Emmanuella dan suaminya dikaruniai sepasang anak kembar. Tepat di 2014 tersebut, anugerah bayi kembar yang diberikan untuknya justru menambah rasa penasaran Emmanuella.
“Mulai 2014 ini saya mulai benar-benar ada penasaran, saya punya anak kembar, suami tidak ada keturunan kembar, berarti saya gitu kan. Mungkin ibu saya kembar, atau saya punya kakak kembar, atau mungkin saya punya kembaran,” jelasnya.
Beberapa tahun berselang, ia menikmati peran dan kebersamaan dengan keluarga barunya. Namun, dorongan untuk mencari orangtua kandung pun semakin besar.
Tepat di 2020 ini, ia merasa dorongan itu semakin kuat.”2020 ini ada dorongan hati, ayo kamu harus cari, nanti takut terlambat. Saya juga enggak tahu dapat dorongan hati dari mana,” ungkapnya.
Mulai Mencari di Panti Asuhan Yogyakarta
Dengan informasi dari sang nenek, ia pun mulai mencari ke beberapa panti asuhan yang dikelola biarawati di Yogyakarta. Ia mengantongi daftar lima panti asuhan. Namun sayang, dari kelima panti tersebut hasil yang didapatkan masih nihil.
Ia pun memutuskan untuk bertanya pada pamannya. Sang paman menjelaskan bahwa dulu orangtuanya diantar ke sebuah yayasan untuk mengadopsi anak.
Saudaranya tersebut mengungkapkan bahwa dirinya dulu diadopsi yayasan bayi di sebuah rumah sakit bernama Pura Ibunda di Samirono, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Singkat cerita, di rumah sakit tersebut banyak bayi yang ditinggalkan oleh ibunya. Rumah sakit tersebut milik pribadi, yakni dokter Lukas. Menurutnya, dokter Lukas kala itu mau merawat bayi-bayi yang ditinggal orangtuanya.
Sayangnya setelah berhasil menghubungi dokter Lukas, rupanya rumah sakit tersebut sudah tutup. Ia pun sudah lupa mengenai data dan detail dari bagi-bayi yang pernah dirawat.
Berdasarkan arahan saudaranya, Emmanuella lantas menghubungi lagi orang lain yang masih terkait, yakni Ibu Nancy, adik dari dokter Lukas. Ia kala itu menjadi salah satu yang mengurusi administrasi mengenai adopsi.
Emmanuella pun mencoba menghubungi Ibu Nancy melalui pencarian secara daring dan proses yang cukup panjang. Hingga ia pun akhirnya bisa mendapatkan kontak dan menghubunginya secara langsung.
Artikel Terkait : “Saya Selalu Memikirkan Ibu”, Kisah Anak Adopsi yang Berjuang Mencari Orangtua Kandung
Belum Membuahkan Hasil
Namun sayang, setelah mengobrol selama 45 menit, ia belum mendapatkan jawaban yang jelas. Nancy menyarankan agar dirinya tak usah lagi mencari ibu kandungnya karena kasusnya ini cukup sulit.
“Dia bilang kasus seperti ini sulit dicari, sebaiknya nggak usah cari, ‘Kamu kan sudah berkeluarga, punya anak, berbahagialah’. Saya bilang, ‘Namanya juga naluri manusia pasti ingin bertemu ibu kandung, karena ada hubungan darah’,” jelasnya.
Ia pun kemudian mencoba untuk meminta bantuan pada Dinas Sosial Sleman. Dirinya juga mencari tahu data kedua orangtuanya melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Namun, hingga kini usahanya tersebut masih belum membuahkan hasil. Ia pun masih terus berusaha melalui berbagai macam cara untuk bisa menemukan kedua orangtuanya.
Tak terkecuali di media sosial, ia mengunggah profil dirinya yang tengah mencari orangtua kandung. Emmanuella juga menuturkan bahwa ia memiliki ciri fisik, yaitu adanya tanda lahir di tubuh.
“Di punggung kiri atas ada tanda lahir berbentuk oval kira-kira 5 cm, saat diadopsi pun dulu diberi nama Theresia,” ucapnya.
Semoga usaha Emmanuella cari ibu kandung segera membuahkan hasil, ya.
Baca Juga :
Meski Dilarang Ibu, Nadhiroh Tetap Bertekad Mencari Ayahnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.